Part 13 - Ha?

2.1K 75 0
                                        


Happy Reading

🥂🥂



Selama perjalanan menuju Albert company, perusahaan yang kini dipimpin oleh Nathaniel sebagai CEO muda menggantikan Daddy nya, suasana di dalam mobil begitu terasa hening. Nathaniel duduk di kursi belakang dengan kaki menyilang, tetapi tatapannya terus terpaku pada layar handphone yang menampilkan wajah Luna, gadis kecilnya. Ah, dia jadi rindu meskipun baru beberapa menit ia mengantar Luna ke sekolah, tetap saja ia sudah rindu lagi sekarang rasa rindu yang mendalam. Rasanya ia ingin mengurung Luna dikamar hanya untuknya.

Sedangkan di bagian kemudi lewat spion depan sang bodyguard, Mengamati ekspresi majikakannya yang tidak seperti biasanya tenggelam dalam pemikirannya, sang bodyguard merasa ngeri melihat itu.

Tatapan Nathaniel yang lembut dan senyum kecil yang terukir di bibirnya mungkin menunjukkan sisi yang jarang terlihat dirinya yang datar dan berwibawa di setiap saat. Bodyguard tersebut juga merasa bulu kuduknya berdiri melihat tingkah tuanya, sikap tuanya itu seperti bunglon sifatnya berubah ubah semenjak kepulangannya dan kebersamaannya dengan Luna. Nona mudanya.

"Tuan, sudah sampai."

Setelah mendengar ucapan dari sang bodyguard, Nathaniel mengangkat kepalanya dari layar handphone yang tengah digenggamnya. Ekspresinya yang tadinya terfokus pada layar, kini berubah menjadi datar dan serius. Ia memperhatikan sekitar, menyadari bahwa mereka telah tiba di tujuan.

Dengan cepat, sang bodyguard membukakan pintu penumpang untuk tuanya mudanya. Nathaniel melangkah keluar dengan ekspresi datar yang tersemat diwajah tampannya, kesan gagah dan karismatik begitu melekat padanya.

Nathaniel tampak menawan dan perkasa dalam setelan kantor yang pas dengan tubuh atletisnya. Penampilannya yang menegaskan kepribadian dan otoritasnya.

Tatapan matanya yang tajam menusuk seperti pisau mampu merasuki kedalaman jiwa siapapun yang berani menatapnya. Seperti kilatan petir di malam gelap dan postur tegaknya menambah pesona dan daya tarik yang tak terbantahkan.

Ketika ia memasuki bangunan perusahaan yang menjulang tinggi, aura kepemimpinannya begitu terasa kuat. Para karyawan yang tengah melintas di lorong menundukkan kepala mereka serempak menunduk secara hormat, memberi penghormatan kepada pemimpin baru mereka, Nathaniel Gionino Albert putra bungsu dari Zackery Dio Albert yang baru saja mengambil alih kepemimpinan di perusahaan Albert.

Mereka bahkan tidak berani mendongak, tidak berani menatap langsung ke arah Nathaniel. Hanya dengan melewatinya saja mereka merasa gemetar, bulu kuduk mereka meremang, merasakan aura yang begitu dominan berbeda dan begitu kuat di sekitar bos baru mereka. Tidak perlu kata-kata untuk menyatakan kehadiran Nathaniel; keberadaannya saja sudah cukup untuk menunjukkan kekuatan dan pengaruhnya di perusahaan tersebut.

Setelah tiba di ruangannya, Nathaniel dengan tenang mengambil tempat di kursi besar di meja kebesarannya. Dengan gerakan yang santai duduk bersandar dan menyilangkan kakinya, menunjukkan sikap angkuh dalam dirinya.

Tidak berlangsung pintu ruangannya diketuk. Nathaniel memberikan titah untuk masuk. Ketika mendengar sahutan Nathaniel menyuruhnya untuk masuk orang itu pun membukanya perlahan.

Seorang pria berusia sekitar 30 tahun memasuki ruangan dengan berkas ditangannya yang perlu dihantarkan untuk tuannya.

Setelah tiba dan berdiri tegak di hadapan Nathaniel, pria tersebut dengan rendah hati menundukkan kepalanya sebagai tanda penghormatan.

Dengan suara yang penuh sopan, dia memulai, "Maaf tuan muda, jika kedatangan saya di sini mengganggu waktu berharga Anda. Kedatangan saya dengan maksud untuk menyampaikan proposal kerjasama dari perusahaan Smith, tuan."

Crazy Obsession (END/ REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang