Hari Sabtu pun tiba.. habis ia pulang sekolah sekitaran jam 4 sore Zahra pun bersiap-siap untuk menyiapkan dagangannya yang akan Zahra jual dan ibunya pada malam nanti tepatnya malam Minggu. Tak ada hari baginya untuk bersantai-santai seperti anak-anak lain yang umumnya di masa remaja ini ia menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, itu adalah hal yang terbalik bagi Zahra, ia harus berjuang untuk membantu keluarganya dan juga untuk biaya sekolah nya. Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan yang gajinya tak bakal cukup nantinya untuk biaya sekolah maupun kehidupan sehari-hari maka dari itu Zahra membantu ibunya berjualan, ia mempunyai kakak tetapi dari lahir kakaknya memiliki sakit yang tak mampu untuk bekerja ataupun sekolah. Begitulah kehidupan yang selalu dijalani nya... ia tidak pernah menyerah meskipun susah untuk dihadapi.
Malam Minggu pun tiba. Berjualan manawarkan kesana-kemari berjuang untuk mendapatkan pelanggan.. tiba-tiba Dino. iyaa..teman sekolah Zahra itu yang sudah meminta maaf kepadanya. Ia juga ada disana sambil berjalan-jalan menikmati malam Minggu nya,dan ia kaget, terheran dicampur dengan haru.. Zahra yang ia remehkan dan jahili kemarin-kemarin ternyata adalah anak yang begitu hebat, berbakti kepada orang tua, rela berkorban demi apapun. Dino benar-benar menyesali perilaku nya kemarin-kemarin terhadap Zahra. "ia adalah orang hebat, bijaksana, dan juga cerdas. hingga rela berkorban untuk keluarga nya, seharusnya itu tidak ia lakukan di masa-masa sekolah ini.. aku memang jahat sekali, egois, sampai-sampai berbuat begitu jahat kepada orang yang tidak sama sekali jahat kepadaku" ucap Dino yang sangat merasa bersalah. lalu ia pun menghampiri Zahra. Dan berkata "hai... perempuan hebat.." dengan secara tidak Langsung Zahra terdiam, terheran, tidak tau apa yang ia akan katakan.. karena kan biasa nya Dino jangan kan berbicara baik kepadanya untuk berbuat baik saja kepada Zahra tidak pernah. Dan akhirnya Zahra pun menjawab "hai juga Dino...kamu kok disini?" ucapnya. "iyaa Ra..aku sering banget kesini kalau malam Minggu...mm supaya melepaskan fikiran saja..dan lihat kamu lagi jualan ya?.." ucap Dino. "iyaa Dino.. aku berjualan disini setiap malam nya..kan lumayan juga untuk melepaskan fikiran juga, hehe benar kata kamu" ucap Zahra sambilan tersenyum. Dan ibu Zahra pun bertanya "Ra..ini siapa?" ucap Ibu Zahra. "oh iya Bu..ini teman nya Zahra, Dino namanya" ucap Zahra memperkenalkan Dino pada Ibunya. "ooh.. silangkan duduk nak..." ucap Ibu Zahra mempersilahkan. "iyaa buk, terimakasih.." ucap Dino berterimakasih. "hmm Zahra, bagaimana kalau aku bantuin kamu jualan.. sambil tegak dan keliling-keliling, kayaknya seru Ra.." ucap Dino ingin membantu Zahra. "eh ya ampun Dino.. jangan,itu kan jualan aku jadi harus aku yang jualin ke orang-orang, nanti kamu cape lo, poknya aku ga bolehin.." ucap Zahra segan dan heran kenapa Dino mau membantunya. "Ra...gini ya aku banyak banget salah sama kamu buat bantuin kamu jualan doang ga boleh apa? kan hitung-hitung olahraga malam Ra..hehe" ucap Dino merayu Zahra. "hm yaudah tapi jangan terlalu cape, kalau udah cape berhenti aja ya.." ucap Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
youngest struggle
Teen Fictioncerita yang berkisah dari seorang anak bungsu yang memiliki jiwa yang tangguh dan tulang punggung untuk keluarganya, membuat ia menjadi anak yang sangat mandiri, pekerja keras, dan pantang menyerah dalam perjuangan hidupnya, tidak bisa memilih berad...