Pelajaran matematika berjalan 4 jam, Bu Melda memberikan tugas Eksponen. "Saya akan memberikan tugas sekitar eksponen, harus selesai sekarang tidak ada tugas rumah" Perintahnya dan menuliskan soal yang akan dikerjakan
Papan tulis :
1. 2√6 (√2 + 5√3)
2. 2a^3 b^-5 c^2 / 6a^9 b^2 c^-1
3. 9^2x-1 = (3³)^4-3x
4. 4³^x = √4.096
5. √3 -√2 / √3 + √2
6. 8 / 5 - √17
7. √28 - √125 + √63 - √80
8. √20 - √500 + √320
9. 2√2 / √5 - √3
10. 2 / 1+ √3"Kerjakan dalam waktu 10 menit, soal di papan tulis sangat mudah. Tidak ada yang mencari di internet, hp dikumpulkan ke depan" Perintah Bu Melda dan siswa pun meletakkan hp mereka di atas meja sang guru.
"Tapi bu, ibu belum menjelaskan materinya bu" Protes salah satu siswa yang tak terima diberikan tugas sedangkan materi tidak ada.
"Sudah dijelaskan oleh Radja tadi, maka dengar baik-baik"
5 menit sudah berlalu, waktu yang ditetapkan oleh sang guru itu 10 menit mengerjakannya. Sedangkan Radja sudah menyelesaikan menit ke 3. Sungguh otak lelaki itu terbuat dari apa?
Aluna? Jangan ditanya gadis itu masih berada di nomor 5 sedangkan waktu tinggal 4 menit lagi. Ini kelas gila, mana ada orang mengerjakan tugas matematika dalam 10 menit 10 soal?
Sudah banyak menyelesaikan tugasnya hanya ada beberapa siswa yang belum menyelesaikan, termasuk Aluna. Aluna sudah menyelesaikan 8 soal dan tiba-tiba atensinya teralih oleh sang guru didepan. "Baik waktunya sudah habis, siap tak siap harus dikumpul"
Aluna dengan wajah lesunya berjalan ke arah meja sang guru. "Kamu hari pertama sudah memberikan kesan tak baik di mata pelajaran saya, jika tidak mau nilaimu turun. Belajar yang benar" Peringatan dari sang guru membuatnya semakin pusing.
Matematika, awal masuk sekolah tak ada rasa senang yang dipancarkan oleh Aluna. Ia sangat susah untuk beradaptasi dengan para jenius dikelas ini.
"Udah Lun, gapapa santai aja. Wajar memang sistem untuk kelas unggulan berbeda sedikit dengan kelas biasa" Aluna hanya menghembuskan nafasnya.
"Ananda Radja Mahatma, silahkan jawab soal nomor 1-5 di papan tulis" Suruh Bu Melda dan Radja menerima spidol yang diberikan untuknya.
Papan tulis :
1. 2√6 (√2 + 5√3) = (2√6 . √2) + (2√6 . 5√3) = 2√12 + 10√18 = 2 . 2√3 + 10 . 3√2 = 4√3 + 30 √2
2. 2a^3 b^-5 c^2 / 6a^9 b^2 c^-1 = a^3-9 b^-5-2 c^2-(-1) / 3 = a^-6 b^-7 c^3 / 3 = c³ / 3a^6 b^7
3. 9^2x-1 = 27^4-3x
(3²)^2x-1 = (3³)^4-3x
3^4x-2 = 3^12 - 9x
4x - 2 = 12 - 9x
4x + 9x = 12 + 2
13x = 14
X= 14 / 134. 4^3x = √4096
4^3x = 64
(2²) ^3x = 2^6
2^6x = 2^6
6x = 6
X= 15. √3 - √2 / √3 + √2 = √3 - √2 / √3 + √2 . √3 - √2 / √3 - √2 = ( √3 - √2) ^2 / 3 - 2 = 3 - 2√6 + 2 / 1 = 5 - 2√6
"Sudah saya kerjakan soal 1-5 bu, saya izin kembali ke tempat duduk" Bu melda hanya mengangguk, ia tak menyangka salah satu siswanya dapat menyelesaikan soal di depan papan tulis 5 soal 3 menit dengan tenang tak tergesa-gesa sedikitpun.
"Baik terimakasih untuk ananda Radja, berikut nomor 6-10 saya beri kepada ananda shazana" Gadis mungil nan cantik itu berjalan dengan anggun menuju ke papan tulis. Ia segera membuat jawaban dari soal 6-10 dengan teliti.
Aluna yang melihat ke arah depan tepatnya di papan tulis tersebut, ia sungguh tak mengerti sedikitpun apalagi tanpa guru yang menerangkan materinya di awal pelajaran. Untung saja ia tak disuruh untuk mengerjakan soal 6-10, bisa-bisa ia sudah pingsan duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALUNA
Teen Fiction"Tak seharusnya bintang kecil sepertiku nekat mendekati galaksi terindah sepertimu"