17

31 7 0
                                    

Pagi hari nya, arsean bangun lalu memegang kepala nya yang sangat pusing

"Lah kok gw di depan kamar mandi? " Monolog nya heran, menengok kesana kemari, Lalu ia mencoba mengingat dan terkejut

"FVCK, XIAO LI! " Teriak nya langsung berlari mencari Xiao li

Brak Brak brak

ia membuka pintu kamar seluruh villa, Vano, Damian dan Johnathan menatap bingung

"Kenapa si? Kayak panik gitu? " Tanya Johnathan heran

"Ada yang liat Xiao li?! " Mereka mengernyit bingung, lalu menggeleng kompak

"Bukan nya sama lo?" Tanya heran damian

"gakk, xiao li ilang! "

"HAH"

"Nggak ada waktu buat jelasin, bantu gw cari Xiao li" Mereka mengangguk lalu berpencar mencari Xiao li

Dua jam mencari tetap tidak ada tanda tanda keberadaan Xiao li, mereka berkumpul kembali di tepi pantai

"Gw cari di pinggir pinggir pantai nggak ada"

"Gw juga udah cari ke jalan, siapa tau dia olahraga, tapi nggak ada juga"

"Gw udah cari ke warung warung, sama cafe cafe nggak ada juga"

"Gw.... Udah cari di seluruh villa, Xiao li nggak ada, dan.....

marvin juga nggak ada" Ucapan Johnathan membuat mereka terdiam

"Woyyy" Mendengar teriakan itu mereka dengan kompak menengok

Itu adalah Leon, dengan luka lebam dan tangan menutupi luka di perut menghampiri

"Ehh lo gapapa, perut lo kenapa??" Tanya Johnathan panik, lalu membopong leon

"Gw liat Xiao li, di bawa banyak orang, gw di tusuk sama salah satu dari mereka, masih muda seumuran kita"

Mereka terdiam, arsean menatap dengan tajam

"Ke arah mana? "

"Percuma, gw liat tengah malem tadi, dan gw sempet pingsan" Mendengar
Itu arsean mengusak rambut nya sendiri frustasi

"Tapi, tapi gw udah taro pelacak di baju temen lo"

"Yaudah kita masuk dulu, obatin dulu luka lo" Usul Johnathan di anggukki yang lain

Selesai mengobati Leon, Johnathan mengambil laptop dan mencari arah pelacak itu berada, itu berada di sebuah bangunan besar, milik Arthur Ming

Arsean yang melihat itu bergegas berdiri tetapi di cekal Damian

"Kita bawa bala bantuan dulu baru kita langsung kesana"






















Xiao li terbangun, ia mendapati tangan dan kaki nya di rantai,ia duduk lalu memeriksa kantung perak berisi kristal kristal es, ia tak mendapati kantung itu ada di sana, hanya ada kristal merah di sela sepatu nya, lalu menutup nya kembali

"Sial, lagi lagi aku lengah"

Clik

Pintu terbuka, itu adalah Yuan yu, berjalan ke arah nya dengan angkuh lalu menarik dagu Xiao li

"Bagaimana? Sudah ku bilang baik baik saat itu bukan??, ngomong ngomong, wajah mu cantik juga saat di lihat dari dekat

Namun sayang, aku lebih suka pertunjukan, akan ku bunuh kau di hadapan semua orang termasuk bocah itu, dan ku gantung kepala mu di gerbang istana Kekaisaran"

Crystal World Destroyer (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang