Extra Chapter

272 26 1
                                    

.

.

.

"Liliy!!"

"A-Hua!" Seorang gadis berambut pendek segera berlari dan menerjang pemuda manis yang sudah berbulan-bulan ini tidak ditemuinya.

"Uuuh! Kau memelukku begitu eratt! Aku tidak bisa bernafas," keluh si pria manis.

"Ahaha maafkan aku. Aku sangat merindukanmu kau tau?"

"Itu salahmu sendiri yang pergi menghilang tanpa kabar!"

Sang gadis yang dipanggil Lily sekali lagi hanya terkekeh mendengar gerutuan sahabatnya.

"Yayayaya aku tau aku salah. Maafkan aku emm. Aku selama ini benar-benar memiliki pekerjaan penting yang tidak bisa ditinggalkan. Dan bosku sangat mengerikan kalau sedang marah, kau tau itu," ucapnya disertai bisikan pada kalimat terakhirnya.

Kali ini si pemuda manis yang terkekeh. "Aku heran kau sejak dulu selalu mengatakan bosmu mengerikan tapi masih saja bekerja dengannya. Memang apa yang kau kerjakan sampai tidak sempat menghubungiku selama ini?"

Lily hanya tersenyum mendengar gerutuan sang sahabat, tak berniat membalasnya.

"Cih aku tau kau tidak akan menjawab. Kau memang tidak pernah berubah sejak dulu. Hah! Jika tidak ingat hanya kau sahabatku satu-satunya sudah tentu ku buang kau ke laut!"

"Aiyaaa bagaimana Tuan Muda Li mengatakan hal kejam seperti itu pada gadis lemah ini." Lily memasang wajah memelas membuat si pemuda merotasikan bola matanya malas.

"Hentikan hentikan! Jangan pasang wajah seperti itu. Benar-benar tidak cocok untukmu!" Si pemuda manis mengibas jijik, namun di menit berikutnya keduanya justru tertawa bersama.

Lily, gadis cantik yang tiba-tiba masuk ke kehidupan kelamnya. Gadis itu datang kurang lebih empat tahun setelah kepindahannya ke Amerika. Mengaku tertarik untuk berteman, gadis itu perlahan mulai mengekor pada Li Lianhua.

Awalnya si pemuda merasa risih, sejak dulu ia tak pernah suka memulai satu hubungan dengan orang lain meski sekadar pertemanan. Namun gadis itu entah bagaimana akhirnya bisa meruntuhkan tembok tinggi seorang Li Lianhua. Membuat pemuda manis itu nyaman dan mau membuka hati bahkan sudi melabelinya dengan status yang sebenarnya cukup asing bagi Li Lianhua yakni sebagai sahabat.

"Nah sekarang katakan. Apa benar kau menemuiku sekarang hanya ingin berpamitan?"

Lily tersenyum sendu. "A-Hua maafkan aku."

Li Lianhua melepas pegangan sang gadis. Ia terus terang merasa kesal dengan Lily yang selalu seperti ini. Datang dan pergi seenaknya. Sewaktu mereka masih di Amerika sudah tak terhitung berapa kali sang sahabat menghilang dan tidak bisa dihubungi bahkan hingga berbulan-bulan. Setiap Lianhua bertanya hanya akan dijawab dengan 'aku ada pekerjaan penting'.

Helaan nafas terdengar di udara. "Kau tau aku tidak bisa marah padamu. Dan kau benar-benar memanfaatkan hal itu dengan baik, Ly."

Dengan penuh penyesalan sang gadis bangkit untuk kemudian memeluk Li Lianhua. Dalam 26 tahun hidupnya baru kali ini ia benar-benar merasa dihargai setulus ini. Meski berawal dari sebuah misi, ia tak menyangka akhirnya bisa membuat hati yang ia kira sudah mati, dapat kembali merasakan kasih sayang lagi.

Namun ia sadar, perasaannya itu cukup ia simpan dalam-dalam. Tidak untuk ditunjukkan apalagi ia ungkapkan. Sejak awal tugasnya hanya menjaga, bukan untuk memiliki. Ia sudah cukup bersyukur, dapat melihat senyum menawan sang Liánhuā. Otaknya hanya perlu merekam gambaran ini dalam sudut memorinya, setidaknya dapat ia putar sewaktu-waktu esok merindukannya.

The Cursed Man [FeiHua Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang