Chapter 38

3K 277 52
                                    

Hari ini adalah hari dimana Hinata akan pergi ke rumah sakit untuk mengecek kondisi janinnya. Ia sudah membuat janji temu dengan Tsunade karena semenjak wanita paruh baya itu yang mengetahui tentang kondisinya yang sedang berbadan dua, Tsunade menyarankan Hinata untuk berkonsultasi padanya.

Dan sekarang adalah waktunya, Hinata juga ingin tau sudah berapa bulan janin yang berada didalam kandungannya itu.

Jika boleh jujur, Hinata merasa gugup sekarang. Ini adalah pertama kali ia akan mengecek kondisi janinnya karena selama ini Hinata tidak memiliki keberanian untuk pergi kerumah sakit. Hinata takut itu akan menjadi aib dan pembicaraan saat orang-orang tau jika Hinata hamil diluar pernikahan.

Tapi sekarang, itu bukanlah permasalahan yang besar karena Hinata dan Sasuke telah resmi menikah dan menjadi pasangan suami istri yang sah.

"Sudah selesai?"

Hinata menoleh dan mendapati suaminya yang kini telah berdiri didepan pintu kamar mereka, menyandarkan tubuhnya disana dengan kedua tangannya yang terlipat di depan dada.

Hinata sedikit merona saat melihat betapa tampannya Sasuke sekarang, pria itu terlihat berbeda setelah Hinata memaksa suaminya itu untuk berpakaian lebih kasual dan memotong rambut yang menutupi sedikit matanya. Dan kini Sasuke terlihat begitu tampan dengan penampilan barunya.

"Aku sudah selesai anata."

Bisa Hinata lihat rona merah yang muncul diwajah Sasuke saat ia memanggil suaminya itu dengan sebutan sayang.

Hinata mengulum bibirnya berjalan mendekati Sasuke saat ia memeluk lengan kekar suaminya "Ayo, Sasuke-kun."

"Kupikir kau akan kembali memanggilku anata."

Hinata tersenyum mendongakkan kepalanya menatap Sasuke yang juga sedang menatapnya "Anata." Bisik Hinata lembut

Sasuke tidak dapat menahan senyum yang menghiasi wajahnya saat ia berhenti untuk memberikan ciuman pada bibir dan seluruh wajah istrinya itu.

"Aku suka saat kau memanggilku seperti itu sayang."

"Maka aku akan memanggilmu seperti itu, anata."

Senyum lebar semakin menghiasi wajah tampannya saat ia kembali menghujani ciuman pada wajah cantik istrinya. Hinata tertawa merasa geli saat Sasuke menggesek-gesekkan hidung mancungnya pada pipi lalu turun menuju lehernya.

"Hentikan anata, itu geli."

Sasuke tertawa kecil mencubit gemas hidung mungil istrinya saat ia melingkarkan tangannya memeluk pundak kecil istrinya itu "Ayo, atau kita akan terlambat."

"Jika kita terlambat maka itu salahmu."

Sasuke menyeringai tipis "Aku siap salah jika itu untuk istriku tercinta."

Hinata yang mendengar itu mendengus namun hatinya terus berbunga-bunga dengan perasaan bahagia yang membuncah. Sungguh, dulu Hinata tidak pernah berpikir jika bersama dengan Sasuke maka ia akan merasakan kebahagiaan yang seperti ini.

Mereka adalah dua orang yang memiliki karakter yang saling bertolak belakang dimana Sasuke yang terkenal sebagai sosok berdarah dingin yang tidak kenal ampun dan Hinata yang terkenal sebagai sosok lembut dan penyayang. Memiliki sifat yang berbeda namun juga memiliki kesamaan saat mereka lebih mencintai keheningan. Mungkin sebagian orang akan berpikir kombinasi antara Sasuke dan Hinata adalah hal yang aneh.

Tapi mereka tidak tau saja saat Sasuke dan Hinata bersama maka mereka hanya akan terlarut akan dunia mereka sendiri dan itu tidak seperti yang orang-orang bayangkan jika hubungan itu akan membosankan karena nyatanya saat mereka bersama maka mereka akan menjadi diri mereka sendiri. Dan terlepas dari segala topeng yang tanpa mereka sadari terus menghantui mereka.

Passionate Nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang