Monic dan sekolah barunya

72 2 0
                                    

"Nyatanya, kemanapun kamu lari yang namanya takdir selalu datang menghampiri"
... ...

Kini libur panjang kenaikan kelas telah tiba, waktunya Monica, siswi lulusan SMP Mulia Kasih itu bersantai dan menikmati masa liburnya. Tetapi ada satu hal yang mengganggunya, pikiran tentang pria yang menghantui isi kepalanya. Pria itu telah ia sukai sejak menduduki bangku SMP. Monic pikir itu hanyalah cinta monyet semata.

Semula Monica hanya memkirkan pria itu, tiba-tiba terbesit dalam pikirannya tentang SMA yang ia harapkan. Dengan semangatnya yang luar biasa, ia membuka gawai nya dan mencari informasi mengenai SMA yang cocok untuknya. Dan tertanya ada SMA yang menarik perhatiannya. Meskipun susah untuk masuk SMA, tapi nilai Monica juga tidak terlalu buruk. Ia mencoba mendaftar ke SMA Damai Harapan itu.

Setelah menunggu waktu lama tentang
pendaftaran itu, akhirnya Monic dinyatakan lolos dari seleksi. Sontak Monica dan kedua orang tuanya melompat kegirangan.


Beberapa hari kemudian. Masa pengenalan lingkungan sekolah telah tiba. Ramai sekali murid dari berbagai kalangan sosial yang berbeda. Monica tampak bingung dengan sekolah barunya itu. Ia mencari dimana kelasnya.

Setelah beberapa waktu, Monica akhirnya
mendapati kelasnya. Ia memperkenalkan diri. Ia tidak sadar, ada kejanggalan di kelas itu. Apa? Ya, ia dipertemukan lagi dengan Alex.

Monica duduk di bangku yang kosong,
Ia yang semula bahagia dan sumringah tampak berbeda 180°. Ada apa? Alex? Ia duduk di sebelah laki laki pintar dan disukai banyak perempuan di SMPnya. Alex hanya memberikan sedikit senyuman untuknya.

Bel yang dinanti sejuta umat pun berdering. Bel istirahat tentunya. Sembari mengemas tasnya, Monic memulai perbincangan.

"Lex"

Dia tidak menjawab, hanya mengangkat satu alisnya. Wajar saja monic hanya mencintainya tanpa dicintai balik. Bagaimana jika kalian diperlakukan sedemikian rupa? Tentunya Monic langsung menutup hatinya. Tapi setelah lulus mereka dipertemukan kembali membuatnya membuka hatinya untuk kedua kalinya.

"Sekarang kita menjadi sebangku", Monic bicara ragu

"Ya, kita bisa menjadi teman yang baik"

Apakah Monic bersikap seperti dia tidak
menyukainya sehingga Alex tidak menyadarinya? Entahlah..

....

Angin yang sejuk di luar kelas lebih
baik daripada memikirkan seseorang yang belum jelas. Secara tiba-tiba Monic dihampiri 3 wanita berparas cantik. Yang pertama bernama Aliyah yang merupakan putri dari teman satu kantor ayahnya Monic. Yang kedua bernama Cellyn, beliau juga menyukai Alex sejak pertama bertemu, entah siapa yang mendapatkannya, tidak ada yang tau. Yang ketiga adalah Karin, ia adalah seorang anak pramuka aktif, ia juga sudah banyak mendapat medali karena ekstrakulikulernya di SMP.
Spontan, Monic bertanya
"Ada apa ya?"

"Kami hanya ingin berkenalan, dan bisa berteman baik" tutur Cellyn

"Nama saya Monic lulusan SMP Mulia Kasih"

Setelah berbincang cukup lama, mereka mengajak Monic berkeliling sekolah.
Sementara itu, Alex sedang berada di perpustakaan. Ia memang rajin membaca. Padahal itu hari pertama ia sekolah. Ia membaca buku yang berjudul "Itam dan U" kisahnya benar-benar melarut dipikirannya.

...

Monic kembali menuju kelas dan mengambil bekalnya. Belum ada yang ia makan, bel masuk berdering. Alex pun masuk ke dalam kelas. Sementara itu, Cellyn baru meyadari bahwa Alex duduk sebangku dengan Monic. Perasaan cemburu dialaminya walaupun dia bukan siapa-siapa. Memang aneh.
...
Sudah waktunya pulang, tapi ojek online yang dipesan Monic belum kunjung datang. Alex melihat ada keanehan langsung menghampirinya.

"Napa mon? ngapain lu kayak orang apa ya disini?

"Heh, diam lo! gw ini lagi nungguin ojol jalannya lama banget"

Biasanya memang begitu, kalo cewe udah suka sama cowo pasti akan bersikap judes, real life ga?

"Lain kali gausah deh mesen ojol, besok besok gw anterin kalo gitu"

Wajah Monic berubah, ia menjadi sedikit canggung.

"Boleh?"

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang