02

260 23 2
                                    

.

.

.

"Kumbang kecil, apa kau ingin mencoba mencicipi katana ku hmm?"

"Ampun Master! Kumbang ini bersalah dan pantas dihukum!"

"Lalu?"

"Aku pastikan untuk membersihkan semuanya, Master. Atau anda bisa memandikan Shaosi dengan darahku."

Gelak mengerikan terdengar dari seberang sambungan telfon. Membuat sang kumbang kecil hanya bisa menahan nafas.

"Aku sungguh menyukai keberanian mu, Kumbang Kecil."

🌼🌼🌼

Plak!!

Untuk pertama kalinya, Tuan Li yang terkenal penuh kasih kini tengah menampar putra bungsunya dengan wajah diliputi amarah.

"Tarik kembali ucapanmu dan berjanji untuk tidak akan pernah mengatakan hal seperti itu lagi!"

Tubuh ringkih Lianhua sudah roboh ke lantai dengan hanya siku kanannya sebagai penopang. Tapi wajahnya tetap datar sama sekali tak memperlihatkan raut kesakitan bahkan setelah ujung bibir yang robek akibat tamparan keras sang ayah.

"Aku mencintai Di Feisheng. Aku mencintai kakakku. Tidak peduli seperti apa ayah melarang, aku tetap mencintai-"

"Lianhua!" Tuan Li mengerang frustasi.

Entah kesalahan macam apa yang ia lakukan di masa lalu, sampai mendapat karma seperti ini. Mendengar putramu berteriak dia mencintai saudaranya sendiri, adakah hal yang lebih kejam dari itu untuk seorang ayah?

Pria tua itu tidak akan melarang seandainya Lianhua mengatakan dia adalah seorang gay. Baginya kebahagiaan sang putra adalah segalanya. Tapi dari sekian banyak laki-laki di dunia ini, mengapa ia harus mencintai kakaknya? Orang yang bahkan pernah tinggal di rahim yang sama?

Keputusan Li Jiazhen sudah bulat, yakni menjauhkan Li Lianhua dari Di Feisheng. Biar bagaimanapun hal ini terjadi karena andilnya yang terlalu mengekang Li Lianhua dengan alibi khawatir akan kesehatannya. Membuat pemuda yang bahkan sudah berusia 17 tahun itu tak memiliki teman lain selain kakaknya. Jadi menurutnya, Li Lianhua saat ini hanyalah sedang bingung membedakan rasa sayang antara kakak beradik dengan rasa cinta sebagai sepasang kekasih. Dengan membawa Li Lianhua ke tempat yang jauh dan bertemu orang-orang baru, ia yakin Li Lianhua pasti akan segera melupakan perasaannya pada Di Feisheng.

"Ayah, kalau salah satu dari kami harus pergi, biar aku saja. Lianhua masih sakit, dia butuh perha—"

"Tidak Di Feisheng! Keputusan ayah sudah bulat. Lianhua yang akan ke Amerika saat ini juga!"

"Tapi-"

"Ge, tidak apa-apa. Aku akan baik-baik saja di sana, Gege tidak perlu khawatir." Li Lianhua melabuhkan sebuah ciuman tepat di bibir sang kakak.

"Cepat seret dia!" perintah Li Jiazhen semakin marah melihat tingkah berani putra bungsunya. Dua pria berbadan besar segera menarik Li Lianhua dan membawanya keluar. Tepat saat tubuh itu tak terlihat, Di Feisheng roboh ke lantai tak sadarkan diri.

Lima tahun setelah kepergian Li Lianhua ke Amerika, Li Jiazhen pikir semuanya sudah baik-baik saja, amarahnya juga mereda. Orang-orang yang dia utus untuk mengawasi Li Lianhua hanya melaporkan keseharian Lianhua sebagai mahasiswa biasa, tidak ada yang aneh. Jadi ia memutuskan untuk ke Negara Paman Sam, berniat untuk menjenguk putra bungsunya.

The Cursed Man [FeiHua Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang