3. New Status

223 31 8
                                    

"Jadi kalian pindah hari ini?" Tanya sakura khawatir.

Ya harusnya Sunoo sudah menduga. Namun tetap saja ini terlalu cepat.

Sunoo mendesah sebal karena sehari setelah pernikahan mereka Sunghoon langsung mengajaknya pindah ke Jepang, sesuai kesepakatan.

Padahal Sunoo membayangkan mungkin sebulan atau beberapa minggu pasca pernikahan. Tapi siapa sangka selesai sarapan Sunghoon langsung memberikan kabar pindahnya mereka ke semua orang.

"Iya bun. Sunghoon sudah dapat kerja di sana. Untuk surat-surat pindah juga Sunghoon sudah mengurus nya dari lama. Hanya tinggal membuat surat pernikahan dan data-data Sunoo."

Sunghoon membantu istrinya membereskan barang-barang bawaannya.

"Padahal bunda ingin sekali ngobrol dengan menantu bunda lebih lama.." Cicit bunda.

Mendengar itu senyum Sunoo kembali hadir. Sunghoon juga ikut tersenyum, tangannya bergerak mengelus surai halus si manis membuat pemilik surai memerah.

Sakura melihat itu tertawa dalam hati. Pasangan baru betapa imutnya mereka.

"Liburan nanti Sunghoon janji pulang kesini dan bunda bisa bersama Sunoo kapanpun bunda mau. Benar kan Sunoo?"

Sunoo mengalihkan rasa tersipunya. "Ah pastinya. Nanti kalau Sunoo pulang kita jalan-jalan berdua seharian penuh ya bunda!"

"Janji..?"

"Janji bunda."

"Kalau gitu, bunda mau bangunkan jisung dulu. Biar dia yang antar kalian ke bandara." Sunghoon mengangguk.

Kepergian bunda menyisahkan keheningan. Sunoo dan Sunghoon asik bergelut pada koper masing-masing.

Sepertinya mereka akan membawa tiga koper besar. Ya tentu saja ini pindahan bukan liburan biasa.

Sesekali Sunoo mencoba melirik suaminya yang sangat tampan meskipun hanya menggunakan kaos putih polos dan celana piyama biru kotak-kotak. Sangat gagah.

"Ehem. Apa kau yakin ini tidak terlalu cepat?" Tanya Sunoo pelan.

"Iya. Aku sudah memikirkan semuanya."

"Kenapa kau tidak bilang dari awal"

"Aku hanya lihat peluangnya. Siapa sangka aku dapat kerja secepat ini. Padahal ku pikir mungkin satu minggu setelah pernikahan kita. Maafkan aku."

Sunoo hanya diam dengan pikiran nya. Pria polos seperti Sunghoon memang terlalu meremehkan diri. Tentu saja perusahaan Jepang langsung menerima nya melihat dari pendidikan juga pengalamannya sebagai kepala divisi di perusahaan besar. Apa lagi melihat status nya sebagai anak dari pemilik perusahaan ternama.

Sunghoon pasti berfikir dia akan mendapatkan pekerjaan setelah seminggu pasca pernikahannya karena dapat cerita dari kenalan nya yang hanya seorang karyawan biasa.

Sunoo tersentak dari pemikiran nya begitu merasa tangannya menghangat.

Dia lihat Sunghoon menggengam tangannya dengan erat, membuat cicin pernikahan mereka saling bertubrukan. Pandangan mereka bertemu saling menyelami manik masing-masing.

Pria ini kapan tidak tampan?

"Kau tak perlu memikirkan apapun. Aku akan selalu bersama mu..." Ucapnya tulus.

Kata-kata itu terdengar sangatlah romantis tapi entah bagaimana Sunoo justru merasa resah dibuat nya. Pikiran nya berkecamuk dengan keputusan Sunghoon yang terkesan terburu-buru.

Walk The TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang