Suasana sebuah markas terlihat sunyi dengan aura akan kemarahan seseorang sangat pekat. Beberapa lelaki dengan tubuh kekar dan kulit tan berdiri mengelilingi satu sosok yang sangat mereka hormati.
"Zov!" suara seorang pria yang sangat di hormati itu keluar memanggil tangan kanannya.
"Ya, Tuan Calvo." Zov menjawab dengan tegas.
"Habisi mereka hingga ke akar-akarnya. Dan saya tidak ingin menerima informasi apapun selain berhasilnya tugas yang saya beri." Suara Calvo keluar, bukan untuk bertanya, melainkan memberi perintah yang mutlak bagi mereka.
"Saya menerima tugas dari anda, Tuan."
Calvo berdiri, ia berjalan menuju kamar tidur seseorang diatas sana. Berjalan menaiki tangga dengan tubuh berdiri tegap, Calvo berhasil membuat semua orang yang berpas-pas an dengan nya menunduk sopan.
Ketika merasakan ponsel nya bergetar, ia mengangkat panggilan dari seseorang yang sangat ia kenali.
"Hm."
Seseorang diseberang sana mengeraskan rahangnya.
"Calvori! Dimana kau sembunyikan dia!"
Calvo terkekeh geli, "dia siapa, Dad?"
Brak!
"Calvori! Jangan bermain-main dengan ku. Katakan, dimana Calvani berada sekarang!"
Calvo semakin tertawa mendengar gebrakan meja yang sangat keras. Ia yakin sang Ayah sedang marah besar karena ia menyembunyikan adik kembar nya yang sedang koma. Atau, bisa dibilang, Calvo menculik adik nya sendiri.
"Ayah! Jangan khawatir. Aku sudah memastikan dia baik-baik saja. Dan, ingatlah! Aku tidak akan tinggal diam dengan kejadian beberapa hari yang lalu."
Diseberang sana, Calvin menghembuskan napas nya. Ia tau sang putra akan bertindak dengan kejam ketika tahu nyawa kembarannya hampir menghilang akibat serangan dari musuh keluarga Ocean.
"Baiklah, Calvori. Kau harus memastikan kembaranmu mendapat penanganan terbaik, dimana pun dia berada."
"Sayang, aku mau ngobrol sama Calvo."
Calvori mendengar itu, ia mendengar suara lembut itu. Suara yang sering ia rindukan.
"Hallo, Calvo sayang." Vanya segera berujar ketika Calvin memberikannya ponsel pria itu.
"Yes, Mom."
Dengan terus berjalan menuju kamar Calvani, ia berujar dengan terkekeh. Ah, senang rasanya bisa mendengar suara sang Ibu.
"Calvo, tolong jaga Calva baik-baik. Mom tidak mau dia kembali kritis akibat musuh keluarga Ocean. Mom percaya padamu."
"Tentu, Mom. Dia tidak akan bisa dijangkau ketika berada di markas ini. Mom tahu sendiri anggota tetap yang tidur disini. Dan, aku sudah menambahkan pengawal, aku sudah memperketat penjagaannya."
"Baiklah. Kau sudah makan?"
Calvo mengangguk walau ia tau Ibunya tak akan bisa melihat hal itu.
"Sudah, Mom. Kau?"
Membuka pintu, ia melihat sesosok tubuh ringkih wanita. Selang terlihat memenuhi tubuh wanita itu. Dia adalah Calvani, kembaran Calvori.
Calvani sudah koma hampir lima tahun lamanya. Kini ia sudah berumur dua puluh empat tahun.
Dor!
Dor!
Dor!
Suasana sebuah mansion terlihat sangat kacau. Suara tembakan terdengar sangat menggema. Darah telah menggenang dimana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvorey
ActionDia adalah keturunan Ocean generasi ketiga. Darah Ocean sangat mengalir deras dalam tubuhnya. Ocean adalah penguasa dunia bawah berpuluh tahun lamanya. Sejak generasi pertama, selalu menduduki peringkat teratas dalam dunia bawah. Dan dia ... adala...