Chapter 11 : Sang Penguasa Masa Depan

183 23 0
                                    

Pagi berikutnya, Shani sengaja mampir ke rumah Sahabatnya—Kitty Mannering. Tidak lama Kitty datang dan duduk di sampingnya sambil membaca Sebuah surat.

"Dari siapa?" Tanya Shani.

"Tunanganku." Ucapnya.

"Dia masih memakai cara kuno seperti ini?"

"Itulah bedanya dia." Ucap Kitty.

Shani tidak mengerti, Apa yang membuat Sahabatnya ini sangat jatuh Cinta kepada pansay.

"Apa katanya?" Tanya Shani.

"Dia bilang kalau dia menyesal atas perilaku anehnya kemarin. Dia juga menjelaskan bahwa dia sedang merasa agak sakit." Ucap Kitty.

Shani tidak bertanya lagi, Apa yang akan terjadi jika Kitty Mannering tau semuanya. Sudah di pastikan gadis itu akan memutuskan pertunangannya saat itu juga.

"Aku harus pergi, Maaf tidak bisa menemanimu Shani." Ucap Kitty Yang terlihat tengah bersiap-siap dengan sedikit Makeup.

"Mau kemana?" Tanya Shani.

"Pansay mengajaku berkuda lagi siang Ini.." ucapnya.

Shani hanya ber-'oh' Ria.

***

Beberapa menit setelah Kitty berangkat dari rumahnya, Shani turut pula membuntuti dari belakang. Sama seperti hari-hari sebelumnya, Shani menguntit Pansay dan Kitty yang tengah berkuda. Dari kejauhan yang masih terlihat jelas di belakang dua sejoli itu, Shani Terlihat memperhatikan kegiatan keduanya. Pansay terlihat mencoba mengusulkan Jalan lain, Tapi Kitty menolak dengan lugas. Tampaknya gadis itu masih kesal dengan kekasihnya. Pansay mengalah dan membiarkan kekasihnya yang membuat keputusan.

Awalnya Kegiatan berkuda mereka terlihat santai, tetapi kemudian Shani melihat Kuda sepasang kekasih itu berpacu cepat. Shani turut pula ikut memacu kudanya agar tidak kehilangan jejak mereka. Kuda mereka kemudian mendekati puncak sebuah bukit. Shani Melihat sesuatu yang terukir dari raut wajah pansay. Pria itu terlihat termenung seperti sedang memikirkan sesuatu. Lantas apa yang dia pikirkan?

Di tengah jalan mereka, Shani melihat Angkong hantu itu lagi sedang menunggu mereka. Tidak! Lebih tepatnya Shani tau kalau Angkong tersebut sedang menunggu pansay. Tidak ada Angkong lain yang Shani lihat di sini. Hanya keempat lelaki berpakaian hitam putih, Angkong berwarna kuning dan kepala keemasan seorang perempuan di dalamnya. Semuanya muncul saat Shani melihat mereka terakhir kali sejak delapan hari lalu.

Pansay terdengar berseru pada kekasihnya bahwa terdapat Angkong di hadapan mereka. Tapi kata-kata yang keluar dari mulutnya kemudian, " tidak ada satu sosok pun yang kelihatan! Ayo, Jack, aku mengajakmu balapan." Ucapnya. Shani melihat Kuda kitty melesat ke depan dan kuda pansay membuntuti tepat di belakangnya. Tanpa menghiraukan sosok Angkong hantu tersebut. Shani turut pula mengikuti mereka dari belakang. Di kejauhan, Seorang gadis berambut berwarna menatap mereka semua, lebih tepatnya pada Shani dari balik pohon. Gadis tersebut tidak menampilkan ekspresi apapun dan tidak lama ia menghilang pergi.

Dalam setengah menit Shani berjarak 50 meter dari Angkong itu. Shani melihat pansay memperlambat laju kudanya dan bersandar sedikit ke belakang. Angkong itu tepat berada di tengah jalan. Sekali lagi, Shani melihat Kuda kitty lewat tepat di tengahnya. Tidak lama kuda pansay ikut mengikutinya.

"Jack! Jack sayang! Ayolah, maafkan aku," suara ratapan itu masih terdengar. Dan mungkin sebentar lagi Shani akan terbiasa dengan itu. "Ini ada suatu kesalahan, sebuah kesalahan fatal." Masih dengan rintihan itu.

SHANI : Holders New Generation ( BOOK 2 ) ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang