Seperti yang Hinata pikirkan, pagi ini ia benar-benar tidak bisa bangun dari ranjang sama sekali. Percintaan semalam begitu liar, panas dan juga melelahkan. Hinata tidak tau kapan pastinya kegiatan panas itu berakhir karena dirinya hampir diambang batas kesadarannya saat Sasuke pada akhirnya menghentikan itu.
"Sayang."
Sasuke datang dengan senyum menawan, pria itu terlihat cerah, segar dan seolah tidak terjadi apapun padanya. Dan Hinata kesal memikirkan bahwa hanya dirinyalah yang tersiksa disini.
Hinata mendelik terus melemparkan tatapan tajamnya kearah suami menyebalkannya itu. Dan Sasuke yang mendapatkan tatapan tajam itu hanya terkekeh ringan, duduk diatas ranjang dengan membawa nampan berisi segelas susu ibu hamil serta beberapa roti selai untuk sarapan.
Sasuke belum sempat mengisi bahan makanan untuk rumah tangga mereka, jadi hanya ini persediaan makanan yang ada di mansion Uchiha.
"Sarapan hm? Aku khusus membuatkannya untukmu."
Hinata melirik roti selai yang Sasuke siapkan, ia lapar sekarang tapi Hinata bahkan tidak memiliki tenaga untuk mengambil sepotong roti itu untuk ia masukkan kedalam mulutnya. Tubuhnya benar-benar remuk setelah dihajar habis-habisan oleh Sasuke yang mengubah diri menjadi dua.
"Suapkan." Ucap Hinata ketus
Sasuke kembali terkekeh gemas namun menuruti apa yang istri kecilnya itu inginkan saat ia menyuapkan sepotong roti kedalam mulut Hinata. Sasuke menatap lekat-lekat bagaimana wajah cantik Hinata yang berantakan. Dan ia semakin melebarkan senyumnya saat mengingat penyebab Hinata seperti itu adalah dirinya sendiri.
Sungguh, walaupun Sasuke kasihan melihat kondisi Hinata sekarang tapi ia sama sekali tidak menyesali kegiatan panas yang semalam mereka lakukan. Malah ia merasa semakin kecanduan dan menginginkannya lagi dan lagi.
Itu benar-benar sangat panas dan begitu nikmat. Sasuke berniat melakukannya untuk kali lain berikutnya. Memikirkan hal itu berhasil membuat senyum diwajah Sasuke kian lebar, dan Hinata menyadari hal itu.
Hinata mendengus dengan kesal mencubit perut suaminya itu dengan tenaga yang tersisa. Sasuke hanya terlihat terkejut tanpa merasakan sakit sedikitpun dan hal itu membuat Hinata semakin merasa kesal.
Itu sangat menyebalkan!
"Aku benci padamu!" Ketus Hinata
Sasuke tersenyum mengecup lembut bibir ranum Hinata "Dan aku sangat mencintaimu istriku."
Tanpa bisa Hinata tahan wajahnya memerah begitu saja. Hinata merasa dirinya begitu berbunga-bunga mendengar perkataan cinta Sasuke, namun ia tetap berusaha bersikap datar dan memasang wajah kesalnya.
Sedangkan Sasuke yang melihat itu hanya dapat mengulum bibirnya merasa lucu dengan tingkah menggemaskan istrinya itu.
"Aku ingin mandi!"
"Baiklah, tapi selesaikan sarapanmu dulu hm?" Seru Sasuke dengan nada manis
Hinata mengerutkan keningnya, tiba-tiba merasa jijik dengan tingkah Sasuke. Sungguh, Hinata benar-benar tidak mengerti dengan dirinya. Barusaja tadi ia merasa berbunga-bunga dan kini ia malah merasa jijik terhadap suami menyebalkannya itu.
Sasuke tidak menyadari perubahan wajah itu dan menyuapkan kembali roti kedalam mulut Hinata. Walaupun kesal dan jijik Hinata tetap menerimanya, dan kini hanya dalam sepersekian detik ia kembali dibuat terpesona saat melihat fitur tampan Sasuke dari samping.
Ah, terkadang Hinata lupa jika suaminya itu adalah pria yang sangat tampan.
"Jangan mencoba selingkuh dariku Sasuke-kun atau aku akan memotong penismu!" Hinata tiba-tiba berujar berhasil mengejutkan Sasuke
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Nightmare ✔️
Fanfiction"Ayo bercinta Sasuke-kun?!" "Kau gila Hyuga?!" ••• Hinata memutuskan untuk menyerah akan perasaannya terhadap sang pujaan hati membuatnya memutuskan untuk pergi sementara waktu dari desa, namun Hinata tidak menyangka kepergiannya malah membawa petak...