2. First Sight with a Strange

207 36 4
                                    

Sebuah podium megah telah disiapkan. Bendera nasional Korea Selatan berkibar dengan gagah di latar belakang, diapit oleh bendera divisi militer mereka. Para tentara berbaris rapi di sekitar lapangan upacara, menciptakan suasana khidmat dan penuh rasa hormat.

Di antara para hadirin, kedua orang tua Jiwon berdiri dengan bangga. Sang ibu, seorang dokter, mengenakan gaun formal, sementara sang ayah, seorang pensiunan kolonel, mengenakan jas dengan gagahnya. Keduanya tersenyum bangga melihat putri mereka berdiri tegak di antara rekan-rekannya.

Acara dimulai dengan Letnan Jenderal Jang Tae-Sung, naik ke podium. Suara keras tapi penuh kehangatan terdengar dari mikrofon saat ia memulai pidatonya.

"Selamat pagi kepada semua hadirin yang terhormat. Hari ini kita berkumpul untuk mengakui keberanian, dedikasi, dan kerja keras para tentara terbaik kita. Ingatlah bahwa kalian adalah orang-orang terpilih, semakin naik pangkatmu semakin besar beban dan tanggung jawabmu."

Setelah berpidato panjang lebar, akhirnya ia mulai memanggil beberapa nama tentara yang akan di promosikan di atas podium. Untuk dokumentasi terpasang beberapa kamera di sudut depan podium. Kini giliran Jiwon pun tiba.

Para hadirin bertepuk tangan dengan meriah, termasuk keluarga Jiwon yang tidak bisa menyembunyikan kebanggaan mereka.

"Kim Jiwon telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap tugasnya. Oleh karena itu, dengan kehormatan besar, saya mengumumkan promosi Sersan Kim Jiwon menjadi Letnan Dua."

Jiwon melangkah maju dengan tegap. Letnan Jenderal Jang menyematkan lencana baru di seragamnya, simbol pangkat barunya. Mereka berjabat tangan erat, dan Jiwon memberikan hormat.

"Terimakasih, Letnan Jendral Jang. Sebuah kebanggaan untuk saya." 

"Tetaplah fokus pada tujuan dan keyakinanmu, Jiwon Sowi. Berikan salamku pada ayahmu."

Setelah bagiannya selesai, Jiwon segera menuju ke orang tuanya. Mereka saling berpelukan erat, air mata kebahagiaan mengalir di pipi mereka.

"Kami sangat bangga padamu, Jiwon," kata ibunya dengan suara bergetar.

Ayahnya menambahkan, "Kamu telah melakukan sesuatu yang luar biasa, putriku. Teruslah menjadi inspirasi bagi semua orang."

Jiwon tersenyum, merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang selalu mendukungnya. Dengan pangkat baru dan semangat yang lebih besar, ia siap menghadapi tantangan berikutnya di perjalanan militernya.

Di sudut lain ruang gimnasium. Kim Soohyun dan Jang Kiyong berdiri bersama. Soohyun, yang akan dipromosikan menjadi Kapten, dan Kiyong, yang akan menjadi Sersan Kepala, berbincang-bincang santai dengan teman-teman satu tim mereka, mencoba menghilangkan sedikit kegugupan yang ada.

"Hyung, bagaimana rasanya akhirnya menjadi Kapten?" tanya Kiyong sambil tersenyum lebar, matanya berkilauan dengan antusiasme.

Soohyun tertawa kecil, menepuk bahu rekannya. "Rasanya terlalu cepat untuk mendapatkan pangkat ini." Soohyun memasang ekspresi sombong dengan mengangkat alisnya.

"Wah, kau memang keren saat sombong, ya." 

Kata-kata Kiyong membuat para prajurit di sekitar mereka ikut tertawa dan memberi selamat. "Kalian berdua memang duo yang tak terpisahkan," kata salah satu prajurit, tersenyum lebar. "Siapa yang akan mengira kalian akan naik pangkat di hari yang sama?"

Seorang perwira senior memanggil nama mereka untuk naik ke atas podium.

Suasana segera menjadi lebih serius saat Soohyun dan Kiyong berjalan ke podium dengan tegap. Mereka berdiri di hadapan Letnan Jenderal Jang yang masih berada di sana, siap untuk memberikan penghormatan kepada dua prajurit lagi yang telah menunjukkan dedikasi dan kemampuan luar biasa.

Heart's Command (Original)Where stories live. Discover now