BAB 1

33 3 0
                                    

Suatu ketika pada tahun 2002, Terdengar suara jeritan bayi menangis dengan keras, suara tangisan itu mulai membesar hingga sudut pojok rumah sakit terdengar. Seorang pria tinggi dan berwibawa yang sedang duduk, Ia langsung mendirikan badannya dan melihat ke arah ruang lahiran, Ia lalu menangis dengan terharu sembari melihat istrinya yang telah perjuangan melahirkan anak pertamanya.
Disaat pria itu menatap istri dan anaknya, Tibalah sang suster dan dokter yang hendak melihat keadaan bayi dan ibunya, Dengan hormat pria itu mempersilahkan dokter dan suster untuk melihat keadaan anak dan istrinya.
Selang beberapa lama dokter dan suster kini telah keluar dari ruang lahiran, Pria itu dengan sigap mengangkat badannya dan bertanya
"apakah saya boleh melihat keadaan istri dan anak saya dok?" "boleh tuan, Asalkan anda tidak menggangu sang ibu dan anak maupun pasien yang lainnya" Setelah dokter mengatakan bahwa dirinya boleh memasuki ruangan istrinya, Ia langsung bersemangat dan memasuki ruangan tersebut.

Langkah demi langkah ia injak, Melihat sosok wanita yang sedang menggendong seorang anak cantik yang sangatlah mirip dengan dirinya, Ia sempat mematung ditempat melihat seorang wanita yang telah perjuang demi anaknya lahir, Cukup lama ia mematung hingga akhirnya dia sadar dan langsung menghampiri sosok wanita tersebut, Yang tiada lain tiada bukan yaitu istrinya yang sedang duduk diatas kasur pasien dan sedang menggendong anak pertamanya.
"dia begitu indah seperti dirimu" ucap sang pria dengan nada lembut sembari menyentuh sang anak, Sang istri hanya tersenyum melihat tingkah laku suaminya yang seakan-akan dia merasa paling terkejut.
"tidak, Dia lebih mirip denganmu" jawab sang istri sembari menatap mata sang suami yang dari tadi bersinar seperti bintang di malam hari, Sang suami terdiam sejenak, Lalu ia membalas
"dia anak kita, Wajar saja kalau dia mirip dengan kita" "apakah kamu sudah menyiapkan nama untuk dia?" tanya sang suami, Istrinya hanya bisa menggelengkan kepalanya, Karena ia dari tadi tidak memikirkan nama untuk anaknya sama sekali.
"bagaimana jika ISHAIRA SHEANA REMBUEELLA?" saran suaminya dengan tersenyum sedikit, Sang istri hanya bisa mengangguk kepalanya, Yang artinya ia setuju dengan namanya.

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang