[END] Terlahir kembali dikiamat membawa suami dan dua anak saya untuk persediaan

BAB 56-60

Bab 56 Sangat jahat!

"...bom molotov?"

Botol bir hijau itu pecah berkeping-keping, dan asap tebal tiba-tiba keluar.

Untungnya, tidak ada apa-apa di halaman itu kecuali tanah basah dan ubin lantai, dan api tidak menjalar.

He Chuan segera bereaksi, bergegas ke atas bersama Qiangan Shangli, mengambil dua ember air dan turun untuk memadamkan api di halaman.

Zhou Weiyue berjalan keluar sambil menggendong Shuoshuo, menepuk punggung Shuoshuo dan membujuknya dengan lembut, melihat ke luar pintu dengan mata khawatir.

Chen Qingqing berdiri di halaman, mengamati sekeliling dengan mata tajam.

Wanita tua tadi masih berdiri di balkon sambil bersandar pada tongkat.

Wanita tua itulah yang baru saja berteriak.

Chen Qingqing: "Bibi, apakah kamu melihat siapa yang melempar botol itu?"

Wanita tua itu menggelengkan kepalanya: "Saya baru saja melihat sepeda roda tiga kecil berwarna merah lewat di jalan, dan saya tidak melihat siapa pun."

Dan sebagian besar zombie yang semula mengelilingi pintu mengikuti sepeda roda tiga.

Hati Chen Qingqing tenggelam. Jika pelakunya tidak ditemukan sesegera mungkin, pihak lain mungkin akan menimbulkan masalah lagi.

Tapi dia tidak menyangka akan ada orang seperti itu di Desa Fengwei.

Apa gunanya dia merugikan orang lain tetapi tidak memberi manfaat bagi dirinya sendiri!

“Tapi dia tidak menargetkanmu.”

“Botol ini dibuang ke beberapa rumah,” tambah wanita tua itu.

"...Berapa banyak?" Chen Qingqing mengangkat matanya dan menoleh.

"Lalu apa persamaan keluarga kita? Tahukah kamu?"

Wanita tua itu menggelengkan kepalanya: "Saya tidak tahu."

Di sisi kiri rumah Chen Qingqing adalah sebuah rumah tua yang kosong, di sebelah kanan adalah wanita tua, dan di seberang jalan ada lapangan berumput yang menghadap ke bukit.

Chen Qingqing tidak dapat menemukan orang lain untuk menanyakan situasinya untuk sementara waktu.

Lokasi Chen QingQing dan rumah wanita tua itu relatif jauh, dan mereka harus melewati seluruh desa untuk sampai ke sana.

Dengan kata lain, semua orang di desa mengetahui ada yang datang. Meski hanya ada 50 rumah tangga, masih sangat sulit untuk mengetahui siapa pelakunya.

Namun, Chen Qingqing pasti tidak akan menyerah. Bahkan jika dia harus pergi dari rumah ke rumah, dia masih akan menemukan orang yang mengendarai sepeda roda tiga merah.

“Kamu juga harus berhati-hati,” kata Chen Qingqing kepada wanita tua itu.

"Saya tahu jika saya tidak keluar setiap hari, saya tidak akan menyinggung siapa pun..."

Wanita tua itu tiba-tiba berhenti ketika dia mengatakan ini, dan kemudian dengan cepat menelepon Chen Qingqing.

“Saat kamu mengatakan itu, aku teringat sesuatu.”

“Keluarga-keluarga yang dilempar ke dalam api sepertinya sudah keluar.”

Chen Qingqing mengerutkan kening, berterima kasih kepada wanita tua itu atas informasinya dan kembali ke rumah.

Semua orang di ruangan itu mendengar percakapan mereka dengan jelas.

Shangli tampak bingung: "Keluar? Apa artinya ini? Apakah dia menganggap jalan itu sebagai rumahnya? Dia hanya bisa menginjaknya sendiri dan tidak ada orang lain yang boleh menginjaknya?"