|1|BEKEL

2 1 2
                                    

Maaf typo nya




Dipagi yang cerah terlihat seorang gadis tengah membuat bekel entah untuk diri nya atau siapa.

"Ra kamu masih buatin bekel buat Tian? Kamu taukan hasilnya kek gimana" ucapan sang kakak Mutiara sedikit menyinggung perasaan Azura. Yaa yang membuat bekel ia lahh Azura

"Suffhh kak. Kakak taukan Bastian itu siapa?" ucap Azura dengan senyum yang ia usahakan hadir.

"Yaa tunangan mu bukan? " jawab Mutiara sambil mengoles selai pada roti.

"ishhh bukan itu" kesal Azura, kenpa coba kakaknya ini tidak paham.

"Yaya ya sudah lah Ra ayo berangkat nanti kamu telat lagi" ucap Mutiara mengalihkan pembicaraan, sudah terlalu muak dengan pembicaraan seperti ini.

"Okee" jawab Azura sambil menenteng paperback.

#Skip sampai disekolah

"Lu gak bosen apa Ra bikin bekel buat tu curut hahh, gw yang ngelihat aja bosen " tanya Novan kala melihat Azura membawa paperback lagi hari ini ke kelasnya. Memang sudah jadi kebiasaan Azura membawakan bekel untuk Bastian yaa walaupun ditolak mentah-mentah.

"Enggak dong" jawab Azura sambil menunjukkan senyuman maniz nya.

"Lu tuhh yaa Ra, gw heran gadis secantik ini kok tunangan sama curut sihh" cemooh Novan tampa disadar ri sudah ada Bastian yang mendengar nya di depan pintu kelas.

"Siapa yang lu maksud curut hahh!!" tanya Bastian bentak, seketika seluruh kelas sunyi.

'Mampus dahh' batin Novan

"Ehh Bastian enggak kok bukan siapa siapa" jawab Novan

"Gw denger sekali lagi lo angkat kaki dari sekolah ini Paham! " ancam Bastian, setelahnya ia langsung duduk di bangku nya diikuti dkk.

Azura pun menghampiri Bastian

"Bas ini bua..." ucap Azura saat sampai didepan Bastian.

"Stop! Lo gk capek apa hahh! Lo gk sadar, lo itu ditolak mentah-mentah kenapa gigih banget dahh jatoh bundir gk tuhh" bukan Bastian yang memotong ucapan Azura melainkan Raka.

Seketika seluruh kelas tertawa

"Lo itu obsesi apa gila sihh Ra udah jelas jelas ditolak masih aja dikerja. Serendah itu harga diri lo? "Lanjut Raka.

Ucapan Raka tentu melukai Azura, namun perasaan sakit segera ditepis oleh Azura.

Srekk BRAKK!!

Bastian menarik paksa paperback nya lalu membanting nya hingga bekal didalam nya berhamburan.

"Bas.. Kenap.. " ucap Azura, tanpa sadar ia menitih air mata, sebenci itukah bastian?.

"RA!! Ini masih pagi jangan buat kekacauan dehh!!" bentak Bastian murka setelahnya ia melenggang pergi keluar kelas entah kemana.

"Woi berani lo bentak Azura hah" ucap Novan, lalu menghampiri Azura.

"Bersihin" ucap Raka, lalu keluar mengikuti bastian diikuti Angga dan Biru.

Setelahnya kondisi kelas kembali seperti biasanya.

"Hiks.." isak Azura

"Ra udah yaa cup cup jangan nangis yaa cantiknya Novan, nanti biar gw yang urus mere.." ucap Novan menenangkan Azura sambil membawanya kepelukan nya.

"Gk perlu van" ucap azura sela melepaskan pelukan nya.

Azura berdiri lalu mengambil sapu dipojokan kelas, Setelahnya ia membersihkan bekal yang dibanting bastian tadi. Sedangkan Novan memandang nya sendu. Setelahnya Azura melenggang pergi ke kelasnya tanpa menjawab pangilan Novan

______

"Dimana sihh tuhh para curut" ucap Angga sambil menyeruput es teh nya

"Napa pada diem anjirr" tanya Angga pasalnya setelah keluar dari kelas ketiga temannya ini diam seribu bahasa. Pertanyaan Angga tak ada yang menjawab

"Males gw sekelas sama lu pada kulkas kulkas lu juga ngapa ikut ikutan sihh jadi kulkas Rak? " ucap Angga kesal

"Bacot/bisa diem gk/diem" Raka, Bastian, Biru kompak menjawab.

Glegg...

Susah payah Angga menelan ludahnya sendiri kemudian memilih diam. Dari pada babak belur lebih baik diam batin Angga.

"HELLO AYANG AYANG KESAYANGAN GUWEHHH MUAH" ucap lantang Daffa menghampiri ke meja empat temannya itu bersama Riyan.

Mendengar ucapan Daffa membuat seisi kantin mengarahkan atensinya ke Daffa. Namun Daffa acuh tak acuh.

"Akhirnya lu dateng Daf jadi gk sepi kan" ucap Angga penuh gembira, pasalnya sedari tadi ia bosan dengan kesunyian diantara ke 3 temannya itu.

"Ada apa sihh pada cemberut? " tanya Daffa membuka obrolan, namun tak ada jawabannya.

"Jangan bilang gara-gara Azura lagi? "
Tebak Daffa sambil mencomot gorengan di atas meja yang memang sudah disediakan pihak kantin
"Soalnya tadi gw liat Azura nangis pas masuk kelas, menurut gw yakk mending lu terima aja dahh bekel dari Azura Bass kan lumayan tuhh dapet makanan gratis dari cewek can..." ucapan Daffa yang panjang lebar itu terhenti kala Bastian menarik kerah bajunya.

"Bisa diem gak sihh lu hahh? Lu taukan gw tuhh gk suka sama jalang itu paham" cemooh Bastian dengan nada tinggi yang mampu mensunyikan seisi kantin, kini seluruh atensi siswa terjutu pada Bastian dan Daffa.

Bgughh!

Satu bogeman didapatkan Bastian, bukan dari Daffa melainkan dari Biru.

"Maksud lu apa hahh " kini atensi Bastian beralih ke Biru, ia kemudian menarik kerah Biru dan memukul nya.

Bguhghh
Bguhghh

Dua pukulan Bastian layangkan untuk Biru namun Biru hanya menatap nya datar

"Woii woii men kita friend lohh udah udah yaa cup cup anak papih " ucap Angga melerai nya
"Wehh cak bantuin napa sihh" lanjut Angga pasalnya Daffa, Raka, Riyan hanya menonton tak ada niatan melerai. Pada akhirnya Riyan ikut melerai.

"Dia tunangan lo bukan jalang" ucap Biru menatap Bastian datar sedangkan yang ditatap kembali tesurut emosi.

Bughh
Bughh

"Wehh wehh udah" ucap Angga melerainya, ia memegangi Biru sedangkan Riyan memegangi Bastian.

"Lo siapa hahh " ucap Bastian dengan wajah kas orang tersulut emosi.

Kringg kringg
(Bel tanda masuk telah berbunyi, kepada seluruh siswa untuk masuk ke kelas nya masing masing bapak ibu guru akan segera memasuki kelas selamat belajar semoga mendapat ilmu yang bermanfaat terimakasih)

Bunyi nyarin bel menghentikan pergulatan diantara Bastian dan Biru.
Bastian meningalkan kantin tanpa sepatah kata pun.

"Udah udah yukk masuk" ucap Angga

"Semua gara-gara lo Ra, coba lo terima gw tenang hidup lo. Gw sakit Ra lu tolak gw bakal bikin  lo juga ngerasain sesakit apa itu"  batin salah satu mereka













Ohayoo gesss

Janlup spam vote+komen+follow yaa

See you di prat selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Azura 𝘊'𝘦𝘴𝘵 𝘓𝘢 𝘝𝘪𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang