Maaf typo nya
Latar, tempat, alur, dll semuanya fiksi
Selamat membaca
___
Perjodohan di era digital seperti ini memang jarang ditemui tapi masih ada beberapa pembisnis yang menjalankan dengan alasan memper'erat tali persaudaraan, padahal untuk menguntungkan bisnis mereka.
Salah satunya keluarga Prayoga dan Keluarga Prahmana, kedua keluarga ini sepakat menjodohkan anak mereka, Bastian dan Azura.
Pada awalnya kedua nya saling menolak namun selang 1 bulan mereka bertunang, salah satu dari mereka mulai menerima perjodohan ini dan mulai mencintainya. Itu Azura
Bagaimana dengan bastian tentu ia menolak keras perjodohan ini.
"Yah, ayah taukan kalo aku ini punya kekasih" tanya bastian duduk dihadapan ayah nya Andrian Prayoga.
"Yaa ayah tau itu, tapi ayah gak suka sama dia. Dia punya pengaruh buruk buat kamu, dan ayah tau niat dia pacarin ka..." ucapan Rian terpotong
"Cukup!! Sampai kapan ayah terus ngehina Luna yah! Kapan ayah berhenti!! " bentak Bastian dengan emosi yang tak terkendali
"Hehh dasar anak muda, KELUAR DARI RUANG AYAH!! percuma ayah kasih pemahaman sama kamu selama ini Bas" bentak kan Rian tak menggetarkan Bastian.
Tanpa berkata sepatah kata pun Bastian meninggalkan ruangan kerja.
BRAKK!!
Bastian membanting pintu dengan keras.
"Apa dia lupa dengan nya? "
______
"Ayah yakin mau melanjutkan perjodohan ini" tanya seorang gadis menatap ayahnya serius
"Yaa sepertinya, kau taukan se berharga apa Bastian untuk adikmu itu" jawab Panji menatap anak sulungnya ini
"Dan kau Ra kapan mau menikah atau mau ayah carik..." belum selesai berucap Mutiara sudah menjawab dengan tegas
"TIDAK!" jawab mutiara tegas
"Sudah ku duga, aku tidak akan memaksa" ucap Panji dengan kekehan kecil
Oke gess segitu dulu prolog cerita ku
Yok dukung aku biar tambah semangat author nulisnya eheheheJangan lupa spam vote+komen+folow
Makasih sampai jumpa di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Azura 𝘊'𝘦𝘴𝘵 𝘓𝘢 𝘝𝘪𝘦
Mystery / ThrillerSinga itu tertidur pulas kenapa engkau bangunkan? Disuatu ruangan seorang lelaki tengah duduk menikmati kopi nya dengan 1 lelaki lagi yang tengah memandang nya tajam. "Lu boleh benci, tapi alasan lo terlalu nyeleneh paham" "Bisa diem? Kalo gak kel...