Seorang pemuda turun dari mobilnya, melihat sekitar banyak murid yang tertuju padanya, pemuda itu hanya mendengus menjadi pusat perhatian semua orang.
"masuklah, di sana ada guru sedang menunggu mu"
angkasa berjalan menuju gerbang,tapi pandangnya teralihkan dengan enam sosok pemuda yang berdiri di deket gerbang, angkasa berjalan mendekat dan ternyata mereka sedang di marahi oleh guru.
"apa kalian dengar?"tanya guru olahraga yang setiap hari menjaga gerbang sekolah.
"seharusnya saya yang bertanya, bukankah bapak guru olahraga kenapa setiap hari anda berdiri di depan gerbang?, itukan tugasnya osis apa anda ingin jadi bagian dari mereka?"ucap elang dengan nada datarnya.
kelimanya beralih menatap elang termasuk angkasa yang merasa tertarik masuk ke dalam pertemanan mereka.
"ohoho..dari mana lo belajar bang?, bahkan bang bintang enggak sepedas itu loh ngomong"tanya jeha bertepuk tangan pelan.
"kasih kita hukuman pak, wajah bapak enggak enak di pandang"kata bintang seperti biasa bermulut pedas.
"KALIAN"tunjuk guru olahraga yang merasa di rendahkan oleh para muridnya.
"udahlah pak,kasih kita hukuman aja"
"kalian semua bersihkan gudang sampai bersih,jika tidak bersih jangan keluar"
"terus saya?,saya kan masih SMP"tanya angga
"kalau kamu udah tau masih SMP, kenapa kumpul sama anak SMA?"
"kan mereka abang saya semuanya anak SMA contohnya bang elan"ucap angga
"ngejawab kamu ya, kalian berenam harus di hukum nanti saya bilangin guru kalian."
"Yes"teriak mereka serempak, dengan santainya keenam remaja yang di hukum berjalan dengan wajah gembira tidak lupa tawa riang sehingga pertemanan begitu unik di mata angkasa.
"Kamu di sana kenapa berdiri?"
"saya murid baru pak, bisa antar saya ke ruangan kepala sekolah"
"hmm,nama kamu siapa?"
"Angkasawan Mahesa"
angkasa berjalan di sepanjang koridor, memakai baju santai karna baju sekolah ny belum antar, angkasa di dampingi oleh guru sempat dia minta bantuan.
"masuklah, kepala sekolah di dalam"ucap guru mengantar siswa.
Angkasa membuka pintu kepala sekolah,"kelas saya mana pak"tanya angkasa langsung the point.
"Kamu angkasa kan?, anaknya Anan?"
angkasa mengangguk,dari segi penampilan kepala sekolah ini cukup baik tapi entah kenapa melihat mukanya membuat angkasa sedikit jengkel.
"iya benar pak,jadi kelas saya di mana pak?"angkasa sangat tidak nyaman berada di dalam.
"kenapa berdiri saja, mari duduk saudah lama bapak tidak melihat kamu tampan seperti ayah mu"
"saya memang tampan dari lahir,lain kali aja pak saya duduk sekarang saya mau ke kelas"
"kelas kamu IPA 2-3 di luar ada guru yang mengantar kamu"
"sialan tua Bangka, anaknya pengen masuk IPS ini malah IPA kasihan otak gue"batin angkasa
tok tok
"ada murid baru yang saya antar"ucap guru yang mengantar angkasa.
"masuk"
angkasa masuk ke dalam kelas, banyak murid bersorak untuk dirinya angkasa membalas dengan senyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fighters
Fanfiction"pertemanan kita akan terus abadi,karna gue yakin kita semua pasti bisa lewatin semuanya tanpa harus meninggalkan satu sama lain. ."