jatuhlah sendiri

3 0 0
                                    

ꇙꏂ꒒ꋬꂵꋬ꓄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ꇙꏂ꒒ꋬꂵꋬ꓄.ꂵꏂꂵꃳꋬꉔꋬ

*^•... _-!
-----------------------------------------------------
∆ warning!!
_____________________________________

BRAK!

" SIALAN! ENAK ENAKNYA KAMU MALAH TIDUR! " Seorang pria parubaya yang merupakan ayah 3 anak itu baru saja memaksa masuk kedalam sebuah kamar yang terdapat gadis kecil yang sedang tertidur dengan badan yang panas.

" Aw! S-sakit a-ayah " Gadis kecil itu terkejut atas apa yang baru saja terjadi.

" Bukannya cari uang malah enak enakan tidur! " Pria itu terus menyeret gadis kecil itu keluar rumah dengan paksa, sedangkan sang gadis kecil hanya bisa menangis pasrah. Ini bukan kejadian sekali atau dua kali, namun ini sudah sering kali terjadi.

" t-tapi a-ayah a-aku demam " Lirih gadis kecil itu.

" Saya tidak peduli! mau kamu pingsan juga saya tidak peduli! sana cepat cari uang! " Pria itu menutup pintu rumah dengan keras hingga menimbulkan sedikit retakan pada tembok.

Gadis kecil itu meringkuk kedinginan diluar, ia segera beranjak bangun dan pergi ke tempat biasa ia mencari pundi pundi uang, orang tua 'angkat' nya menyuruh paksa dirinya untuk mengemis agar bisa mendapatkan uang.

Ia tau bahwa itu perbuatan yang tidak benar, namun ia hanya bisa pasrah, sebab jika ia tidak melakukannya sang adik akan di siksa oleh mereka.

Gadis kecil itu sudah berada di trotoar sebelas jalan raya, ia pun duduk dengan sebuah kaleng kecil dihadapannya. Ia meringkuk memeluk tubuh mungilnya yang kedinginan, hingga ia merasakan sebuah kehangatan di pipinya.

Ia menoleh dan melihat senyum indah yang tercetak pada wajah seorang wanita muda, cantik sangat cantik. Itulah yang ada dipikirannya sekarang.

" apa kau baik baik saja? " Tanya wanita muda itu.

" aku baik baik saja kak, hanya sedikit kedinginan " Kedua indra penglihatan wanita muda itu mulai memburam akibat menumpuknya air di pelupuk matanya, rasanya panas dimata, lengkungan indah yang tadinya ke atas lambat laun mulai turun.

" ini, aku punya roti dan coklat hangat.. makanlah " Wanita itu menaruh roti dan coklat hangat disebelah gadis itu. Tak lupa ia juga mengusap pelan surai lembut gadis kecil itu dan pergi begitu saja.

" terima kasih kak! " Gadis itu tak menolak, ia tau bahwa ia juga butuh makanan, apalagi di musim hujan yang membuat udara disekitar menjadi dingin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kincir anginnya kakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang