𝟬𝟬𝟭-𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗿𝗼𝗹𝗼𝗴

85 30 10
                                    


"GUE KAN UDAH BILANG SAMA LO YA PAK! GUE GAMAU NIKAH SAMA LO"

"Saya tidak suka penolakan!"

Hari itu langit sangat terlihat ceria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu langit sangat terlihat ceria. Bahagianya seorang gadis yang tengah membaca novel di kamarnya dengan cahaya matahari yang menyinari tubuh mungil di atas kasur King Size itu.

"HAHAHAHA.... Sumpahh gila sih si Varo. Kok mau yaa sama cegil kek si Neya?" kekeh nya menggerutu tentang tokoh tokoh di novel yang sedang ia baca.

Dengan posisi telungkup, kaos crop, celana pendek, rambut yang di jepit menggunakan jedai dan kedua kakinya yang mengayun keatas ia terus tertawa geli seraya sesekali tertawa keras membuat sang bunda geram.

  "Katya!!!" teriakan bunda menggelegar di tengah ruangan yang sunyi membuat suara itu sangat mengganggu kedamaian gadis itu.

"Apasii bun??" ketus Katya.

Anak bungsu bunda Shenna sekaligus anak kesayangannya itu Katya Gistara. Ia baru saja lulus SMA dan ingin sekali daftar kuliah.

  Terdengar suara ketukan kaki di tangga tepat depan kamar Katya. Ia yakin bahwa itu bunda nya yang sudah siap mengobrak abrik kamarnya sampai tak tersisa dan membuang buku buku novel kesukaannya.

Gadis itu beranjak dari kasur empuknya itu, berlari menatap buku buku novelnya lalu membalut dirinya dengan selimut tebal dan hangat lalu memenjamkan mata. Berharap sang bunda tidak memarahinya.

  *BRAKK...

Suara dobrakan pintu kamar gadis itu. Sang bunda masuk lalu mematikan lampu kamar Katya.

"Anak gadis jam segini masih tidur? Tadi aja ketawa ketawa" kekeh ibunda.

Wanita berusia 35 tahun itu berjalan mengendap ke ranjang anak gadisnya lalu damn! Selimut itu di tarik dan dilempar ke lantai dengan amarah nya yang sudah memuncak.

"BANGUNN KATYA GISTARA!! MAU JADI APA KAMU KALO JAM SEGINI BELUM BANGUN?"

Refleks gadis itu menutup kedua telinganya, suara sang bunda hampir saja membuatnya tuli.

"Iya bun. Ini Katya udah bangun kok"

Bunda Shenna memang sedikit tegas tentang kedisiplinan, namun itu sedikit mengganggu ketenangan Katya yang sukanya bermalas malasan dikamar.

"Kamu tu, bangun. Bantuin Bunda masak bentar lagi bakal ada temen Bunda kesini ayo turun!" gadis itu berdecak kesal. Ia sangat malas harus melayani tamu teman teman tak jelas bundanya itu.

  Mau tak mau daripada ia dimarahi, akhirnya Katya mengekori bunda menuju dapur tepat disamping meja makan keluarga.

"Bun, siapa si yang mau datang?" cletuk Katya sambil memasang clemek sebelum membantu bundanya masak.

"Itu loh, kamu tau kan Bunda tu punya partner bisnis. Dia mau dateng kesini sekalian meresmikan proyek yang lagi kerjasama sama perusahaan dia"

Katya mengangguk paham. "Owh gitu ya? Sepenting ini kenapa milih dirumah?"

DIPTA : multiple personality || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang