O1 : Dia

23 3 0
                                    

Happy reading-!
Jangan lupa untuk vote♡

***

“BANGUN WOY! LO GAK INGET APA HARI INI SEKOLAH?!”

“BERISIK ANJIR! BISA DIEM GAK LU?!”

“KAGAK! BURU SIAP-SIAP!”

“ISH!”

Ryana, gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya itu mengerang sebal. Lantas dia meraih bantal lalu melemparnya pada sang tetangga, Bagas.

“Anjir! Bau iler banget bantal lu!” julid Bagas, kembali melempar batal tersebut kepada pemiliknya.

“Bacot lo monyet wakanda!” seru Ryana emosi.

Jujur, sudah satu bulan berlalu, tidak pernah Ryana bayangkan jika hidupnya akan berubah drastis akibat kedatangan Bagas. Salah satu contohnya yaitu seperti pada pagi hari ini, Ryana yang biasanya bangun tidur dengan tenang, kini justru dia harus bangun tidur dengan penuh emosi akibat keributan yang Bagas buat.

Bagas dan keluarganya bukan orang pindahan dari jauh seperti kebanyakan orang pindahan pada umumnya. Mereka masih di satu kota yang sama, tapi di daerah yang berbeda.

Karena hal ini pula yang membuat Ryana dan Bagas sudah saling mengenal, keduanya berada di satu tingkat sekolah yang sama. Namun, pada saat sebelum kepindahan Bagas, mereka berdua hanya saling mengenal satu sama lain tanpa ada interaksi seperti saat ini.

“Ck! Lama-lama gue gembok dah pintu balkon biar lo gak seenaknya masuk kamar gue,” ujar Ryana, sebal.

Bagas menyengir tanpa dosa. “Jangan dong! Kalau di gembok nanti gue nggak bisa ganggu lo lagi, Na,” balasnya.

“Bodo amat. Dah, sono balik ke kamar lu!” usir Ryana seraya mendorong tubuh Bagas agar pergi meninggalkan kamarnya.

“Iya, iya, galak banget sih lo.” Bagas tertawa lalu mengusak gemas surai Ryana. “Buruan, gue tunggu nanti dibawah.”

“Tumben ngajak bareng?” tanya sang lawan terheran-heran.

Yang ditanya mengangkat bahu acuh. “Enggak tau, lagi pengen aja.”

“Dih! Gak jelas.”

“Hahaha! See u, sayang.”

“YEU! GUE GEBUK LU!”

Bagas tertawa puas sebelum akhirnya lelaki itu pergi meninggalkan kamar Ryana menuju kamarnya diseberang sana. Tentu saja dengan perantara balkon kamar.

Ryana mendengus sebal lalu berlari menuju kamar mandi. Dia menatap wajahnya di depan cermin, tampak menahan senyum.

“Bagas, sialan! Hobi banget modusin anak orang!”

Bohong. Bohong jika Ryana tidak salah tingkah. Di depan Bagas, Ryana akan bertingkah cuek seolah dia tidak peduli, dia gengsi. Namun, di belakang Bagas, Ryana akan berkebalikan dari itu semua.

Please, Na. Lo gak boleh baper. Inget, dia cuman orang asing yang kedatangannya buat ngusik hidup lo doang.”

***
















































“KIW! KIW! ADA YANG BERANGKAT BARENG NIH SAMA TETANGGANYA!”

“DUH! YANG KATANYA GENGSI!”

“GENGSI KOK ROMANTIS?!”

“EKHEM! EKHEM! GUE NYIUM BAU-BAU PAJAK JADIAN NIH!”

“INISIALNYA RYANA SAMA BAGAS GAK, SIH?!”

“HAHAHA!”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY NEIGHBORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang