3

708 120 40
                                    

Di ruang keluarga yang cukup besar
" jadi kamu mau tingal di sini? ".tanya seorang laki laki paru baya

" ya ".jawab seorang laki laki berbadan tinggi

" syukur kalo kamu udah bisa berdamai sama masa lalu ".ucap seorang laki laki yang mungkin merupakan seorang kakak tertua
Di sampingnya ada seorang perempuan yang merupakan istri nya

Dan ada anak kecil juga yang fokus dengan kartun yang di tayangkan di televisi

" mama harap tidak akan terjadi hal yang besar dimasa yang akan datang ".ucap seorang wanita perusahaan baya

Laki laki berbadan tinggi itu menunduk, sang kakak menepuk nepuk pundak adiknya

" kamu hebat ".ucap sang kakak






























































" Lifatan faryana azura raharja "

Teriakan seorang perempuan yang memenuhi rumah yang besar itu, bahkan hingga ke pos satpam pun terdengar

Bibi yang sedang menjemur pakain terkejut sampai menjatuhkan baju yang akan ia jemur

Sedangkan seorang balita sedang bersembunyi di dalam lemari, ia tertawa kecil dengan peng yang masih di mulut

Ia memeluk sebuah boneka kelinci berwarna putih, tanpa menggunakan baju hanya mengunakan pempers

Dari pintu masuk seorang perempuan cantik, mengunakan baju kantor dan membawa tas yang berisi leptop
Di pundak kanannya tergantung tas hitam bermerek dior

Ia melihat orang yang berdiri di tanga paling atas dengan tangan yang berada di pinggang

Ia dapat menebak sepertinya anaknya membuat masalah yang membuat perempuan yang berdiri di tangga itu marah

Ia naik
" kenapa lagi sis? ".tanya shani

Sisca menghela nafas nya, sungguh ia lelah
" anak mu kabur pas di pakein baju, sekarang entah ngumpet di mana ".ucap sisca

Shani berjalan menuju lemari kecil yang berada di pojok, ia sedikit menunduk dan membuka pintu

Terlihatlah kurcaci kecil, tersenyum hingga matanya menghilang
Sedangkan sang ibu tertawa melihat kelucuan anaknya

Shani mengambil freya dan menggendongnya
Sisca berada di depan shani dengan tangan di pinggang

Tanpa bicara sisca langsung pergi menuju kamarnya yang berada di samping kamar freya

" lihatlah ibu sudah marah ".ucap shani menakut-nakuti anaknya

Freya melihat ke shani, matanya berkaca kaca
Shani seketika panik

" eh jangan nangis, bunda bercanda sayang ".ucap shani

Shani membawa anaknya ke kamar dan memakaikan baju untuk anaknya

Setelah selesai
Shani membawa freya menuju kamar sisca, saat masuk mereka melihat sisca yang duduk di sofa

Shani duduk di samping sisca dengan freya di pangkuannya

Sisca pura pura sibuk melihat HP nya
" bujuk ibu nya ".ucap Shani

Tangan kecil freya memegang tangan sisca, sisca melihat ke freya
Shani menarik peng dari mulut freya

" bilang apa ".ucap shani

" aap bu ".ucap freya dengan mata berkaca kaca bahkan bibirnya di majukan

Sisca yang melihat itu ingin berteriak gemas dan mencubit pipi tembem freya

Namun sisca tahan, sisca menujuk pipinya. Freya yang tau langsung berdiri dan mendaratkan sebuah kecupan yang penuh air liur

Shani tertawa geli melihat air liur sudah mendarat di pipi sisca
Sisca reflek mengelap air liur di pipinya

" ih kok banyak air liur sih ".ucap sisca

Freya mendaratkan lagi sebuah kecupan
" aaaaaa freyaaa".ucap sisca kembali mengelap air liur di pipinya

Freya tertawa melihat ekspresi sisca
Shani mendudukkan freya di pangkuannya dan kembali memasukkan peng ke dalam mulut sang anak

" gimana pertemuannya? ".tanya sisca

Shani menarik freya untuk bersandar di dadanya

" lancar, udah bahas kontrak ".ucap Shani

" bagus deh, perusahaan zin udah jadi perusahaan senior yang bisa bertahan bertahun-tahun bahkan setelah inflasi. Gue denger denger sekarang udah generasi ke 2 otw ke 3 yang jadi pemilik nya ".ucap sisca

Shani menganguk saja
" eh kalo gak salah ceo nya punya dua anak cowo, yang pertama udah nikah dan yang kedua baru lulus kuliah ".ucap sisca

" dan kata orang orang anak kedua nya ganteng sama kayak kakaknya tapi sayangnya anak kedua gak di publish"

" dan gue denger lagi anak keduanya tu masih singel belum nikah "

Shani menyimak dengan baik, ia tak merespon

" andai gue jadi tu orang, pasti udah gue publish diri gue dan manfaatin kegantengan gue, ke kayaan gue ".ucap sisca membayangkan
Bahkan matanya sudah ke atas seolah-olah sedang membayangkan menja orang lain

Shani melihat kearah freya, ternyata bocil itu sudah tertidur lelap
Shani berdiri membawa freya pergi

Meninggalkan sisca yang masih membayangkan, shani membawa freya menuju kamarnya

Ia menutup dan memgunci pintu kamar,shani meletakkan freya Di tengah ranjang

Shani masuk ke dalam kamar mandi,tak lama ia keluar dengan mengunakan piama putih pendek

Shani berbaring di samping freya,tak lupa shani menarik selimut hingga menutupi tubuhnya dan freya






Keesokan hari nya
Shani mengantar freya menuju sekolah,shani menggandeng tangan freya

Hingga di depan pintu masuk
" nanti yang jemput ibu ".ucap shani
Freya menganguk

" pagi freya, pagi buk shani".ucap miss

" pagi miss,saya titip freya ya miss".ucap shani

Freya di bawa oleh miss menuju kelas
Shani berjalan menuju mobilnya

Shani tak sengaja melihat punggung seorang pria yang sekarang sudah masuk ke dalam mobil dan mobil itu langsung pergi

Suara dring telepon terdengar












































































*tbc
Hari guyss

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuyul SingletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang