Chapter 40

2.5K 334 54
                                    

Hyuga Hiashi mengeraskan rahangnya saat melihat kondisi rumah menantu dan putrinya sekarang yang jauh dari kata baik-baik saja. Lima mayat pria bertubuh besar ditemukan tergeletak dengan keadaan yang begitu mengenaskan diatas lantai. Dan bau hangus tercium begitu jelas dari tubuh mayat itu.

Sebuah pertempuran besar telah terjadi dan sekali lagi Hiashi gagal melindungi putrinya.

"Hiashi-sama, Hinata-sama saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit. Sasuke-san kembali diwaktu yang tepat dan menolong Hinata-sama."

Hiashi yang mendengar itu terdiam, namun hatinya merasa sedikit lega saat mendengar fakta bahwa menantunya itu adalah orang yang berhasil menolong putrinya.

Sungguh, Hiashi benar-benar sangat marah saat ini. Bunshin Hinata meminta bantuan untuk segera menolong gadis itu dan langsung menghilang begitu saja saat sampai didepan kediaman Hyuga.

Waktu yang memang sudah tengah malam membuat Hiashi yang mendengar kabar itu tanpa berpikir panjang segera bangkit dari tidurnya dan berlari menuju kediaman Uchiha dengan para Hyuga lainnya. Namun sekali lagi mereka terlambat, karena tepat saat mereka sampai semuanya telah mati dan Hinata yang tidak berada ditempat.

"Kita ke rumah sakit sekarang." Hiashi berseru dingin membuat Ko dan yang lainnya menganggukkan kepala hormat

"Dan setelah mayat itu diselidiki segera buang mayat-mayat itu pada serigala lapar di hutan kita. Aku tidak ingin satu tulangpun tersisa dari bajingan-bajingan itu." Perintah Hiashi dingin sebelum benar-benar pergi darisana

Ko mengangguk patuh, saat ia menatap punggung tegak ketua clan mereka dalam diam. Untuk pertama kalinya Ko melihat seorang Hyuga Hiashi yang terlihat begitu marah. Selama ini Hiashi selalu pintar menjaga emosinya dibalik wajah datar itu. Namun kali ini berbeda, Hiashi bahkan tidak repot-repot mengendalikan ekspresi wajahnya.

Satu hal yang Ko pastikan sekarang jika Hyuga Hiashi tidak akan membiarkan pelaku dari penyerangan ini hidup dengan mudah. Pasti ada otak lain dibalik penyerangan ini dan Ko yakin akan hal itu.

Ko melirik kebawah dimana foto pernikahan yang tergeletak diatas lantai. Bingkai itu telah hancur dengan kaca yang pecah berkeping-keping.

Hinata barusaja mendapatkan kebahagiaannya setelah semua penderitaan yang gadis itu lalui. Tapi kenapa seolah tidak berakhir, orang-orang jahat itu masih mencoba menghancurkan kebahagiaan yang barusaja diraih oleh Hinata.

"Selidiki semuanya dan jangan ada yang terlewatkan." Seru Ko dingin

•••

Sasuke merasa lututnya lemas saat tubuhnya jatuh merosot diatas lantai rumah sakit. Jejak darah masih membekas jelas dikedua telapak tangannya dan Sasuke bisa melihat bagaimana tangannya yang bergetar hebat melihat itu.

Ia benar-benar ketakutan sekarang, mimpi buruk yang selama ini telah ia lupakan kini kembali terjadi dan kali ini istri dan calon anaknya adalah korbannya.

"Kumohon jangan tinggalkan aku." Sasuke bergumam pelan

Wajah Sasuke pucat pasi dan manik berbeda warnanya hanya bisa menatap kosong pintu putih didepan sana. Hinata berada didalam sana dan sedang ditangani oleh Tsunade.

Istrinya itu barusaja menghadapi sebuah kejadian menggerikan yang membuat Sasuke hampir kehilangan dunianya jika Sasuke terlambat sedikit saja untuk menyelamatkan wanitanya.

"Jangan tinggalkan aku Hinata."

Sasuke kembali bergumam lirih, suaranya bergetar hebat dan Sasuke sama sekali tidak bisa menahan bulir bening yang keluar membasahi pipinya. Ketakutannya membuat Sasuke tanpa sadar telah menangis dalam diam.

Passionate Nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang