Gotcha

2 0 0
                                    

"Dan, lo yakin mau brantas cecunguk-cecunguk itu?" tanya Marko dengan wajahnya yang serius.

"Denger ya emang ada muka gue yang bercanda?" tanya Daniel dengan serius.

"Enggak ada sih" ujar Marko.

"Ya intinya ini kita mau mulai dari mana?" tanya Marko kembali.

"Udah ikutin gue aja, kita bakalan lama di Kanada kemungkinan bakalan sampai tiga bulan eitsss dan kalian semua tenang aja, gue udah siapin semuanya disana, kita tinggal pindah aja kesana" ujar Daniel sambil melihat semua anggotanya.

"Serius kita sampai tiga bulan Dan? emang seberat itu ya naklukin White Horse?" ujar Keisha team Hacker kesayangannya Daniel itu.

"Dibilang susah sih enggak ya, tapi gak bisa dibilang gampang juga, soalnya tau sendiri kan, White Horse pakai nama Blanko buat nyelundupin barang terlarang di Kanada" ujar Daniel dengan dingin. Karena ia benar benar marah, saat mantan anggotanya menyalah gunakan nama Blanko untuk keperluan pribadinya itu.

"Kita harus berangkat malam ini Dan" ujar Derren kembarannya yang menjadi wakilnya itu.

"Oke, kita persiapan, jangan ada yang telat, gue tunggu di bandara, kita naik pesawat pribadi aja" ujar Daniel, lalu ia langsung berdiri dan keluar dari ruang rapatnya itu.

...

"Whatsapp bro" ujar Karen sahabat semasa kuliahnya Daniel serta Derren di Italia.

"BBM bro" ujar Derren dengan kekehan yang manis, namun berbeda dengan respon Daniel, ia hanya menganggukan kepalanya saja.

"Masih sama aja kalian ya, satu lawak satunya lagi batu es" ujar Karen sambil mendengus pelan.

"Tempatnya udah di siapin kan?" tanya Daniel dengan to the point.

"Udah Nath, santai aja sih, buru-buru banget, kaya mau ambil gajian aja" ujar Karen lagi.

"Gue gak punya waktu lagi Kar, please call me Daniel" ujar Daniel dengan mendelikan matanya.

"iya yailah, ribet amat, yaudah ayo" ujar Karen dengan kesal. Lalu mereka mulai jalan beriringan dengan di belakang diikuti oleh team inti Blanko, karena sisanya akan menyusul.

"Eh udah punya pacar belum lo?" tanya Karen sambil bisik-bisik kepada Derren. Derren yang di tanya langsung spontan menggelengkan kepalanya.

"Nah! Pas banget, temen gue ada yang jomblo, nanti gue kenalin ya" ujar Karen.

"Makanya lo jangan kebanyakan bergaul sama kembaran es lo itu, jadi lurus lurus aja kan hidup lo, gak asik banget lo ah" ujar Karen kembali sambil meninju bahu Derren dengan pelan membuat Derren meringis sedikit.

"Sakit Kar, anjir lo" ujar Derren. Lalu mereka mulai berbincang-bincang yang lain secara pelan pelan, agar Daniel tidak marah, karena Daniel tidak suka jika di situasi serius ini, mereka justru malah bercanda.

...

"Anggap aja rumah kalian semua, tenang gue gak minta uang kosan kekalian kok, karena rumah ini sudah resmi milik Blanko, tapi atas nama Na.. Eh Daniel" ujar Karen dengan delikan takutnya kepada Daniel yang sudah ingin mengeluarkan amarahnya itu.

"By the way ini semua udah gue setting sama persis kaya basecamp kalian yang di Roma, bedanya disini kamar nya pas. Enggak ada extra room jadi gue harap kalian gak masalah buat berbagi kamar, mau berbagi uang gak masalah, asal jangan berbagi dosa aja hehe" ujar Karen sambil terkekeh. Lagi dan lagi tatapan Daniel langsung menajam kearah Karen. Karena Karen sudah mulai gugup dan takut oleh Daniel maka dengan wajah seriusnya Karen melanjutkan kalimatnya itu.

A Soul Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang