S A N D I K A L A

18 3 6
                                    

Follow Me : sovely_nd

~ Tandai Typo ~
~ Follow me ~
~ Vote and Comment ~
⚠️ Terdapat beberapa kata kasar!!
⚠️ Diharapkan untuk tidak ditiru!!
°
°
°
Happy Reading 🌻

Sesampainya di kantin ketiganya duduk di meja pojok sebelah kanan, disini adalah tempat mereka maka di kantin, tepat di sebelah kanan bangku mereka pun ada Dya dan Arunika.

"Siapa yang pesen?" Tanya Kala

"Tuh si Vino sama V." Jemi menyahut.

"Yaudah Lo berdua pesen, gue baisa ya."

"Yang lain?" Vino bertanya.

"Biasa." Jawab yang lain.

"Oke, tunggu."

V dan Vino pun pergi untuk memesan pesanan mereka, lalu tak lama keduanya datang dengan di belakangnya ada dua satu orang wanita setengah baya yang membantu keduanya membawa pesanan mereka.

"Silahkan di nikmati tuan." Davin berucap dengan kepala yang sedikit di tundukkan, seolah-olah dirinya pelayan.

"Terimakasih, pelayan setia ku. Kau bisa pergi sekarang." Jemi berkata.

"Tidak bisa tuan, saya lapar dan akan makan makanan saya terlebih dahulu." Davin kembali berucap.

Temannya yang lain hanya menyaksikan drama keduanya dengan memakan makanan masing-masing dengan nikmat.

"Kau! Berani kau membantah titahku?!"

"Ya, saya berani tuan, karena sebenarnya saya adalah pangeran tersembunyi dari Kerajaan ini, ha ha ha." Vino berucap dengan nada angkuh.

"Apa?! Kau? Kau anak dari raja dan ratu Kerajaan tobrut" Jemi berucap seolah-olah dirinya terkejut.

Ehuk ehukk

/Ceritanya itu keselek yaa guys

Perkataan Jemi membuat beberapa orang yang mendengar tersedak karena terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut laknat Jemi.

"Minum oy. Minum gue mana?" Kala tersedak kuah pedas bakso yang ia pesan. Sudah di katakan bukan jika kala itu penyuka pedas?

Dan saat ini dirinya tersedak dengan kuah pedas itu yang membuat dada nya sakit juga kulitnya yang memerah bahkan matanya pun berkaca-kaca.

"Nih." V menyodorkan minum milik Kala.

"Napa sih?" Jemi berkata dengan watadosnya.

"Napa napa. Mulut Lo tuh, kurang asupan." Vino menjitak kepala Jemi.

"Wadoww, sakit bangsul. Ia nih belum di kasih kiss sama ayang Tia."

"Tolol." V ikut menjitak kepala Jemi.

"Anjir V! Sakit bangke!" Teriak Jemi kesal.

Arghh

Kala yang baru saja meredakan rasa sakitnya tadi pun menatap Jemi dan Vino.

"Bisa diem gak sih!? Nak makan oun tak senang." Kala berkata dengan kesal. "Udah! Sekarang makan!" Lanjutnya.

Akhirnya merekapun kembali memakan makanan masing-masing. Tapi berbeda dengan yang lain justru Raza malah terlihat melamun tapi mulutnya tetap mengunyah, bahkan makannya hampir habis.

"Napa Za?" Tanya V.

"Enggak." Raza menggelengkan kepalanya pelan.

"Mau tanya apa? bilang aja. Lo kalo kepo sama sesuatu terus gak dapet jawabannya malah di pikirin, malah jadi beban pikiran terus sakit lagi. Sekarang ngomong mau nanya apa?" Vino mendesak kembarannya itu agar berucap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S A N D I K A L A || Lex Xodiac [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang