Bab 14 [Lexius, Kenzie, Ian]

105 18 14
                                    

Follow Me : sovely_nd

°

°

°

Dan tibalah mereka di lapangan kemarin. Ian berjalan cepat menuju dimana Joko dan yang lainnya berada, meninggalkan Lex dan Kenzie yang tertinggal di belakangnya.

"Oi."

"Eh A."

"Ada apa nih? Asik banget ngobrolnya." Tanya Kenzie dengan tangan kirinya yang merangkul Ian saat dirinya dan Lex tiba.

Sedangkan Ian mendelik menatap Kenzie, karena ucapannya terpotong oleh ucapan Kenzie.

"Apaan sih Lo. Berat." Ian dengan ketus dan jangan lupa dirinya berusaha menyingkirkan tangan Kenzie dari pundaknya.

"Hehe, sorry."

"Ada apa?" Lex bertanya.

"Oh ini A, kita rencananya mau kemah di bukit belakang, lima hari, Aa mau ikut?" Jelas Bam.

"Kalian mau kemah? Wahh ikut dong." Kata Ian dengan antusias.

"Boleh kalo mau ikut." Ujar Joko.

"Emang kapan berangkat nya?" Tanya Ken.

"Eum, rencananya sih besok, A." Ujar Dito. Dirinya adalah yang paling tua dari antara Joko dan yang lainnya.

Saat ini Twins bersama tujuh orang yang jadi teman main mereka, yaitu Joko, Bam, Arka dan Arja, ada juga Teo, Bian dan terakhir Dito. Ditambah mereka bertiga jadi sepuluh orang.

"Kok dadakan banget?" Kenzie bertanya dengan alis mengkerut.

"Sebenarnya nggak dadakan A, udah rencana dari beberapa hari lalu, cuman baru sekarang ada waktunya, mumpung libur tengah semester." Jelas Bam.

"Nah ia betul." Sahut yang lain.

"Ooh gitu ya. Yaudah kita boleh ikut gak? Gimana Ru?" Kenzie menanyakan pendapat Aru, yang sebelumnya dirinya memberikan pertanyaan pada anak-anak yang lain terlebih dahulu.

"Boleh, kok. A'Lex gimana? Ikut juga kan?" Tanya Joko.

"Iya, ikut."

"Berangkat jam berapa besok emangnya?" Lex bertanya

"Sekitar jam sembilanan kayaknya A, gak begitu jauh juga tempatnya." Ujar Teo.

"Oh yaudah, kalo gitu kita main aja." Ian berseru girang.

"Ayo, main apa?" Joko ikut berseru.

"Kita main bola aja gimana? Pas nih sepuluh orang, jadi lima-lima." Kenzie mengungkapkan pendapatnya, dan disetujui oleh mereka.

°°°

Setelah asik main bola mereka pun beristirahat, sekarang jam menunjukkan pukul sebelas kurang enam menit. Dan sekitar satu jam lagi Tengah hari, dan hari sudah sangat terik, membuat mereka berkeringat karena terus berlarian saat bermain bola tadi.

"Weh bentar lagi makan siang, kita beli bakso yang di depan sana gimana, yang deket jalan gede itu." Celetuk Kenzie.

Saat ini mereka tengah duduk di bawah pohon yang agak besar untuk berteduh dari terik matahari.

"Wah boleh tuh bang. Ayo guys, Kenzie yang traktir katanya." Ian bersorak.

"Wah gratis nih A, boleh deh." Kekeh Dito, dan di sambut kekehan yang lainnya, kecuali Kenzie yang merenggut tak senang.

"Napa jadi gue?" Sinis Kenzie menatap kembarannya yang lebih muda itu.

"Kan Lo yang ngajak, Lo yang bayar lah, iya gak guys?" Ian mengangkat kedua alisnya dengan tersenyum songong.

"Betul betul betul." Kata Arja, membuat yang lainnya bersorak menyetujui.

"Ck, yaudah ayo gue traktir." Dengan raut wajah kesal Kenzie tunjukkan.

Dan ucapannya itu lagi-lagi membuat yang lain bersorak senang. Lex pun ikut terkekeh melihat raut wajah Kenzie yang kesal. Lex pun mengusap Surai Kenzie pelan dan langsung di sambut dengan tatapan tajam dari sang empu.

"Apaan sih." Menepis tangan Lex. Dan Lex lagi-lagi terkekeh di buatnya.

Jika Ian akan menerima perlakuan manisnya maka berbeda dengan Kenzie yang risih di perlakukan seperti itu, meskipun akan sangat manja ketika sakit.

"Yaudah ayo, kita jalan kaki nih?" Kenzie berucap dengan sedikit lebih santai.

"Ya iya lah A, kita mau naik apa emangnya? Motor? Mobil?" Kata Teo

"Yakan gue cuma tanya. Yaudah sih kalo mau jalan kaki juga, ayo." Kata Kenzie.

"Yaudah let's go makan gratis." Ian berjalan memimpin, dan di ikuti Joko di belakangnya.

°°°

Eeuuu

Ian bersendawa cukup kencang, dan itu membuat yang lain menggelengkan kepalanya.

"Puas?" Kenzie bertanya dengan wajah datarnya.

"Puas, banget! Makasih bang." Ian berkata dengan cengengesan.

"Alhamdulillah puas A, makasih A." Sahut yang lain.

"Hmm, sama-sama." Kenzie dengan wajah masam berkata.

"Oh iya, alat kempingnya kalian udah siap?" Tanya Ian.

"Udah ada A." Jawab Bam.

"Lex kita gimana? Kita kan gak ada rencana mau kemping." Ian berujar dengan kening berkerut tipis.

"Kita beli ke pasar aja A." Usul Arka.

"Boleh juga tuh." Seru Ian dan Kenzie.

"Tapi kita kan gak bisa keluar dari wilayah desa ini." Ujar Lex.

"Iya juga ya." Ian mencabikkan bibir nya.

"Eum gini aja A, buat alat kemping biar dari kita aja. Tapi gantinya Aa bawa stok makanan yang banyak, hehee." Joko berkata.

"Nah boleh juga tuh A. Jangan lupa bawa cemilan yang banyak yaa." Sambung Bian.

Ian berpikir sejenak. "Boleh, iyakan Ken, Lex." Ken juga Lex mengagguk.

"Yaudah ayo kita ke alfajuni. Kita bagi tugas yaa." Kata Kenzie.

"Boleh tuh."

"Oke biar gue bagi tugas. Nanti gue, Ken, sana Ian biar beli cemilan sama minumnya. Joko, Arka, Arja, bawa alat masak. Teo, Bian, Dito, Bam bawa alat kemping." Ucap Lex.

"Oke, gimana? Kalian setuju?" Ken menanyakan pendapat yang lain.

"Setuju."

"Oke, kita mending siap-siap sekarang." Ian berujar.

"Yaudah, ayo kita pulang."

"Ayoo!"

Tbc

Part kali ini pendek nih...

Hello, maaf yaa slow up,
Tapi semoga sukaa yaaa..
Maaf juga nih, agak berantakan dan gak nyambung...

Jangan lupa Follow, Vote, sama komen yaauuu 😘

Spam Next buat lanjut 👉

Dan karena sebentar lagi Idul Adha, jadi selamat hari raya Idul Adha buat yang merayakan...

Bye Sob 💚
Bye Guys ❤️
Sovely_nd
Published : Sumedang, 16 Juni 2024

Xodiac : The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang