Chapter 13

61 3 0
                                    

"Woi nona seruni, itu makanan lama-lama terbang kalo lu puter-puter terus!" Protes Amanda menahan tangan Indira yang sedari tadi melamun sambil mengaduk-ngaduk kuah bakso nya.

"Eh sori-sori," Kata Indira menghentikan tangannya dan kembali memakan bakso nya.

"Lu kenapa sih?" Tanya Amanda melihat sahabatnya yang banyak ngelamunnya.

"Kak, abis ni rapat, sama pak Tirta," kata Cathy dan Gendis anak panitia ultah sekolah mendatangi Indira yang sedang makan.

"Eh iya, oke, makasih dek," kata Indira senyum.

"Lu kenapa sih dir? Baper yak?" Tanya Amanda.

"Duh salah langkah nih gue, kalo gini kan jadi canggung suasananya," kata Indira menusuk-nusukan garpu di baksonya sampai kuah nya muncrat kemana-mana.

"Heh!" Amanda menahan tangan Indira biar meja mereka tidak makin rusuh karena kuah yang tumpah.

Teeeet teeet teeet, bel masuk kelas pun berbunyi.

"Lu utang cerita ma gue, gue duluan ada ujian," kata Amanda pergi meninggalkan Indira yang kembali bengong.

Sementara Gama dan Kitty saat ini masih dikelas. Kuliah hari ini agak memanjang lebih dari biasanya.

"Yang, lapeeer," kata Gama menyandarkan kepalanya di bahu Kitty.

"Iya bentar, tar lagi selesai," kata Kitty tetap memperhatikan dosen.

"Mau disuapin," kata Gama sok manja.

"Ssst iya tar disuapin, sekarang diem!" Kata Kitty yang konsentrasinya terganggu. Gama hanya menyengir.

Tidak lama kuliah pun berakhir. Saat akan beranjak pergi mereka bertemu Ashel yang sedang menunggu Al kuliah. Mereka ber3 akhirnya memutuskan untuk makan diluar kampus aja.

"Ga, lu beneran gak mau bilang sama Tian?" Tanya Ashel setelah mereka selesai makan sisa ngobrol menunggu Ashel dijemput.

"Bukan gak mau, gak siap," kata Gama gamblang.

"Ya aku juga gak maksa sih, tapi capek aja," kata Kitty.

"Lah kan ampir gak ada yang berubah yang," kata Gama santai.

"Pala kau gak berubah, eh iya sih bener gak berubah," kata Kitty dari kesel jadi tenang lagi.

"Lah terus?" Kata Ashel dan Gama barengan.

"Iya gak berubah, mami sama papi tetep jodohin kamu sama cici!" Kata Kitty cemberut. Ashel dan Gama sontak tertawa.

"Kok bisa mami papi kamu jodohin ma cici?" Tanya Ashel.

Ya sebenernya awalnya bercandaan, lama-lama aku risih karena kayaknya makin serius, mana cici nanggapinya serius lagi," kata Kitty masih cemberut.

"Lah baguskan berarti aku dapet kakak adek!" Kata Gama nyengir.

"Pala kau!" Kata Kitty menjitak Gama. Gama langsung memegang kepalanya kesakitan.

"Kenakan lu Ga, sana Ga sebelum jadi tambah runyam," kata Ashel lagi.

"Gak masih bingung ngomong ke Tiannya," kata Gama gamang.

"Sini aku aja yang ngomong kalo kamu gak berani," kata Kitty makin kesel.

"Bukan gak berani, nyari waktu aja," bela Gama.

"Alesan!" Kata Kitty dan Ashel bersamaan.

Tidak lama muncul Aldean yang datang menjemput Ashel. Mereka masih lanjut ngobrol sebentar karena Al minta makan dulu. Kemudian mereka masing-masing pulang.

The Boy's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang