Chapter 12

33 3 0
                                    

Hari itu karena hampir semua kebetulan lowong kuliahnya, mereka tidak sengaja berkumpul di kantin.

"Jadi kalian nampil diacara ultah sekolah?" Tanya Jessi.

"Eh apaan nih? Kok gue gak tau?" Tanya Ashel menoleh pada yang lain.

"Wah pelanggaran emang si Al," kata Gama mengompori, kepalanya langsung di toyor oleh Al.

"Mau ada ultah sekolah, rencana ngundang alumni juga biar rame, mereka mau tampil katanya," kata Marsha kali ini yang menjelaskan.

"Ih Al jahat gue gak dibilangin," kata Ashel cemberut.

"Dih gak gitu yang, kita aja belakangan ini hampir jarang banget ketemunya," kata Al.

"Alesan!" Kata Ashel, Marsha, Kitty dan Jessi kompak. Yang lain langsung tertawa kecuali Al yang cemberut.

"Tapi formasinya gimana?" Tanya Kitty kali ini.

"Kita gak pake nama Catalyst tapi Katalisator terus join sama ketosnya, suaranya bagus, jadi Katalistaor X Seruni," kata Gama menerangkan.

"Seruni? Nama si ketos?" Tanya Marsha.

"Iya Indira Seruni, cemcemannya Gama," kata Al usil. Gama langsung menendang kaki Al.

"Oh...," tiba-tiba Kitty berubah wajahnya.

"Gak gitu," kata Gama mencoba menjelaskan tapi Kitty keburu pergi dari sana.

"Ah taik lu!" Kata Gama mengejar Kitty.

"Dih napa dah?" Kata Al bingung.

"Bego!" Kata Zee geleng-geleng.

"Kitty ma Gama dah jadian, lu malah ngomong gitu!" Sambung Jessi. Al hanya melongo hingga mulutnya kebuka.

"Makanya peka!" Kata Ashel juga pergi meninggalkan pacarnya sambil menarik Jessi.

"Mampus lu!" Kata Zee mengajak Marsha meninggalkan Al sendiri.

Diparkiran Gama akhirnya bisa menahan Kitty.

"Sayang, udah ah gak usah ngambek, Al aja itu yang iseng," kata Gama menahan Kitty.

"Pantes ya kalo pulang selalu malem, pacaran dulu soalnya," kata Kitty sinis.

"Gak, udah ah, tar kalo latihan kamu ikut deh biar percaya," kata Gama masih menggenggam tangan Kitty.

"Gak mau gak percaya, aku kecewa sama kamu," kali ini ada unsur iseng dari Kitty.

"Aduh jangan gitu dong, kalo disini aku gak bisa meluk, kan malu," kata Gama.

"Oh jadi kamu malu orang tau kamu pacar aku, fine!" Kata Kitty melepaskan tangannya dan berjalan pergi lagi.

"Gak gitu!!!" Akhirnya Gama kesal dan menarik Kitty masuk mobilnya.

"Apa sih!" Kitty ngedumel karena di paksa masuk mobil.

Gama langsung memeluknya saat sudah di dalam mobil. Sambil senyum Kitty membalas pelukan Gama.

"Iya, iya aku percaya kok sama kamu, aku cuman gak percaya kalo kamu bilang udah ngasih tau bang Tian," kata Kitty menggoda.

Gama langsung melepaskan pelukannya dan cemberut.

"Bisa gak bahasannya jangan itu!" Protes Gama. Kitty langsung tertawa lepas karena pacarnya cemberut.

"Udah ah, yuk pulang, tar malem latihan kan," kata Kitty. Dijawab anggukan oleh Gama.

Malam itu mereka latihan ditempat biasa dengan jadwal seperti biasa. Kitty yang awalnya ingin ikut namun membatalkan niatnya karena ada janji dengan Jessi dan Ashel buat shopping.

"Oke lah aman kalo gini," kata Zee setelah mereka menyelesaikan menyoba semua lagu yang akan mereka bawakan.

"Dir, ini acaranya fix minggu depan ya?" Kata Ollan duduk di lantai studio.

"Iya kak, besok undangan alumni di share di grup alumni kok," jawab Indira semangat.

"Yang main siapa aja?" Tanya Al.

"Cuman band sekolah kita aja, bintang tamunya ya kalian hehe," kata Indira disambut mata melotot dari yang lain.

"Anjir berasa jadi artis main event," kata Ollan.

"Waduh berat ini bebannya," kata Al menepok jidat.

"Aman kak, bisa kok, tadi dah bagus banget," kata Indira mengacungkan jempol biar mereka semangat.

"Bisa guys, bisa modyar!" Kata Gama membaringkan badannya.

"Aman lah, dah yuk balik, kasian indira kalo kemaleman," kata Zee membubarkan mereka.

"Eh siapa yang bisa anter Indira?" Tanya Gama bermaksud untuk tidak mengantar Indira malam ini agar tidak bertambah keruh urusannya dengan Kitty.

"Gue masih harus balik kantor, jadi gak searah," kata Zee.

"Gue mau jemput Ashel, katanya disuruh jemput mereka sekalian," jawab Al.

"Gue mau ke bengkel ada yang ketinggalan," kata Ollan yang langsung kabur menghilang.

"Gak papa kak aku naik taxi online aja," kata Indira yang merasa membebani mereka.

"Ah jangan, ma aku aja kalo gitu," kata Gama akhirnya menyerah. Indira mengangguk penuh senyum.

"Lu sampe ember ke Kitty gue sunat lu!" Kata Gama ke Al sebelum mereka keluar studio. Al hanya mengangguk karena terintimidasi.

Ditengah perjalanan, dengan hujan yang turun pelan. Dan suasana romantis yang gak sengaja muncul karena lagu di mobil, tiba-tiba Indira memecah keheningan.

"Kak Gama mau gak jadi pacarku?" Tanya Indira menarik dan menggenggam tangan Gama yang tadinya di perseneling mobilnya.

Gama melotot kaget. Dirinya sampai meminggirkan mobilnya. Dia memandang Indira yang penuh senyum dan wajab berharap.





Apa yang akan dijawab Gama?

Vote dulu guys

The Boy's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang