Near You Close To Me [END]

15

Bab 15. Ilusi      

Perubahan yang terjadi pada Tier menimbulkan pro dan kontra bagi Ten. Di satu sisi, ia menjadi lebih patuh, namun di sisi lain, Ten tidak bisa lagi bersikap seperti dulu, menunjukkan kekuatan dan menekannya, karena sudah terlihat aneh. Dia ingin menjadi orang yang mendikte aturan main. Ten ingin memiliki kekuasaan penuh atas Tier, atau lebih tepatnya, dia ingin datang kepadanya kapan pun dia mau dan melakukan apa pun yang terlintas di kepalanya. Dan terlepas dari kenyataan bahwa Tier tidak dapat melarikan diri ke mana pun, dia masih jauh dari seekor anjing jinak yang dapat ditinggalkan tanpa pengawasan di samping toko tanpa keraguan.

Ten biasanya dengan senang hati pergi ke Tier setiap akhir pekan untuk membuatnya tetap dekat dengannya dan memuaskan nafsunya. Tapi ketika dia mulai bersikap seolah-olah dia tidak bisa hidup tanpanya, terus-menerus menceritakan perasaannya dan menawarkan untuk tinggal bersama, Ten merasakan keinginan untuk menjauh dari pengejarnya semakin kuat dalam dirinya. Jadi hal pertama yang dia coba lakukan adalah menarik diri.

Sebelumnya, Tenlah yang menjaga Tier tetap dekat dengannya dan tidak memberinya jalan untuk mundur, tapi sekarang dia sendiri semakin tidak ingin melihat pacarnya dan berada di dekatnya.

Alasan utama perubahan tersebut adalah kejadian aneh yang terjadi di kamar Tier. Ketika Ten mendengar suara Tier, doa aneh itu segera mulai terdengar di telinganya, dan ketika dia melihat wajah anak laki-laki itu di layar ponselnya, ruangan menyeramkan itu segera muncul di depan mata Ten, di mana, mungkin, sesuatu dari dunia lain masih menunggu. untuk dia.

Itu adalah ketakutan. Dia baru saja menyadari dengan terkejut bahwa dia takut pada Tier dan tidak ingin dekat dengannya karena dia takut jika dia terlalu dekat, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah akan menimpanya lagi.

Ten mengemudikan mobil menuju rumahnya. Dia merasakan butiran keringat dingin mengalir di punggungnya. Bayangan Tier yang jatuh dari balkon masih terlihat di depan matanya. Meskipun Ten tidak bisa melihat wajahnya dalam kegelapan, penampilan dan ukuran pria itu menunjukkan bahwa itu pasti Tier.

Mungkin itu bukan tubuh asli Tier, tapi rohnya... Bagaimana jika ini hanyalah pertanda tentang apa yang akan terjadi di masa depan?

Meskipun Tier tidak melompat dari balkon hari ini, bukan berarti dia tidak akan melakukannya di masa mendatang. Mungkin penglihatan ini datang kepadanya agar dia memahami bahwa Tier sebenarnya sedang berpikir untuk bunuh diri.

Ten melaju ke rumah dan memarkir mobilnya di dekat pohon asam seperti biasa. Tanpa mematikan mesin, dia melamun sejenak dan duduk tak bergerak, setelah itu dia mengangkat teleponnya. Dulu, dia selalu melakukan video call Tier untuk mengecek keberadaannya.

Namun hari ini Ten sama sekali tidak merasakan keinginan sedikitpun untuk melakukan hal tersebut. Perasaan cemas yang tumbuh dalam dirinya menekan dadanya, dan pada titik tertentu ia merasa sulit bernapas. Ten menghela nafas, membuka messenger dan melihat selama ini Tier terus mengiriminya pesan. Dia tidak membaca satu pesan pun atau mendengarkan satu pun rekaman audio yang dikirimkan Tier kepadanya. Ten hanya memblokir nomor Tier dan menghapus semua kontaknya dari telepon.

Cukup. Jika dia terus menjalin kontak dengan orang abnormal ini, tentu saja dia akan memberikan semacam mantra padanya atau bahkan mengutuknya. Saat ini, ketika Kamu dapat menemukan apa pun di Internet, hal ini tidak akan sulit bagi Tier.

Sadar bahwa ia akhirnya bebas dan merasakan kelegaan tiada tara, Ten menghela napas panjang.

Ia berusaha menenangkan diri dan menghilangkan ketegangan yang begitu mengekang tubuhnya akhir-akhir ini. Sebuah gambar muncul di depan matanya di mana Tier memeluk kakinya, mencoba untuk membuatnya tetap dekat dengannya... Tapi Tier ini tidak sama seperti sebelumnya. Dan dia tidak lagi membangkitkan kelembutan atau kegembiraan yang sama di Tena. Sekarang orang ini tampak sangat menakutkan dan menjijikkan.