CRAZY GIRL [ killer Peter x reader ]

✓2

" Merokok terlalu banyak itu tidak bagus pak " ucap Ema bersandar melihat Peter.

" Sebelum itu, bukan kah kau harus merubah panggilan mu itu dakyung "

" Em... Tidak mungkin ku panggil Peter juga sih. Bagaimana kalau ku panggil sayang aja " ucap Ema mengedipkan sebelah matanya.

Puk...

" dasar gadis bodoh "
Peter menepuk kepala Ema pelan.

" Panggil saja aku kakak "

" Iya iya kakak " balas Ema meledek.

_____________
" Kita kehilangan dia "

" Sebentar lagi perintah pencarian Peter akan turun secara resmi, aku harus menangkapnya sebelum itu "

" Lagipula, masa hidupnya sudah habis gara-gara kanker bukankah bagus kalau dia melimpahkan hartanya kepada juniornya, iya kan? "
_____________

Kriettt....

" Gurita, masa hidupmu telah diperpanjang "

" Paman yang kakak cari tidak ada ya? " Tanya Ema.

" Iya, kakak mau pergi ketoilet sebentar dan kamu tunggu sebentar jangan berlarian sendiri "

" Iyaa tau "
.
.
.
.
.
.

" Ya ampun... Apa-apaan dia? "

" Sebenarnya apa pekerjaannya? "

" Apa ini masuk akal? "

Beberapa respon Peter dapatkan karena membuka kemeja nya didalam toilet pria.

Luka tembak di bagian perutku sudah menghilang.

Rasa sakit dari sel kanker yang menggerogotiku juga sudah lenyap.

Aku bukan sedang berimajinasi.

Aku benar-benar telah kembali ke rupa ku saat masih muda

Bagaimana ini terjadi?

Aku tak tau apa alasannya hingga aku bisa jadi seperti ini. Tapi bagaimana pun, sekarang mereka sama sekali tidak mengenali penampilan ku.

Jejak Peter pasti masih tersisa kemana pun aku pergi, tapi Peter tua yang mereka cari tidak akan ditemukan.

Pertama-tama aku harus mencari baju terlebih dahulu.

_________
Sedangkan disisi Emaline

"Peter pasti sedang di arc nyuri baju terus selanjutnya gelud? "

" Ikut.. tidak... Ikut? ...tidak? "

Dilain sisi pikiran Ema yang sibuk, nyatanya Ema seperti anak hilang dengan tampilan berjongkok memetik satu-satu kelopak bunga yang entah darimana ia dapatkan.
_________

Toilet tersebut penuh dengan asap rokok.

" Ku dengar habin menerima 8.000 won untuk biaya iklan "

" Dia bahkan mendapat 100.000 won untuk penghitungan bulan ini "

" Katanya ibu nya sudah hampir mati karena tak bisa membeli obat, lho "

" Itu sih bukan urusanku. haha, seharusnya dia baca kontraknya baik baik "

" Uhuk... Uhuk.... "

" Ayah aku tidak bisa bernapas "

" Ayo cepat kita keluar "

" Lalu kau membeli Louis V**tton dari yang itu? Dasar bajingan licik, hahaha ha"

"Presdir kitalah yang licik, hahaha"