Chapter 39

2.6K 343 51
                                    

Hinata terbangun ditengah malam saat merasakan perutnya yang terasa keram. Sejak tadi ia tidak bisa tidur dengan lelap karena untuk pertama kalinya bayi didalam perutnya tidak mengizinkannya untuk tidur sama sekali.

Mungkin ini efek karena Sasuke tidak berada disampingnya malam ini. Biasanya Sasuke akan memeluknya saat Hinata tidur dan memberikan elusan pada perutnya. Tapi sekarang Sasuke tidak berada disampingnya karena suaminya itu telah pergi menjalankan misi mendadak yang hokage berikan pagi tadi.

Hinata menghela nafas pelan, bangkit dari tidurnya dan turun dari ranjangnya. Hinata mengambil jubah satin untuk menutupi gaun tidur tipisnya. Ia berjalan turun menuju dapur untuk membuat coklat hangat.

Rasanya bosan berada dirumah besar seperti ini seorang diri. Biasanya akan ada Sasuke yang menemaninya namun barusaja sehari pria itu meninggalkannya Hinata telah merasa begitu bosan.

Hinata berjalan menuju ruang tengah menghidupkan televisi sembari menikmati coklat hangat yang ia buat tadi. Tangan kanan Hinata terus mengelus lembut perutnya mencoba membuat bayinya didalam sana tenang.

"Kaa-san tau kau merindukan tou-san mu sayang, tapi bertahanlah sebentar lagi karena tou-san mu akan segera pulang hm."

Hinata tersenyum saat ia berbicara sendiri dengan perutnya. Wajahnya bersemu saat memikirkan kembali kata-katanya yang menyebut dirinya dan Sasuke sebagai Kaa-san dan juga Tou-san.

Hinata mengangkat wajahnya melihat keatas bingkai besar yang menempel diatas dinding. Itu adalah foto pernikahannya dengan Sasuke. Hinata semakin tersenyum lembut saat melihat wajah tampan Sasuke disana. Sasuke tersenyum begitu tipis tapi Hinata tau persis suaminya itu memeluknya dengan begitu erat saat sesi foto pernikahan mereka.

"Aku jadi merindukan suami mesumku itu." Gumam Hinata

Ya, Hinata tidak akan menapik jika Sasuke adalah pria termesum yang pernah ia kenal tapi entah kenapa ia begitu mencintai pria mesum itu.

"Cepatlah kembali anata, aku dan anak kita sangat merindukanmu." Bisik Hinata

Wanita cantik itu mencoba memfokuskan kembali dirinya pada telivisi didepan sana yang sedang menampilkan film romansa yang sangat sesuai dengan selera Hinata.

Manik amethys indah Hinata tidak pernah sekalipun terlepas dari layar lebar didepan sana hingga sesaat Hinata melupakan rasa rindunya dengan suaminya itu dan juga tidak menyadari jika marabahaya lain sedang mengincarnya diluar kediaman Uchiha yang megah.

Lima pasang mata merah itu memincing tajam, menatap kediaman mewah itu. Didalam sana terdapat sosok gadis yang harus mereka lenyapkan untuk tuan mereka.

Satu sosok pria bersurai hijau maju terlebih dahulu di ikuti oleh yang lainnya. Mereka adalah para ninja pelarian yang kekuatannya tidak bisa dianggap remeh. Menyelinap masuk kedalam desa Konoha adalah hal yang mudah. Karena selain tuan mereka yang menginstruksikan jalan rahasia agar mempermudah mereka menyelinap, mereka juga hebat dalam menyamarkan chakra mereka.

Mereka menyeringai dan dengan kecepatan kilat segera menyelinap masuk kedalam kediaman Uchiha. Manik merah mereka semakin menyala saat mata mereka dapat menangkap satu sosok wanita yang duduk diatas sofa besar itu dan sedang sibuk menonton layar besar didepan sana.

Pria berambut hijau itu menyeringai mengubah dirinya menjadi ular air dan dengan cepat melilit tubuh mungil wanita cantik itu hingga berhasil membuat siempu terpekik.

Hinata meronta, byakungan-nya segera aktif saat ia dengan mudah melepaskan dirinya dari lilitan ular itu. Manik amethys indahnya menajam, Hinata menatap sekelilingnya dengan tatapan waspada dan satu hal yang ia pikirkan sekarang siapa gerangan yang telah berani menyerangnya didalam kediaman Uchiha ditengah malam buta seperti ini.

Passionate Nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang