Semesta yang gelap tanpa diterangi bulan karena awan yang membentang menghalangi cahayanya untuk menerangi dunia. Suara petir bersahutan dan rintik hujan sudah mulai turun membasahi bumi.
Seorang gadis belia duduk seorang diri didepan halte bus, termenung dengan mata sembab dan tas didekatnya. Menikmati dinginnya udara dimalam hari yang sudah mulai dirintiki hujan.
Jalanan sudah mulai sepi dijam yang sudah menunjukkan angga 01:15 dini hari. tak tau harus kemana, tak ada keluarga yang bisa dia tumpangi, tak ada saudara yang bisa ia mintai tolong, semuanya tak peduli pada dirinya semenjak orang tuanya meninggal 4 bulan yang lalu.
Ibunya meninggal karena sakit-sakitan dan sepekan setelahnya disusul oleh sang ayah yang diakibatkan oleh kecelakaan. Tak bisa dibayangkan bagaimana derita yang dia rasakan, hancur dan sakit yang dia derita. Tak memiliki siapa-siapa lagi didunia yang kejam dan penuh tipu daya.
Orang tuanya meninggal tanpa meninggalkan sedikit pun harta untuknya bertahan hidup, hanya saudara orangtuanya lah yang dia punya, tapi yang namanya menumpang tak akan bisa diterima dengan baik. Contohnya seperti sekarang ini, dalam 4 bulan terakhir dia tinggal dangan adik dari ibunya, tapi sekarang dia sudah diusir dengan alasan ekonomi mereka kurang memadai. Dikeluarga yang lain, mereka tak akan peduli sedikitpun akan nasib yang menimpa gadis belia yang masih remaja.
Melamun memikirkan nasib yang tak adil untuknya, orang tuanya meninggal tanpa meninggalkan apa-apa, bahkan hanya rumah sepetak untuk tempat berteduhnya disaat hujan dan panas.
Lamunannya buyar saat sebuah mobil pajero hitam berhenti tepat didepannya, mobil itu sangat mewah pasti pemiliknya orang kaya. Tak lama turunlah seorang pria berjas dengan tampilan yang mengenaskan, kancing kemeja terbuka dengan rambut acak-acakan Membuat gadis itu berdiri dan ketakutan.
"Hay manis" sapa suara berat pria itu.
Tercium aroma alkohol yang sangat kuat dari tubuh pria didepannya sehingga gadis itu waspada dan menenteng tas yang berisi pakaian miliknya.
Bersiap lari untuk menghindari pria mabuk yang menatap dirinya sayu. Belum sempat berlari tangannya sudah lebih dulu digenggam "mau kemana manis? Masa aku ditinggal sih?" Ucapnya lagi.
"Lepas" ucap elin menghempaskan tangan pria itu dari pergelangan tangannya.
Elin ketakutan melihat laki-laki perkasa didepannya, elin tau pria ini sedang mabuk. "Tolongg" teriaknya berharap ada yang memberi bantuan.
"Hey, jangan teriak" ucap kevin serak.
Elin terus memberontak berusaha melepaskan diri, tapi tenaganya kalah jauh dengan pria itu. Kevin menyeret Elin masuk kedalam mobilnya, mendudukkan Elin disebelahnya yang sedang menyetir.
"Lepaskan aku, turunkan aku" teriak Elin mencoba Membuka pintu mobil yang sedang berjalan.
"Hey diamlah, aku tidak akan menyakitimu. Kita akan bersenang-senang malam ini" ucap kevin tertawa yang membuat Elin semakin takut.
Sekuat apapun dia berusaha membuka pintu mobil itu tetap tidak terbuka, melihat usaha Elin yang sia-sia kevin tersenyum manis padanya "duduklah yang manis cantik"
"Tidak lepaskan aku, mau kau bawa kemana aku?" Jangan tanya keadaan nya saat ini, Elin sangat hancur. Entah apa yang akan terjadi padanya telah ini, air mata sudah tak ada lagi yang luruh membasahi pipi, sudah sedari magrib tadi dia menangis setelah diusir dari rumah tantenya. Hanya suara parau terdengar memohon untuk dilepaskan dan sisa tenaga yang berusaha melepaskan diri dari pria yang tak dikenalnya.
"""""""""""""""""""
"Lepaskan aku" teriak Elin saat dia turun dari mobil pria yang membawanya, pergelangan tangannya digenggam erat dengan sebelah tangan dan tangan lainnya membawa tas gadis itu.
"Shuttt, diam lah" kepala kevin sudah semakin pusing, matanya sudah berkunang-kunang, suhu tubuhnya sudah semakin naik.
Kevin membawa gadis itu kebasement apartemen mewah miliknya, menaiki lift dengan tangan yang menggenggam erat dikedua sisi.
Saat lift berhenti dilantai yang ditujukan kevin kembali menyeret Elin masuk keapartemennya. Disana kevin merusak gadis suci yang tidak bersalah sedikitpun. Melampiaskan nafsu bejatnya pada gadis belia yang tidak dia kenal.
Kevin tau apa yang dia lakukan itu salah, tapi dia sangat tidak tahan apalagi setelah melihat gadis ini duduk termenung tengah malam di halte. Nafsu itu semakin memuncak dan menuntut untuk dituntaskan, berakhirlah dengan gadis tak bersalah itu menjadi korban.
Teriakan dan erangan kesakitan dan kenikmatan didalam ruang kamar apartemen itu bersahut-sahutan, teriakan Elin dengan sisa-sisa suaranya terdengar sangat parau, perlawanan nya dengan sisa tenaga tak berarti apa-apa pada kevin yang dikelilingi kabut gairah.
Elina putri, perasaan hancur gadis itu tak dapat dilukiskan dengan kata-kata, masalah selalu datang menerjangnya secara bersamaan dan bertubi-tubi, tak ada kata keadilan dalam garis takdir yang dia miliki, dia terlahir untuk selalu menderita dengan derita yang tak tanggung-tanggung beratnya.
""""""""""""""""""
Cerita baru, heheheh
Tema dan alur berbeda...
I miss you (っ˘з(˘⌣˘)

KAMU SEDANG MEMBACA
Cincin putih
Любовные романыkisah satu malam. pertemuan pada malam itu ternyata menjadi jembatan untuk kehidupan mereka ke depannya, selalu terbayang akan kejadian pada satu malam yang takkan terlupakan. bayangan kejadian itu bukan tanpa alasan, ada benda yang selalu menginga...