2 - Mansion -

553 93 27
                                    

Malam ini lagi ada fenomena supermoon blue moonBulan purnama biru yang cuma muncul 3-4 tahun sekali ceunah. Lihat keluar jendela, bulannya gede banget.

Saatnya update DEMON PRINCE.

Di part lalu ada pembaca Wattpad yang minta adegan action-nya lebih detail, di part kali ini aku tulis sedikit adegan action, ya. Ke depannya gaya DEMON PRINCE memang penuh action seperti ini terus.

DEMON PRINCE ini akan menjadi cerita yang cukup panjang dengan banyak adegan aksi, suspense, misi yang membawa petualangan, elemen horor, dan erotic-bodice ripper, spicy romance di antara Prince Nar dan Demon Wis. Deskripsi latar juga lebih intens karena aku pengin ajak pembaca lebih masuk ke dunia mereka.

Aku menulis cerita ini dengan sangat santai karena bukan cerita yang update prioritas. Kalau memang banyak yang baca dan suka (at least sekitar 200 vote lagi), akan lebih cepat tayangnya.

Selamat menikmati DEMON PRINCE di waktu luang~

-Ra

━━━━━━━ Author note ━━━━━━━







Mansion



Raja Iblis Wisanggeni gemar mempelajari tingkah laku manusia akhir-akhir ini. Bagaimana pun ia harus berperilaku sebagaimana manusia, mestinya tidak sulit.

Kalau melangkah cobalah untuk berbunyi mengetuk lantai. Kalau memasuki ruangan, gunakanlah pintu, jangan menembus dinding begitu saja. Untuk pergi ke tingkat atas, gunakan lift atau tangga, bukannya melayang. Biasakan juga untuk menarik napas dan membuang napas beberapa saat agar tidak dicurigai bertubuh mati. Lalu, tersenyumlah sering-sering dan membuat para pelayan wanita di sana tersipu malu, katanya mereka senang melihat senyuman seorang pria tampan sepertinya.

Mengawasi setiap manusia di mansion Pangeran Rayyan Nareswara cukup menyenangkan bagi Wisanggeni. Namun, yang paling menyenangkan adalah mengawasi kegiatan si pangeran itu sendiri.

Meski enam bulan lagi Rayyan Nareswara akan menghadapi hukuman mati, ia masih beraktivitas seolah hidup seratus tahun lagi. Pagi subuh di taman itu sang pangeran melepaskan pakaian atasnya. Bertelanjang dada, sang pangeran hanya bercelana panjang hitam. Kulitnya putih, bahu lebar, otot-otot yang tebal pada dada dan perut. Ia merenggangkan badan sehingga tubuhnya berbunyi. Dengan tangkas sang pangeran mengangkat tubuhnya, satu tangan yang kukuh memegang palang besi. Setiap tarikan dan dorongan memamerkan otot-otot punggungnya yang kekar, garis-garis yang menonjol saat dia menegangkan tubuh. Otot trapezius dan latissimus dorsi membentuk bayangan yang menarik perhatian. Sepuluh, dua puluh, ... hingga seratus kali pull-up dalam waktu singkat. Berapa puluh tahun Nareswara berlatih kalistenik sebaik ini? Belasan tahun? Sudah pasti lebih.

Setelah beberapa set, Nareswara melompat turun dengan gerakan ringan, lalu beralih ke push-up. Oh, lihat bagaimana otot-otot di bahu itu bekerja seiring dengan gerakan naik-turun, bersamaan dengan otot besar di dadanya yang mengencang setiap kali dia menekan tubuh ke atas. Tetap seimbang dan stabil, bahkan ketika sang pangeran mengangkat dua kaki ke udara. Daya tarik fisiknya menawan.

Mata merah Wisanggeni tidak pernah melepaskan setiap inci dari tubuh sang pangeran. Di bawah terik pagi, kulit Nareswara dilapisi kilau lembut keringat.

DEMON PRINCE (MxM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang