2. kerusuhan

372 47 10
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Tandai YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

*****

.
.
.
.
.
.
.


"KAK NADHIF! BALIKIN KUCING NEV!"

Suara bocah melengking di setiap juru rumah keluarga Nata, sudah di tebak apa yang terjadi pasti Nadhif sedang menjaili Nev, Nadhif tidak jail seperti Nev, mana berani Nadhif menjaili kakak-kakaknya, beda lagi dengan Nev.

bocah itu akan menjaili semua para kakaknya, tapi Nadhif sering jail pada adik satu-satunya itu, meski ujung-ujungnya Nev bakal ngambek dengan dirinya, tapi Nadhif seneng melihat raut sebal di wajah Nev, gampang kok bujuk Nev, cuma di sogok makan dan jalan-jalan saja Nev sudah akan ceria lagi.

Vino menahan nafas saat kedua saudaranya beraliran menuruni tangga, kalo terjatuh gimana coba? memijat pelipisnya bukan sakit kepala, tapi jengah dengan kedua Adek nya, menarik tangan Nev dan Nadhif sehingga kedua bocah itu tersungkur keatas kursi.

BRAK!!

BRAK!!

"MAS VINO!"

Nev mengelus pinggang nya yang terasa nyut-nyutan, sedangkan Nadhif meniup tangannya, tangan Nadhif merah, kebentur penjanggal kursi.

Bukanya kasihan melihat kedua Adek yang kesakitan, Vino malah tersenyum puas.

"ih! orang rumah kaya setan semua! kecuali Nev."

Nadhif dan Vino membulatkan matanya, apa tadi? setan? wah bener-bener ini bocah. baru saja Vino akan menjitak Adek bungsu nya, tapi sayang Nev sudah keburu berjalan.

"Gue mau ngapel dulu, dasar jomblo."

kalo tidak sayang pada adek, gucci yang didepan Nadhif sudah Nadhif layangkan pada punggung Nev, bukanya apa-apa, mereka berenam itu jomblo, bukan tidak pernah pacaran, pernah, tapi hubungan mereka tidak seawet hubungan Nev dengan pacarnya.

*****

clek...

Hesa membuka pintu rumah, tumben ini rumah sepi, biasannya kaya sarang tawon, berjalan pada ruang keluarga, mengerutkan keningnya, penghuninya ada, kenapa bisa sepi layangkan dompet kalian, eh? gak Hesa berjanda kok eh bercanda.

Hesa menghitung Adiknya, eh kok cuma ada lima? satu lagi mana? mengangguk mengerti, Nev tidak ada, aneh saja jika Nev tidak ada dirumah, maka tidak akan ada suara, tidak ada suara tawa, canda, Nev itu sebuah cahaya dirumah, di hati para Abang nya dan Daddy Fachri.

Nev itu cahaya, anugrah, hadiah terbaik dari Mama mereka, sebelum Mama pergi ke dunia abadi, Mama sudah lebih dulu menitipkan sebuah cahaya, yaitu Nev.

"Nev mana?"

"di ambil tuyul."

Plak!!!

mulut Vino di geplak adek kembar nya, Rayanza, Vino itu masih kesal Dengan Nev.

sedangkan Hesa tidak lagi mempedulikan mereka, berjalan kearah kamar nya.

selang dua puluh menit kemudian, mereka dikagetkan oleh suara melengking seseorang.

"MALING OY MALING!"

Nathan  yang lagi asik scroll tik-tok reflek menjatuhkan ponselnya. "anjir kaget gue."

"IH KOK SEPI? GUE KIRA G-AKHSSS..Sakit AA."

"berisik! itu suara gak habis." Rayanza melepaskan jeweranya, tersenyum puas karena kuping kiri milik Nev merah.

"ih AA KDK."

"kekerasan dalam keluarga?" menolog Zaky. Kata tersebut Nev sering ucapkan.

Nev mendudukkan dirinya di kursi, menaruh kresek yang sedari tadi ia jinjing pada meja, isinya macam-macam makanan, ada bakso, pentol, karedok, martabak semua macam makanan kesukaan saudaranya ada semua, gini-gini Nev sayang dan perduli sama keluarga.

****

Suara denting antara sendok dan piring menjadi satu, di keluarga Nata jika sedang makan dilarang berbicara, katanya Pamali.

"Daddy gak pulang?" Nathan menggeserkan piring yang sudah kosong ke depan.

"Mungkin lusa Baru bisa pulang."

"Apapun itu mari kita mabar." Nadhif berlari kearah kamar nya, dikuti oleh Nev dan Nathan.

"JANGAN LARI BOCAH!"

Hesa menutup kedua kuping nya kala Vino berteriak tepat di dekat dirinya.

****

BRAK!!!

"Anj-Nev! Jangan di banting." Nathan memandang Nev dengan tajam, lagi-lagi PS nya di banting oleh Nev.

"Auah, Bang Efan gak seru." Nev berjalan keranjang Nathan merebahkan tubuhnya di sana.

Nathan dan Nadhif masih satu kamar tapi beda kasur, mereka berdua enggan dipisah kamarnya, tapi tenang disana terdapat dua kasur.

"Turun Nev, tidur dikamar Lo."

Sementara Nev hanya acuh pada Nathan, memejamkan matanya kala ngantuk sudah muncul.

"Biarin aja." Nadhif berjalan pada kasur Nathan, merebahkan tubuhnya di samping Nev.

Nathan menghela nafasnya, mengikuti kedua bocah itu, malam ini mereka akan tidur bersama, ini sering terjadi dan untung nya kasur Nathan besar jadi muat untuk bertiga, Nathan dan Nadhif memeluk erat Nev, Nev berada di tengah, seperti nya Nev sudah tertidur nyenyak, kalo tidak pasti Nathan dan Nadhif sudah di banting karena memeluk nya.

"Good night Adek, jangan lupa bangun besok."

TBC....

We are Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang