four

2.9K 24 0
                                    

Saat acara yang paling dinanti tengah berlangsung, dimana kembang api dinyalakan dan semua saling bersulang meminum anggur merah.

Samuel dan Derina sibuk berperang kasur di kamar Samuel. Keduanya naked. Bersimbah keringat. Bahkan leher Derina kini penuh kiss mark.

Samuel siap memasukkan junior nya kedalam miss v Derina. Dan, yap! Tertanam sempurna didalam sana. Derina menahan dirinya untuk tidak mendesah.

Tapi, justru Samuel memaksa Derina untuk mendesah. Dia terus memukuli bokong Derina dengan ikat pinggang.

"Derina, teriak! Atau gue main kasar".

Derina tak kunjung menuruti Samuel yang sudah kehabisan kesabaran. Dia tidak puas bermain jika Derina tidak mendesah.

"Oke. Gue tau, lo mau gue kasarin".

Samuel memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo yang lebih cepat dari sebelumnya. Menimbulkan suara tepukan antara kulit nya dengan kulit Derina.

Hanya ruangan ini yang terasa begitu panas. Di luar sana para anggota keluarga asik berteriak, tertawa dan bercanda ria.

"Mmhhh.."

Samuel semakin mempercepat temponya. Hingga Derina tidak tahan lagi. Tidak hanya junior nya, jari Samuel juga bermain di sekitar klitoris milik Derina. Bergerak memutar di sekeliling nya hingga memasukkan jarinya.

"Lo gak akan bisa jalan, kalau masih ngeyel".

Tidak ada pilihan lain. Tangan kanan yang semula menutup mulut kini kedua tangannya menahan tubuh yang menungging.

"Ahh... Ahhh... Mmmhhh.... Samuel..."

Samuel mengembangkan senyum jahatnya. Dia mulai memperlambat gerakan. Memberhentikan jarinya dan sekarang beralih bermain dengan gundukan Derina.

Desahan Derina semakin menaikkan hasrat Samuel. Miliknya semakin menegang dan uratnya mengeras.

"Samuel... Ahhh... Kita beres aja.... Emmhh".

"Gue belum keluar".

Di detik terakhir akan klimaks, Samuel mempercepat temponya. Derina mengerang kesakitan karena dia sudah terlebih dahulu klimaks. Samuel terus menggenjot Derina.

Hingga---

Derina merasakan apa itu PUNCAK. Dia mendesah panjang disaat Samuel mengerang kenikmatan, mengeluarkan banyak cairan putih kental.

" Ahhh~~~ Samuel... Ngghhh..."

"Puas kan lo? Bilang kalau lo puas!"

"Ahh.." Derina terus mendesah ketika tubuhnya bergetar hebat.

Samuel terlebih dahulu memakai bajunya kembali. Lalu membantu Derina membersihkan diri. Dia kali ini merasakan dirinya begitu puas. Hingga hatinya sangat merasa bersalah.

Dia angkat Derina untuk bangkit dan membantunya memakai baju yang diawal dia kenalan. Untung sekali, gaun yang dikenakan Derina model turtle neck dan panjang tangan. Hanya bagian bawah saja yang agak terbuka.

"Pakai celana ini", Samuel memberikan celana sportnya pada Derina.

Derina hanya diam, memakai celana itu dengan lemas. Samuel yang menyadari itu reflek memeluk Derina. Derina pun reflek memeluk Samuel dan menangis.

Tiba-tiba saja hati Samuel yang selalu membeku terdorong untuk memeluk Derina lebih erat. Bahkan sempat memberikan Derina kecupan di puncak rambutnya.

"Mulai sekarang, kita pacaran".

"Stres".

"Gue serius".

"..."

"Oke gue anggap diam itu, iya".

UNHOLY | [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang