HAPPY READING EVERYONE!
Suasana pagi hari dengan hawa dingin yang sangat menusuk batin. Sekujur raga terbelenggu dalam dinginnya pagi. Pagi hari berhias kabut yang sangat tebal. Kabut yang sangat tebal mendekap seluruh jiwa. Berselimut mantel sangat tebal yang menghangatkan sekujur raga.
Cuaca disana sangat dingin, selimut tebal yang menutupi tubuh mereka pun tak bisa memberikan kehangatan. Dipta menyadari wajahnya sudah tersorot sinar matahari pagi.
Laki-laki itu melihat tubuh gadis disampingnya. Busana yang dikenakan semalam sudah tak tahu dimana letaknya. Dipta menarik selimut tebalnya dan turun dari ranjang mencoba mencari udara segar diluar.
Di pekarangan belakang Villa, burung burung sudah berkicauan. Ia sesekali memejamkan matanya menghirup udara segar dipagi hari yang jauh dari perkotaan.
Merasa sudah cukup, ia kembali kedalam Villa dan membuatkan susu hangat serta memasak omelet untuk Katya sarapan.
Saat selesai masak, belum sempat ia bawa ke kamar. Katya sudah memeluk tubuh atletisnya.
"Dip, masak apa?" seru Katya yang tiba-tiba muncul dibalik tubuh atletis milik Dipta.
"Omelet, kamu suka kan sayang?"
Katya hanya mengangguk seraya melempar senyum manis pada Dipta. Ia membawa piring serta susu dari nampan yang belum sempat Dipta bawa.
Mereka sarapan berdua di pekarangan belakang rumah, seraya menikmati udara sejuk pagi itu. Dipta terus menatap gadis dihadapannya, wajahnya begitu cantik ketika baru saja bangun tidur.
Katya melahap sarapannya sampai habis, meminum susu yang sudah di buatkan oleh suaminya dan vitamin yang tak pernah lepas dari menu makanan sehari harinya.
"Sayang, aku mandi dulu ya? Kamu jangan lupa bersih bersih oke?"
Katya hanya mengangguk. Menatap langit biru dengan gunung yang indah terletak tak jauh dari Villa yang mereka tinggali.
Tiba-tiba semuanya teringat dikepala, bagaimana brutalnya permainan semalam. Katya menutup wajahnya malu, ia tak percaya bahwa dirinya bisa seperti itu.
Sebuah suara notifikasi terdengar, ia menatap ponsel milik Dipta yang mungkin sengaja ia tinggalkan disana. Sebuah pesan whatsapp masuk dari nomor tidak dikenal.
+34xxxxx
dip, kamu dimana?
kok ga ada dikantor?Katya membaca pesan itu terheran heran. Siapa wanita ini sampai ia berani mengirimi pesan bertanya dimana suaminya berada.
Dengan geram ia tak membalas pesan itu. Katya mematikan kembali ponsel Dipta, ia tak mau mengetahui siapa gadis itu.
Beberapa menit kemudian, Dipta sudah selesai dengan kemeja putih yang ia kenakan sangat pas di tubuhnya membuat kesan sexy.
"Sayang, mandi sana. Biar seger habis itu kita shopping" pinta Dipta seraya berjalan menghampiri Katya
Katya hanya menatap laki-laki itu datar dan meninggalkan Dipta tanpa sepatah katapun. Sikap gadis itu berubah 180⁰ ada apa? Dipta mengambil ponselnya dan melihat sebuah pesan dari nomor baru. Di foto itu adalah foto Camorra Beverly.
Laki-laki itu menarik nafas panjang. Betapa kesalnya ia melihat wanita ini bisa kembali mendatangi hidupnya.
"dip,coffenya aku taruh di meja ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIPTA : multiple personality || ON GOING
Teen FictionPerkenalkan kisah Eiden Dipta Mahesa seorang Penerus Perusahaan Keluarganya di Spanyol yang terpaksa menikahi gadis berusia 19 tahun. Pernikahan mereka selisih 4 tahun, ketika menginjak tahun pertama pernikahan seseorang dari masalalu keduanya kem...