ch 5. Teacher Xia

7 2 0
                                    

      Sejak Tang Jinyu mendapatkan piano, dia bangun pagi ini dengan perasaan segar.

      Dia merasa bahwa mempelajari cara memainkan alat musik adalah sesuatu yang baru, dia duduk di atas piano barunya dengan sepasang kaki pendeknya tergantung di kursi, sedikit bersemangat untuk mencoba.

      Piano ini terlihat mahal. Tapi dia hanya bisa melihatnya di luar etalase toko—pikiran itu terlintas, dan anak itu berkedip, tapi tak lama kemudian pikirannya tertarik oleh tuts hitam putih di depannya. Dia mengulurkan tangan kecilnya dan dengan lembut menekan tombol, yang menghasilkan suara yang tajam.

    Dia mengulurkan tangannya pada tuts itu lagi. Suara yang keluar dengan tekanan ringan, menghasilkan suara yang lembut.

     Chen Suling lewat, berpura-pura memandang putranya dengan santai.

     Anak yang duduk disana hanya menekan satu tuts, lalu perlahan turun dari bawah bangku piano. Seolah-olah dia akan mudah terpuaskan, hanya dengan menyentuhnya sekali saja.

      Chen Suling merasa perilakunya sedikit aneh, tetapi ketika dia melihat lelaki kecil itu berpegangan pada dinding, berjalan perlahan ke sofa di ruang tamu dan naik ke sofa dengan terampil.

     Kemudian berbaring di sana dan membuka tirai kecil untuk melihat ke luar, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi.

      Tang Hongjun keluar sambil melipat kancing mansetnya. Dia melihatnya dan bertanya, “Xiao'yu baru saja bermain piano?”

      Chen Suling berkata: "ya."

      Tang Hongjun bingung: “Bukankah dia menyukainya kemarin? Apakah dia sudah cukup bermain?”

      Dia melihat ke ruang tamu. Dia tidak bisa memahaminya. Masuk akal jika anaknya setidaknya tertarik bermain piano, selama beberapa hari ke depan.

     Chen Suling melihat bahwa dia hendak berjalan ke sana, dan menghentikannya dan berkata: “berhenti,  biarkan dia bermain sebentar.”

      Suasana hati Tang Hongjun bahkan lebih aneh lagi: "Apa yang sedang dimainkan Xiao'yu?"

      "Apa lagi yang bisa terjadi? Dia melihat anak-anak di gedung membawa tas untuk pergi ke sekolah!”

      Dengan ekspresi bersalah, Tang Hongjun berjalan mendekat dan mengawasi putranya sebentar. Biasanya dia ada pekerjaan pada jam sembilan, tapi karena dia punya waktu lebih banyak dari yang lain, dia bisa menemani putranya dengan bebas untuk sementara waktu.

      Saat ini jam 7:30 pagi, waktu tersibuk di gedung apartemen.

     Orang-orang yang punya pekerjaan harus bangun pagi-pagi, kami berangkat silih berganti.

      Banyak remaja putri membuat rambut mereka menjadi gaya perms, yang merupakan salah satu tren populer terkini.

Ta/rambut keriting-keriting gitu KL g slh

     Mereka semua berpakaian rapi saat mengantar anak-anak mereka ke sekolah dasar.

     Sementara para siswa/i SMP dan SMA meninggalkan ruang belajar pagi-nya dan sedang dalam perjalanan pulang.

Ta/ga paham maksudnya gimana

     Begitu mereka meletakkan sepedanya di koridor, mereka semua bergegas menuju rumahnya di lantai atas. Tangganya penuh dengan langkah kaki, dan beberapa orang mengumpat karena berisik.

Ta/ngeluarin kata-kata gitu

    Itu adalah hari biasa yang meriah.

Living Next To The Male God{Bl}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang