Korea sedang iklim dingin itu sebabnya Lisa datang dengan mantel tebal dan topi baseball milik nya, baru saja keluar dari sebuah bus kini Lisa memberhentikan sebuah taxi untuk dia naikin kembali menuju hospital yang telah jisoo kirimkan alamatnya, Korea benar-benar merupakan tempat yang Lisa rindukan tapi dia tidak mau lagi untuk tetap tinggal dan berlama disini.
" Aku ingin ke tujuan itu apa kah bisa ajjushi?". Sang supir mengangguk dan tersenyum " nee" jawaban itu hanya di respon dengan anggukan kepala kecil oleh Lisa
Kini dia memandangi keindahan Korea di musim dingin salju perlahan terlihat dengan daun-daun yang berhembus dan sebagian ada yang hampir membeku, ini bukan musim salju tapi ketika musim dingin tiba memang setidaknya sedikit salju akan terlihat apalagi di atas dedaunan seperti sekarang ini.
Kepalanya tertoleh kearah jendela terus menerus hingga kelopak matanya menutup menikmati suara mesin mobil dan beberapa kendaraan yang lain sedang beraktifitas. Saat mobil berhenti Lisa langsung membuka matanya untuk kembali mengamati tempat dan ternyata mereka baru berhenti di lampu merah, Lisa memfokuskan pada beberapa pengendara yang juga sedang berhenti.
" Apakah anda ingin menjenguk seseorang?". Sang supir bertanya dengan tiba-tiba
" Ya ajjushi aku ingin menjenguk temanku". Ucapan itu Keluar dengan sadar dari mulut lisa, sang supir pun mengangguk saja dan kembali fokus setelah lampu sudah bewarna hijau
Sedetik kemudian Lisa terdiam memikirkan ucapannya, dia memang sadar dengan ucapan itu tapi entah kenapa pikirannya mendadak menjadi kelaut setelah berucap demikian, apa ini terlalu kejam? Pikirnya
Sejam berlalu dan kini dia tiba di tempat yang dia tuju sebenarnya bukan perjalan yang terlalu lama tapi memang setelah melewati pusat kota Lisa ingin berhenti di sana dan menghabiskan waktunya dengan berjalan menuju j'em hospital, dia ingin waktunya tidak berlalu terlalu lama disana nantinya
Memasuki hospital dengan Bingung Lisa akhirnya bertanya ruangan yang Jennie huni berada di mana, tanpa berlama-lama Lisa mulai memasuki lift dan menekan lantai 3
Ting
------ ------
Jantung berdetak kencang dengan mata yang berkedip berulangkali membuat Lisa menghentikan pergerakan untuk membuka pintu, dia terbayang saat dia datang untuk menghampiri Jennie di saat pertama kali sebelum akhirnya mereka berjarak seperti ini, kenangan tentang janin yang sudah gugur itu entah kenapa berhasil membuat amarah Lisa naik lagi
" Aku bisa?". Gumam Lisa memegang gagang pintu
Tok tok...tok...
" Siapa?".
" Entahlah mungkin teman mu jen?".
" Haha teman mu banyak juga ya haha".
Tok....
Ceklek
Dara membuka kan pintu dan semakin terkejut kala yang dilihat adalah menantunya yang sudah dia remehkan, Lisa hanya diam dan menatap datar dara
" Siapa mom?". Jisoo datang dan menyambut Lisa dengan senyuman walaupun Lisa tidak membalasnya
" Di dalam juga ada para sahabat mu". Ucapan jisoo langsung membuat pandangan Lisa menoleh kedalam ruangan
" Masuklah ". Sekali lagi jisoo bersuara dan barulah Lisa masuk melewati kedua wanita itu, dara menatap Jisoo dengan tanda tanya sedangkan Jisoo mengabaikan itu dan menutup pintu
Jangan tanya bagaimana ekspresi Jennie karena sudah pasti dia jauh lebih kaget dan senang secara bersamaan, para sahabat Jennie menatap kagum kearah Lisa yang sedang di peluki oleh sahabatnya satu-persatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/358903931-288-k454929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hates pregnancy and the marriage that occurs [ E-BOOK ]
Fiksi Penggemartentang kisah jennie yang terpaksa menikah dengan seorang barista sederhana hanya karena terjebak dalam situasi rumit yang telah dia perbuat Tanpa sengaja. tak ada keluarga yang ingin menerimanya hanya karena kesalahan fatal yang Sudah dia lakukan