PUAK SALJU

61 10 0
                                    

Ini cuma untuk seru-seruan.

Mohon kebijakan pembaca!

Happy reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

❄️❄️❄️❄️

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seumur-umur, Ying tidak pernah benar-benar berinteraksi dengan elemen es yang dimiliki oleh Boboiboy ini. Biasanya, ia paling banyak berinteraksi dengan Blaze, Halilintar, atau baru-baru ini, Solar dan Duri.

Boboiboy jarang menggunakan Ais. Mungkin karena medan perang yang tidak memungkinkan untuk dibekukan, atau karena memang kekuatan Ais tidak cocok dengan kebutuhan pertarungan. Sebab itulah, orang-orang jarang berinteraksi dengannya.

Kemudian, entah karena sial atau memang ia ditakdirkan untuk menjadi babysitter para elemen, kali ini pun Ying lah yang terpecah bersama elemen yang tidak terlalu banyak berbicara itu.

Jujur saja, mereka cukup canggung.

"Kau oke, Ying?" tanya Ais padanya.

Ying membetulkan letak kacamatanya. Ia mengangguk sembari menggosokkan kedua telapak tangannya guna mencari kehangatan. "Aku baik-baik saja, Boboiboy."

Ia dapat merasakan tatapan datar dari Ais, tetapi dirinya memutuskan tak peduli. Biarlah pemuda itu, yang terpenting sekarang adalah bagaimana kembali bersatu dengan rombongan mereka yang pergi bersama Puak Bara.

"Eh, Boboiboy Ais, terima kasih karena sudah melindungiku tadi menggunakan dinding es mu!" ucap Qually. Ia membetulkan pakaian khas Puak Salju yang diberikan kepada mereka guna tahan dari udara dingin.

"Iya, sama-sama." Ais membalas dengan singkat. Lagi-lagi, matanya tertuju pada Ying. "Kau baik-baik saja?"

"Iya, Boboiboy Ai-"

"Panggil Ais saja. Kalian tidak perlu repot-repot memanggilku Boboiboy Ais," potongnya dengan malas.

"Baiklah, Ais. Aku katakan sekali lagi padamu, aku ini baik-baik saja! Haiya, bukan itu yang penting sekarang!" omel Ying pada pemuda es dihadapannya.

"Benar itu, Ais. Kita harus secepatnya menemukan Yaya, Blaze, dan Gopal!" seru Qually dengan penuh semangat.

Ais mengangguk paham. Tangannya ia lipat di depan dada, tubuhnya ia sandarkan pada dinding ruangan. "Mungkin saja mereka bisa meyakinkan Puak Bara bahwa peperangan antar suku seperti ini tidak berguna dan hanya menghabiskan tenaga,"

"Iya, aku setuju! Banyak sekali yang cedera karena ini," tambah Ying penuh persetujuan.

"Permisi, apakah kalian bertiga sudah selesai?" Suara seseorang mengagetkan mereka bertiga, sontak membuat ketiganya menatap ke arah pintu masuk yang tertutup.

"Sudah!" jawab Ying dengan nada cukup tinggi agar terdengar oleh orang yang berada di luar.

"Kalau begitu, apakah kalian sudah bisa keluar? Mas Gardu memanggil kalian!"

"Ah, iya! Kami segera kesana!" Gadis itu menyahut sembari menatap kedua temannya untuk mengajak mereka keluar dari tenda.

Ia berjalan lebih dulu daripada Qually dan Ais, tetapi Pemuda Es tersebut dapat mengimbangi langkahnya. Entah karena dia lebih pendek, jadi langkahnya juga ikut pendek. Atau karena Ais memang memiliki kemampuan berjalan lebih cepat yang selama ini tertutupi dengan sikap malas bergeraknya. Ying tidak tahu.

A Story Of Puak SaljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang