Adik Tiri

21.3K 29 0
                                    

Judul asli : KARAMEL 21+

Enjoyy!!!

==🔞🔞==

"Kak Mariooo…"

Seorang remaja cantik bernama Karamel atau yang lebih kerap di sapa dengan panggilan Amel itu memanggil kakaknya yang sedang bermain ponsel dengan suara begitu pelan dan lirih.

Sedangkan kakaknya hanya menoleh, lalu merespon dengan "Hm?" saja.

Kemudian, pemuda itu kembali lagi fokus dengan ponselnya.

Tidak lama setelah itu, tiba-tiba tangannya dipegang oleh sang adik, lalu dituntun ke permukaan yang sudah basah dan terasa begitu becek.

Mario, si kakak laki-laki yang sedari tadi dipanggil oleh Amel itu pun langsung menoleh pada orang di sampingnya dan menatap Amel dengan sedikit terkejut.

"Mel!" bisik Mario pelan.

Saat Mario melihat, ternyata tangannya memegang permukaan memek adiknya yang sedang mengangkang.

Keduanya saat ini sedang duduk di sofa ruang keluarga. Selimut yang tadinya menutupi tubuh Mario kini telah dialihkan untuk menutupi bagian bawah Amel.

"Kobelin punya aku dong, Kak.." bisik Amel dengan menggoda.

Mario melotot, lalu mencuri pandang ke belakangnya, tempat dimana Mamanya sedang bersenandung sambil menyiapkan makan malam di dapur.

"Ada Mama di belakang kita, Mel. Lo mau kena marah?!" bisiknya dengan pelan namun tegas.

Mario hendak menarik tangannya, namun Amel menahannya dan makin menekan tangan Mario ke memeknya.

"Please, Kak. Aku sange banget. Udah becek banget punya ku, eunghh.."

Amel memelas dan tampak memohon, tangannya menggerakkan tangan Mario agar telapak tangannya dapat bergesekan dengan memeknya.

"Nggak akan kelihatan kok, Kak. Kan kita ketutup sama sofa ini. Kalau ada Mama ke sini bisa langsung ditutupin selimut lagi," bujuk Amel.

Mario tampak berpikir sebentar. Masuk akal juga sih usulannya.

Amel lalu menggesekkan jari telunjuk dan tengah Mario ke klitorisnya. "Ayo kak, cepet! AHH, nggak tahan." pintanya dengan lirih.

Mario menoleh ke belakang sofa, melihat punggung mamanya yang masih asik bersenandung sambil memotong sayuran di dapur.

Tanpa berkata apa-apa lagi, ia langsung menggerakan tangannya dengan mandiri untuk mengobel memek adik tirinya itu. Amel langsung bersandar di sofa dan menengadahkan kepalanya keenakan.

"Yashhh… teruss kakk. Eunghh.." desahnya pelan.

"Ssstt jangan bersuara kalau gak mau ketahuan sama Mama, tolol!"

Mendengar itu, Amel langsung merapatkan bibirnya, menahan agar desahannya tidak keluar.

Jari-jari Mario dengan lihai memainkan memek adiknya itu. Selama beberapa saat ia mengucek klitoris Amel dan lalu berpindah untuk memasukkan dua jarinya ke dalam lubang memeknya yang sudah sangat basah.

"Anjir, basah banget. Awas jangan sampe basahin sofa ya tolol biar gak ketauan sama Mama. Gue nggak mau diusir sama Mama gara-gara kelakuan binal lo ini," tegur Mario.

Saat Amel hendak merespon, tiba-tiba saja mereka mendengar suara pekikan mama mereka. Mendengar itu, Amel dengan cepat menutup tubuhnya dengan selimut lagi, menyembunyikan tangan Mario yang masih bersarang di lubangnya.

"Astaga! Mama lupa belum beli tepungnya. Aduuhhh, kalau kayak gini ya harus balik lagi ke warung deh ah!" keluh sang Mama dari arah dapur.

Mario menengok ke belakang untuk melihat mamanya yang sedang berkacak pinggang sambil mengerutkan kedua alisnya.

Kumpulan Cerita Dewasa 21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang