Joging

299 31 1
                                    

Di suatu pagi yang cerah, keadaan di sekitar rumah MC kesayangan kita terlihat aman, damai, dan tentram. Sampai ketika.....

"ABAAAAANG!!! SEPATU ADEK YANG PUTIH MANA?!"

Yap, MC kesayangan kita alias mbak (Name) ini mau lari-lari pagi bareng kakak kesayangannya. Namun, sepertinya ia kehilangan sepatu putihnya yang entah ada dimana.

"MANA ABANG TAU! COBA AJA CARI DI RAK SEPATU YANG BERSIH! SIAPA TAU ADA DISANA!"

Kakak kesayangannya alias Satria membalas pertanyaan (teriakan) adiknya itu. Satria agak takut kalau teriakan (Name) membuat orang-orang di sekitar rumahnya terganggu.

Kemudian (Name) menuju rak untuk sepatu bersih. Ia mencari ditumpukan sepatu dan akhirnya menemukannya. "Yes, ketemu."

"Adek, udah siap belum?"

"Ntar dulu bang!"

Setelah memastikan barang-barang seperti HP dan dompet, (Name) menuju ke depan rumah dan memakai sepatu. Sedangkan Satria mengunci pintu rumah.

(Name) yang sudah memakai sepatu berdiri lalu menepuk celananya. "Ayo bang!"

"Ayo!"

***

Kini mereka berdua sedang joging menuju taman. Sesampainya di sana, mereka melihat beberapa warung makanan yang baru buka. Ada juga orang-orang yang sedang olahraga pagi.

"(NAME)! BANG SATRIA!"

Ada seseorang yang memanggil dua bersaudara itu. Setelah menoleh ke sumber suara, mereka berdua melihat teman-teman (Name), yaitu Aruna, Gavin, dan Ilham.

"Eh, kalian juga lagi joging?" Tanya (Name).

"Iya dong! Kalo mau sehat kan harus olahraga. Mumpung lagi libur juga." Jawab Ilham dengan semangat 45.

"Sebetulnya sih tadi ada yang gamau ikut. Tapi, setelah dipaksa akhirnya dia mau." Gavin ikut menambahkan.

"Siapa emangnya?" (Name) bertanya dengan raut penasaran.

"Tuh orangnya!" Ilham dan Gavin menunjuk kearah Aruna. Yang ditunjuk pun mengalihkan pandangan dengan muka merah.

"Yaelah, mager banget sih jadi orang." (Name) mengejek Aruna sambil menepuk pundak cowok itu.

"Cih, ngaca dong! Emangnya lo ngga mageran?!" Aruna mengomeli (Name) dengan mukanya yang masih merah kek tomat. Sedangkan yang diomelin hanya terkekeh.

"Ya maaf. Lagian, biasa aja dong. Gausah marah kek gitu."

Aruna hanya menghela napas kecil. Tiba-tiba, Satria bertanya kepada mereka berempat.

"Eh, kalian mau bubur ayam, ga?"

Sontak, mereka berempat menoleh kearah Satria.

"Mau banget, bang!" Jawab (Name) antusias, sedangkan ketiga temannya hanya diam.

"Yaudah, kalo gitu abang traktir deh, buat kalian berempat."

"Eh, kita ngga ngerepotin bang?" Ilham sedikit ngga enak sama tawarannya Satria.

"Ngga, kok. Lumayan lah, dapet pahala karena traktir orang."

Aku, Kamu, dan Kita (Wind Breaker Lokal AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang