I'm Stuck on a Remote Island with The Male Leads

SIDE STORY 3

***

Pada saat yang sama, di pusat ibu kota Kerajaan Langridge.

Jalan menuju Sungai Ardennes dipenuhi gerbong dan kerumunan orang.

Diantaranya, kereta dengan bunga lili putih bersih yang melambangkan Tahta Suci menarik perhatian masyarakat.

Duduk di gerbong, Yuanna membuka tirai jendela gerbong dan, dihadapkan pada banyak tatapan, dia diam-diam menutupnya.

Dia mengetukkan kakinya dengan tidak sabar ke lantai. “Saya pikir Anda mengatakan kami akan menggunakan sesuatu selain kereta kepausan? Itu sangat mencolok.”

Ruzef, yang sedang membaca Alkitab dengan tenang dengan kacamatanya, mendongak, alisnya menyempit dalam kerutan yang tegas.

“Jika bukan karena gerbong ini, kamu tidak akan bisa keluar sekarang. Dan kenapa kamu memotong rambutmu seperti itu?” Ruzef menggerutu dan menunjuk potongan rambut pendek Yuanna.

Belum lama ini Yuanna menjadi orang suci. Itu karena manifestasi kekuatan sucinya yang tiba-tiba.

Dan tindakan pertamanya sebagai orang suci adalah memotong pendek rambutnya dengan belati yang bertentangan dengan Takhta Suci yang telah menyeretnya pergi.

Saat Ruzef mengenang masa lalu, Yuanna tiba-tiba membuka pintu kereta.

“Saya tidak bisa. Saya akan berjalan, Uskup Agung.”

“Sa……! Yuanna!”

Ruzef menelan kata-katanya dan memanggil namanya, tidak ingin menarik perhatian dengan memanggilnya “Saintess.”

Tapi dia tidak menoleh ke belakang dan bergegas pergi. Ruzef bergegas mengejarnya.

***

Festival kembang api di Langridge diselenggarakan setiap tahun oleh Menara Ajaib.

Dan festival kembang api ini merupakan acara besar pertama Kayden sejak menjadi Penguasa Menara Sihir. Jadi tidak boleh ada kesalahan.

'Apa? Aliran mananya aneh. Sulit untuk mengatakannya karena itu tercampur dengan formula ajaib kembang api.’

Aura serupa juga terpancar dari Katedral terbesar di ibu kota, dan ajudan Kayden baru saja melaporkan bahwa mereka sedang bersiap untuk melakukan eksperimen di sana. Tapi itu adalah informasi palsu.

'Sial, dia payah dalam memilah informasi.'

Begitu cerita tentang Katedral dan eksperimen sihir sialan itu disebutkan, dia menyerbu ke arahku tanpa memastikan faktanya, bukankah aku hanya membuang-buang uang?

'Pertama, setelah festival selesai, aku harus membunuh bajingan itu agar merasa lebih baik.'

Saya akan mulai dengan mencoba menemukan aliran mana yang aneh lagi. Mungkin saya akan merasa lebih baik ketika saya mengunjungi semua jembatan tempat kembang api dinyalakan.

Dengan pemikiran tersebut, Kayden melihat sekeliling jembatan dan melihat pemandangan tak terduga di Jembatan Lanverson.

“Bajingan itu…….”

Di atas jembatan ada saudara laki-lakinya, anak bungsu dari saudara-saudaranya, yang tidak terlalu dekat dengannya. Kayden sangat membenci saudara-saudaranya dari keluarga Rohade.

Orang-orang di Keluarga Rohade telah menciptakan kambing hitam, Kayden, dan menempatkannya di bawah beban yang berat, sementara yang lain menikmati kebahagiaan mereka sendiri. Mereka tidak peduli dengan rasa sakit yang dialami Kayden.