"Papa nda mamam?"
"Makan Sayang"
"Apan?"
"Nanti setelah memandikan Adek"
"Tapi Lele lum au cut"
Mark mencium tengkuk Chenle lalu menghirup nya "Sudah kecut ini, Hayo Adek bohong"
"Ih nda au mandii, Papa"
"Tumben sekali tidak mau mandi, Padahal adek selalu seneng kalau diajak mandi"
"Ail na dinginn ish, Lele nda cuka"
"Loh Papa selalu pake air anget, Dek" Bingung Mark
Setiap memandikan Chenle, Mark selalu menggunakan air hangat dan air biasa, Mark mengukur suhu nya agar tak terlalu hangat dan tak terlalu dingin juga
Mark bingung dengan ucapan Chenle, Chenle mengatakan bahwa air nya dingin membuat Chenle tidak mau mandi
"Benal, kemalin Lele mandi ama Dy ake ail dinginn" Mark terkejut
Mark menaruh Chenle di babychair "Maafin Daddy ya, Dek. Daddy tak sengaja memakai air dingin"
Chenle menggeleng "Nda papa ko. Lele uda maafin hihi" Ucap nya dengan kekehan
"Yasudah Papa beresin ini dulu oke? Baru mandiin Adek"
"Otay, tapi janan ake ail dingin ya, Pa"
"Pake ah"
"Lele mayah ni" Ucap Chenle memasang muka sangar
Mark menguyel pipi gembul Chenle "Marah kok muka nya lucu"
"Ih ni tu muka oyang mayah au"
Mark mengecup seluruh muka Chenle "Iya iya Papa percaya kok"
Mark membereskan peralatan dapur kotor ke wastafel lalu mencuci nya, tak lupa ia membersihkan meja makan agar rapi
Membutuhkan waktu 30 menit untuk Mark membereskan rumah, setelah itu Mark menggendong Chenle menuju kamar
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mark membawa Chenle ke dalam bak mandi yang sudah berisi air hangat, Ia juga menambahkan busa yang memenuhi bak
Mark menurunkan Chenle di bak mandi dimulai membasuh kaki lalu mencelupkan tubuh Chenle secara perlahan
Chenle memekik senang karna busa yang berlimpah "Yeayy buca na banyakk" Girang nya sembari bermain busa
"Bebek na mana, Pa?" Mark memberikan mainan karet berbentuk bebek kepada Chenle
Mark mengambil sabun cair untuk bayi lalu menuangkan nya di tangan kanan kemudian ia usapkan ke tubuh Chenle
Setelah sabun nya merata di seluruh tubuh Chenle, Mark membilas nya dengan air hingga bersih tidak ada busa sabun
Mark menuangkan shampo lalu ia usapkan di surai Chenle, sembari menunggu shampo nya meresap. Mark menyikatkan gigi Chenle dengan pasta gigi
Chenle sedari tadi hanya diam menurut sibuk bermain dengan mainan bebek nya. Setelah menyikat gigu Chenle, Mark memberikan cup kecil berisi air untuk Chenle berkumur
Kemudian bilasan terakhir ialah membilas rambut Chenle dan badan-badan nya "Yeay sudah selesai mandi nya"
"Au main bebek duyu, Papa" Pinta Chenle dengan wajah memelas
"Nanti air nya keburu dingin, Adek. Nanti Adek sakit kalau air nya dingin"
Kepala Chenle menggeleng mendengar kata 'sakit' "Ih Lele nda au cakit"
Mark menggendong Chenle dengan handuk yang menutupi tubuh telanjang Chenle menuju kasur. Ia menidurkan Chenle
Mark mengolesi diaper cream di area selangkangan dan pantang Chenle, sesekali Chenle menendang angin karna geli
Setelah itu Mark memakaikan Chenle diapers. Mark membaluri minyak telon di sekujur tubuh Chenle, lalu memakai baju yang sudah di siapkan oleh Mark
"Hmm harum nya Adek!" Chenle terkikik
"Habis ini Adek tidur ya"
Chenle menggeleng "Lele lum antuk, Pa"
"Belum ngantuk apa gamau tidur?" Tanya Mark mencium pipi Chenle
"Ua ua na, Pa"
"Tidur ya, Adek kam belum tidur dari jam 3 pagi" Tetapi hanya dijawab gelengan oleh Chenle
Mark terbangun jam 3 karna tangisan Chenle, untung saja tidak membangunkan suami nya, Haechan.
Akhirnya Chenle menyetujui pernyataan Papa nya. Mark membaringkan diri nya di samping Chenle
Mark membuka baju nya, Chenle yang melihat puting papa nya langsung mengemut nya. 15 menit Chenle tertidur
Mark menaruh Chenle di box bayi dengan perlahan, lalu ia pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri nya
5 menit lama nya Mark mandi, Mark memakai kaos hitam dengan celana pendek selutut. Ia langsung turun kebawah untuk makan
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah makan Mark pergi menuju taman belakang mansion dengan membawa macbook berlogo apel tergigit
Alasan Mark membawa macbook ke taman adalah untuk melakukan meeting dengan Winter, sahabat nya
Mark bekerja di butik yang sudah ia bangun beberapa tahun lalu, Mark terkenal sebagai fashion designer di kancah Internasional
Tak heran Mark memiliki banyak medali dan penghargaan di kamar nya. Tentu nya Haechan sangat bangga terhadap pencapaian Mark
Walaupun sudah berkepala dua, Mark tetap meneruskan usaha nya. Tetapi Haechan selalu menasehati Mark agar tak terlalu kelelahan dalam pekerjaan
Mark bekerja sembari memperhatikan CCTV yang ada di kamar nya tepatnya di box bayi Chenle yang sedang tertidur pulas
Haechan selalu menanyakan Mark tentang pembantu dan babysitter. Tetapi hanya ditolak mentah-mentah oleh Mark
m!lktea_
YOU ARE READING
Sweet Home (HyuckMark)
RomanceMenceritakan keseharian Haechan dan Mark bersama kedua putranya Lapak HyuckMark Haechan (Dom) Mark (Sub)