POV Zeylin
---------------------------------------------------------------------------Saat ini, aku dan Mia sedang keliling sekolah. "Itu ruang UKS, Kalo yang itu Perpus, nah.. Kalo yang itu ruang seni" celoteh Mia dengan semangat padaku. Saat kami melewati koridor belakang sekolah, tak sengaja aku melihat ke salah satu kelas yang tampak tidak terawat.
"Mia itu kelas apa?" tanyaku sambil menunjuk kearah kelas yang aku maksud. Mia menoleh kearahku yang berdiri dekat jendela, lalu menoleh kearah yang aku tunjuk.
"Eehh... Jangan tunjuk kelas itu.. " ucap Mia yang langsung menarik tanganku turun. "Emang kenapa?" tanyaku bingung. "Jadi itu tuh dulu kelas musik, karna kelas musik udah di pindahin dari setahun lalu, kelas musik yang itu jadi gak keurus dan katanya ada hantunya... " bisik Mia padaku.
"Masa sih? Emang ada yang pernah liat?" tanyaku tak percaya. Mia yang bingung menjelaskan akhirnya menarik tanganku kembali ke kelas. Baru sampai diambang pintu Mia langsung berteriak.
"KROOWWW!!" teriak Mia yang mendekati anak laki-laki itu sambil menarik tanganku. Merasa namanya dipanggil, pemilik nama itu langsung berteriak. "Apaan? Pake tereak nih anak emang gw budek?" gerutu krow yang tampak kesal.
"Nah Zey duduk" tiba-tiba Mia mendorong pundakku untuk duduk di kursi tepat di depan siswa yang bernama Krow dan entahlah siapa nama pria berambut pink itu. "Kenapa nih?" tanya Krow yang bingung.
"Hai Zeylin.. Nama aku Keizaki, kamu boleh panggil jaki" ucap siswa berambut pink di hadapanku, aku hanya tersenyum padanya. "Ceritain yang pas lo ama jaki ngeliat hantu di kelas angker" paksa Mia pada Krow yang saat ini duduk di sampingku.
"Hum... Jadi waktu itu kita lagi class meeting, kalo gak salah waktu itu gw sama jaki disuruh guru buat ambil peralatan seni di gudang samping kelas angker, pas gw masuk ke gudang, jaki yang jaga di depan pintu tiba-tiba narik tangan gw terus lari dari situ, kata jaki dia denger ada suara dari arah kelas angker itu, gw sama jaki langsung lapor ke guru, alhasil itu kelas jadi terkenal angker satu sekolahan" jelas Krow tentang pengalamannya.
"Emang suaranya kayak gimana?" tanyaku yang masih penasaran. "Suaranya kayak suara musik, kayaknya sih lantunan gitar gitu" jawab jaki. Tak lama setelah percakapan mereka, suara bel masuk berbunyi nyaring. "Nanti aja kita lanjut lagi" ucap Mia padaku, Krow, dan Jaki.
SKIP (PULANG SEKOLAH)
---------------------------------------------------------------------------"Zeyliinn... " Teriak seorang wanita bersurai ungu. "Eh kak Echi, kenapa?" tanyaku santai sambil membereskan buku. "Lo pulang duluan aja, gw mau ketempat temen ngerjain tugas, nanti lo mampir minimarket aja beli makan duluan, oke?" celoteh kak Echi yang berdiri di sampiku. "Iyaa" aku hanya menjawab singkat, lalu kak Echi pergi saat dipanggil temannya.
"Zey mau pulang bareng ga?" tanya Mia yang menoleh kearahku (iyaa Mia duduk di depan meja tempat aku duduk). "Engga dulu deh, aku mau ke perpus dulu, ada buku yang mau aku pinjem" ucapku sambil menggendong tas ransel berukuran sedang.
SKIP (PERPUS)
---------------------------------------------------------------------------
Aku menelusuri beberapa rak buku, mencari buku yang kuperlukan. Saat semua buku sudah terkumpul aku membawanya ke meja penjaga untuk meminjam dan membawanya pulang.Aku berjalan menyusuri koridor sambil menatap sekeliling. Saat aku melihat kelas angker yang dimaksud Mia tadi, langkahku terhenti. "Loh perasaan tadi jendelanya ditutup" gumamku.
Aku berjalan menuju kelas itu sambil memeluk buku yang aku bawa dari perpus tadi. Saat sudah sampai di depan pintu, aku mencoba membuka pintu kelas itu. "Loh dikunci?" gumamku lirih. Aku mengitari gedung dan melihat jendela kelas yang terbuka. Terdapat kursi di bawah jendela itu, seperti seseorang sengaja menaruhnya untuk akses masuk.
Karena penasaran, aku pun naik keatas kursi dan masuk kedalam lewat jendela. Aku mengedarkan pandangan melihat sekeliling kelas. Ada beberapa alat musik disini, ada biola, tumpukan pianika, gitar, dan ada piano kayu yang terlihat antik. Disudut ruangan ada meja dan kursi yang ditumpuk cukup banyak.
Aku mendekati piano kayu tadi, dan membuka penutupnya. Tampak debu berterbangan saat aku membuka tutup piano itu. Aku mencoba menekan satu notes dari piano itu 'teng~' suara notes keluar cukup keras. Saat aku menutup, penutup piano itu. Tiba-tiba...
"Hey... Siapa lo??" panggil seseorang dari arah tumpukan meja dan kursi dari sudut ruangan. Aku mencoba menyipitkan mataku berharap dapat melihat sosok dibalik tumpukan meja dan kursi. Tapi ternyata....
=======================================
Yahooo penasaran yaaaa hehe 😁
Aku bakal lanjut lagi besok yaaa ditunggu chapt selanjutnya 😗😗Jangan lupa komen + votenya yaaa💜💜
Gambar by : @milu.ran
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Cinta & Nada | Exu X Reader's 💜
RomanceTerdengar suara alunan gitar dari salah satu ruang kelas yang tampak tak terurus, [Zeylin (bisa di baca pake nama kalian)] memberanikan diri melangkahkan kakinya mendekati sumber suara itu.... ⚠️DISCLAIMER ⚠️ -Semua yang tertulis hanya karangan -Au...