〖04〗

549 41 3
                                    

Pelajaran ke 2 pun tiba dan yang mengajar adalah pak istmo lagi karena guru sejarah mereka sedang sakit jadi di ganti oleh Pak istmo dengan pelajaran MTK

Anak anak biasa saja karena ini sudah biasa, mereka mengerja kan tugas dari pak istmo, Riji melihat Mako dan heran kenapa dia tidak mengerja kan tugas dan malah bermain? Lalu riji pun bertanya

"Kok mainin pensil? Engga ngerjain tugas? " tanya Riji dengan menaruh pensil nya dan menutup buku nya karena ia sudah selesai

"Aku udah selesai kok" mako yang bermain pensil yang di taruh di tengah tengah hidung dan mulut (tau gak? Takut gak ngerti kalian nya)

Riji tidak menjawab tapi malah menyender kan tangan nya di kepala nya dengan melihat Mako yang bermain pensil, Riji menatap mako lama dan pak istmo juga masih keluar kelas jadi yaa tidak apa

Mako melihat Riji dengan memperlihat kan apa yang ia bisa di pensil nya, mako masih bermain pensil yang ada di tengah tengah hidung dan mulut lalu melihat Riji

"Lihat Dweh akwu bisa Gwini " mulut mako yang dibuat seperti Bebek mancung ke depan untuk menjepit pensil yang ada di tengah tengah hidung dan mulut nya

"Hm iya " riji yang masih melihat mako lalu tersenyum karena tingkah nya yang lucu seperti anak kecil

"Bwagus kan?? " mako yang masih fokus ke pensil nya yang sampai sampai tidak tahu jika Riji memperhati kan nya dari tadi

"Iya bagus" Riji yang masih tersenyum dan masih melihat mako

Bangku Krow ada di depan Riji saat Krow berbalik ingin meminjam penghapus ke pada Riji ia sangat kaget karena... Yah Bucin deh, Krow duduk di samping Selia jadi ya biasa Si selia foto

"Si anyink, woy anjir " Krow menampar pipi riji agar tersadar

Riji kaget lalu melihat Krow dengan kesal dan Mako hanya diam melihat mereka sambil bermain dengan selia main apa? Yaa main pensil tadii

"Apa an coek " jawab Riji dengan sangat kesal

"Heh anjer belum muhrim, jangan sampek tu otak mikirin itu... " Krow yang sedikit gedeg sama Riji

"Pikiran lo ya negatif anjing! " Riji yang kesal

"Ya kalo iya otak lo mikir itu gimana?! " lanjut Krow dengan sedikit kesal

"Agh udah lah ngomong sama orang otak negatif mah susah! " Riji yang memutar mata nya lalu menyilang kan tangan nya

Beberapa menit kemudian pak istmo kembali lalu buku buku mereka di ambil untuk di nilai , Rion sebagai ketua kelas pun mengambil buku anak ank kelas satu per satu asli nya mager pengen bobok di pangkuan nya Caine tapi gimana lagi emang nasib dia begitu

Saat di bangku Riji , Rion kesal karena saat Riji di panggil Ia tak kunjung menoleh dan memberi kan buku nya karena Riji masih memperhati kan Mako yang masih bermain dengan Selia

"Woy Ji, Woyy bangsat! " Rion yang kesal

"Ha? Apa? Buku? Nih ambil " Riji yang mengasih buku nya sendiri dan buku Mako ke Rion

"Napa sih lu, di panggil gak pernah dengan anjirr " Rion yang mengambil buku siswa yang berada di belakang Riji

"Tuh liatin bidadari nya yang lagi main sama Selia " celetuk Krow

"Heh sembarangan!! " Riji yang kesal

"Fakta Ji, gak usah di hindari " Rion yang berjalan ke depan untuk memberi kan buku buku itu ke pak istmo lalu duduk lagi dengan Caine

"Ih babeh sangat lah menyebal kan! "

"Fakta Ji gak usah di pungkiri"

"Hah " Riji hanya memutar mata nya karena ia kesal

Jam pulang sekolah pun berbunyi [15:18], Riji dan Mako berjalan ke arah parkiran mobil nya lalu naik ke dalam mobil , saat di dalam mako menarik sedikit kerah baju Riji yang ingin memundur kan mobil nya

"Hm kenapa? " tanya Riji sambil melihat mako

"Mau jalan jalan " minta Mako dengan sedikit tersenyum

"Eum oke, bentar" jawab Riji yang memundur kan mobil nya lalu langsung tancap gas untuk berjalan jalan

Riji membawa Mako jalan jalan memutari kota agar tidak bosan saja, Mako membuka jendela mobil dengan tersenyum senang, Riji melihat ke arah Mako lalu ada sedikit ukiran senyuman kecil di wajah nya

Beberapa jam mereka berjalan jalan Riji pun mengajak mako makan Di Cafe UWU yang biasa nya di buat nongkrong oleh teman teman nya

Mereka berdua keluar dari mobil lalu masuk ke dalam Cafe UWU tersebut lalu memesan makanan dan saat makanan sudah datang mereka langsung memakan nya

Beberapa menit kemudian jam sudah menunjuk kan pukul [17:23] jadi Riji menyaran kan jika habis makan mereka pulang karena tadi di sekolah di beri tugas banyak oleh Pak istmo

Mereka pulang dan ber papasan oleh mama nya Riji yang sedang ada di ruang tamu

"Riji? Dia siapa? " tanya mama nya Riji dengan bermain HP

"Temen " jawab Riji

"Kenapa di bawa pulang? Kayak gak ada rumah aja " mama Riji menatap mako dengan dalam

"E-eh... "

"Terserah aku dong, aku mau bawa dia ke mana pun Karena itu bukan urusan mama " jawab Riji dengan sedikit kesal

"Ngelawan ya kamu sekarang sama mama! "

"Iya kenapa!? "

"Riji!! Mama ini mama kamu! Dan juga melahir kan mu! " mama riji yang marah

"Jika mamah sayang Riji kenapa harus selingkuh!!? Itu lah yang membuat ayah tidak betah di rumah!! " jawab Riji dengan membentak mama nya

"Kamu durhaka Riji!! "

"Lebih baik aku durhaka sama mama dari pada aku harus mematuhi mama yang gak pernah memperhatiin aku! "

Mako menarik tangan Riji agar tidak mengguna kan kekerasan, Riji mundur lalu menarik mako naik ke atas untuk ke kamar nya karena ia tidak ingin berdebat dengan mama nya sendiri

Pintu kamar Riji di tutup lalu Riji terduduk di tepi tempat tidur nya dengan menahan tangis, mako duduk di samping Riji lalu memeluk nya

"Lepasin aja... Gapapa... Semua manusia juga punya hak untuk menangis... " mako yang memeluk Riji

Riji langsung menarik Mako ke pangkuan nya lalu memeluk nya dan mendusel di dada mako dan? Menangis...

"Sstt gapapa keluarin ajaa aku di sini kok... " Mako yang memeluk kepala Riji dengan erat

"Hiks... Asli nya.. Hiks gw capek... " Riji yang menangis

"Iyaa kamu juga manusia dan juga punya capek... Dewa dan Dewi juga begitu walau pun mereka bukan manusia " mako yang menenang kan

Beberapa menit pun riji tenang dan mereka berdua tertidur di tempat tidur dengan Riji yang masih memeluk mako dan menenggelam kan kepala nya di dada mako

Di luar kamar ayah Riji lewat ingin mengambil minum lalu melihat pintu kamar Riji yang terbuka sedikit dan berinisiatif ingin menutup nya tapi ia melihat mako dan Riji sedang berpelukan bersama dan tidur. Ayah Riji hanya tersenyum lalu memati kan lampu kamar Riji dan menutup pintu kamar

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Hehe segitu dulu yawrr hehe saya mau tidur dulu karena besok udah mulai sibuk lagi hehe muachh byee

See you 👋👋
-𝐴𝑧𝑎𝑎

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙃𝙖𝙡 𝙄𝙣𝙙𝙖𝙝? || 𝙈𝙖𝙟𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang