2.

1 0 0
                                    

club itu diserang oleh teroris itu membuat mereka panik sehingga orang-orang yg berada di dalam tersebut langsung berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.

apakah tadi saya bilang teroris? bukan, dia bukan teroris tapi dia orang yg kaizen sangat kenal yaitu Kakak kandung ia sendiri, kalandra.

semuanya memang pergi tapi tidak dengan kaizen dia malah mengambil senjata tajam yg selalu di siapkan di sakunya yaitu pistol

kaizen meng arahkan pistol itu ke muka kalandra.

"apa yg kau lakukan sialan!!" ucap kaizen meng arahkan pistolnya ke kalandra

"hanya main main, adikku." mungkin setiap orang yg mendengar ucapan itu akan merinding tapi tidak dengan kaizen, kaizen malah memandang angkuh orang yg ada di depannya.

berbeda kaizen berbeda juga queenza. queenza saat tau itu adalah Kakak kandung dari kaizen dia malah kabur ke belakang membiarkan kaizen dan Kakaknya berbicara, siapa tau penting.

tapi saat Queenza menguping seperti ini bukan moment yg pas untuk mereka saling berbaikan jadi queenza pergi ke toilet di sana untuk menganti bajunya tapi saat di toilet tersebut dia malah menemukan hal menjijikkan.

"sialan apa yg kalian lakukan di toilet umum!!"

saat mendengar bahwa ada yg masuk di toilet tersebut mereka langsung bersemu malu karna ada seseorang yg mengetahui nya.

"Keluar." Suara mengintimidasi queenza keluar di situ lah sepasang manusia itu menyudahi kegiatan bercinta mereka.

setelah mereka keluar queenza Menganti pakaian ia seperti seorang detektif, memakai sepatu boots dan jubah hitam, bukan jubah saja bahkan baju di dalam pun berubah menjadi hitam di padukan dengan celana hitam yg mungkin orang kira kalau Queenza sekarang seperti detektif yg memperlihatkan dirinya saat bertugas.

tak itu saja, queen'za mengambil barang di dalam mobilnya itu dan barang itu adalah barang kesukaan nya bahkan siapapun yg merusaknya yakinlah dia akan mati ditangan queenza.

barang itu adalah panah.

setelah selesai queenza langsung masuk kedalam club tersebut lalu queenza bertepuk tangan dan menarik atensi kedua pria yg sedang sama sama memperlihatkan tatapan permusuhan.

"Kekanak Kanakan." Saat mendengar itu kaizen sedikit takut dengan nada yg diberi oleh queenza, kaizen tau queenza perempuan tapi tak hayal dia perempuan berjiwa laki laki mengerikan.

sama seperti kaizen, kalandra cukup merinding mendengar nada yg diberi perempuan di depannya ini.

"s-siapa kau?!" Walaupun kalandra cukup merinding mendengar suara mengintimidasi dari queenza dia tetap saja harus memperhatikan muka datar nya tersebut untuk menyembunyikan wajah merindingnya tersebut.

"Aku? manusia" singkat, tapi membuat kalandra ingin memukul manusia di depannya ini kalau tak mengingat di depannya ini perempuan.

"ck, apakah ini jalang mu kaizen?"

"apa katamu bajingan?!" ucap queenza sambil memicingkan tatapannya tajam ke kalandra yg seenaknya bilang ia jalang kaizen walaupun nyatanya dia juga jalang tapi bukan jalang kaizen lah dia kan temannya!

"Eh eh santai santai, merasa ya? hahaha" sebenarnya kalandra sudah gemetaran tapi dia sebagai laki laki tak akan memperlihatkan itu ke depan perempuan, masa sama perempuan aja takut, dia takut sama mommy nya doang

Tampa berlama lama mengulur waktu, queenza pun mengarahkan benda kesayangan nya ke arah kalandra begitupun kalandra mengarahkan benda yg bisa membuat manusia mati itu ke arah queenza.

saat dirasa diri kaizen tidak di acuhkan disini ia hanya mendengus melihat pertengkaran kakaknya ini dengan sahabatnya yg sialnya mungkin lebih hebat dari dirinya sebagai laki laki.

"berhentilah, turun kan senjata mu itu queenza kau bisa membuatnya mati dan aku semakin di benci oleh 2 manusia yg menghidupiku, dulu."

mereka berdua pun menurun kan senjata nya berbeda dengan kalandra yg terkejut bahwa perempuan yg di depannya ini adalah queenza?! queen'za yg membuat dirinya di acuhkan oleh adiknya ini!!

"kau? kau queenza? queen'za yg merebut adikku ini?" entah kemana rasa takut yg kalandra rasakan, rasanya rasa itu menghilang saat mendengar nama yg sangat ia tak suka itu

"dia tidak merebut ku bang tapi kau! kau yg merebut semuanya dariku!!" walaupun orang didepannya ini dia tak anggap bahwa saudara lagi tapi kaizen harus sopan karna umur yg lebih tua.

rasa benci yg mengsampingkan ego diantara mereka berdua membuat queenza geram karna mereka saling sayang tapi di halangkan oleh manusia adam dan hawa yg melahirkan mereka.

"Hei ayolah kawan, berbaikan saja" ucap queenza sambil merangkul keduanya agar berbaikan

"Ck ngapain sih" kaizen melepaskan rangkulan itu.

tapi tak lama kemudian..
queenza mendengar nafas seseorang yg seperti habis berlari alias ngos ngosan, ini sangat dekat dengan kuping nya. Berarti dia antara mereka ada yg lagi sesak nafas.

queenza melirik ke sebelah kirinya yaitu ke arah kalandra makanya kaizen "kenapa lu?" Setelah queenza mengucapkan itu lantas itu menarik atensi kaizen untuk melihat sang kakak kandung.

"Ck, inhaler lu mana?" kaizen sudah tau abangnya ini lagi kambuh penyakit nya, seorang kalandra mana bisa jauh jauh dari benda itu.

"d-di hah mo-mobil huh hah"

Lantas kaizen pun langsung segera ke dalam mobil kakaknya itu, tapi sialnya dia malah lupa minta kunci karna terlalu panik.

sepertinya kalandra sudah tidak kuat untuk menunggu lebih lama alhasil...

Bruk..

"ABANG!!"

TBC

sorry pendek author nya lagi sibuk. (mode cool)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pemain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang