Difficult

14.9K 190 5
                                    

Theo POV.

Aku benar-benar tak  mengerti lagi dengan perempuan dihadapan ku ini.

Entah sinting, gila, atau ganguan jiwa lainya aku tak tau.

Kenapa aku dapat bilang seperti ini? Bayangin saja jika kalian dipaksa oleh seorang perempuan yang lo gak kenal siapa dia sama sekali.

Dan lo cuma tau dia karena dia sering ngikutin kemana pun lo pergi ke mall bersama teman-teman cewe lo.

Dan sekarang, sepertinya gue menambah kesialan gue. Gue bermaksud untuk membawa perempuan setengah gangguan ini ke apartement, Tapi ternyata bukanya takut, raut wajah nya seakan menggambarkan bahwa dia sangat senang gue bawa ke sini.

Perempuan tak tahu diri itu duduk menghadap langsung pada dinding kaca apartement ku yang menampilkan view Danau ' Oackland' yang dikelilingi oleh hutan pinus dan didampingi dengan gunung 'Equera'.

Mata brown nya asik menjelajahi isi ruangan apartement ku, rambut yang berwarna senada dengan matanya beberapa kali mengahalangi penglihatanya,

Sehingga kini dia memutuskan untuk menggulung rambut cokelat panjang nya hingga menampilkan leher jenjangnya.

"Menikmati? Eh?"

"Ah..aa...ma-maaf" ucapnya pelan, terkadang ia seakan berubah menjadi wanita berhati lembut penuh sopan santun, yang akan hancur bila ku bentak sekali.

Tetapi dia dapat berubah menjadi wanita psikopat, yang sangat ingin ku singkirkan.

Awalnya aku mengira bahwa dia adalah penggemar sesaat ku yang kebetulan selalu bertemu dengan ku.

Tetapi kuperhatikan, hampir setiap kegiatan ku dia selalu datang dan memperhatikan ku secara diam-diam.

Dan beberapa akhir belakangan ini, meskipun kerap kali tertangkap basah dia masih terus mengikuti ku.

"Sebenarnya, apa yang kau ingin kan dari ku? Uang?"

Seketika matanya membulat, matanya menatap tajam kearah ku.

"Jaga mulut mu! Aku bukan jalang!" Teriaknya. Itu sukses membuat kekesalan ku memuncak.

Berani sekali dia membentak ku seperti itu.
"Lalu?" Ucap ku sinis

"Gue cuma mau coba permainan bibir lo, setelah itu gue berhenti."

Permintaan itu lagi yang keluar dari bibirnya.
Baiklah. Akan ku turuti permintaanya. Dan semua akan segera berakhir.

CUP!

Aku menarik kepalanya, hingga bibir nya menubruk bibir ku. Matanya kini sudah terpejam. Entah aku kerasukan setan apa, tapi bibir perempuan,

 GILA!

 ini benar-benar sangat lembut.

Lip-balm cherry nya begitu terasa dilidah ku. Aku terus membuka mata ku, lidah ku terus bergelut dengan lidahnya.

Cup!

Cup!

Gila. Ini benar-benar gila. Sudah setengah menit berlalu aku tetap tidak bisa mendominasi nya. aku terus berusaha memasukan lidah ku lebih dalam.

Tiba-tiba dia memundurkan wajahnya, hingga ciuman kami terlepas begitu saja. Matanya memandang penuh ejek.

"Tak sepandai yang ku kira. Selamat malam"

Dia mengambil tas nya, dan segera pergi dari apartement ku.

Untu pertama kalinya. Theo Dornant ditinggalkan. Oleh seorang perempuan.

Ini sungguh-sungguh menjatuhkan harga diri.

"Liat ya cewe gila. Aku akan mendapatkan mu. Berikut balasanya!"








HOHOHO..
Baru bisa nge-post yang ini dengan part yang amat sangat pendek. Abis bener-bener lagi kehabisan ide ceritanya mau gimana.

Makasih ya buat yang udah baca. Jangan lupa, PLEASE taro VOTE dan COMMENT kalian.
Jangan lupa baca cerita sebelah
UNBELIEVABLE

Butuh banget sama saran dari kalian :)

please, kiss me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang