---
Aamon seorang mahasiswa yang berkuliah disalah satu kampus terkenal di land of down. Aamon mengambil jurusan fisika karena dia berniat untuk menjadi seorang ilmuan. selain itu Aamon ingin menjadi seseorang yang hebat seperti kedua orang tuanya.ini adalah hari pertama aamon berkuliah, namun aamon dapat cepat berinteraksi dengan mahasiswa lainnya, bahkan aamon juga mendapat teman dari jurusan lainnya.
waktu terlewat begitu saja, hingga tanpa sadar jam kuliah telah habis. Aamon segera membereskan barang-barang bawaannya dan berniat untuk pulang.
"aku melewati hari ini dengan baik." gumam aamon pada dirinya sendiri.
Hingga saat dia sedang asyik berjalan sambil bersenandung, tiba-tiba saja aamon tidak sengaja menabrak seseorang.
"ah! maafkan saya."
saat aamon menengok rupanya yang dia tabrak adalah Natan, seorang dosen yang baru bekerja disini beberapa hari yang lalu. Aamon kemudian melihat bahwa Natan membawa banyak sekali barang dan aamon berinisiatif untuk membantunya.
"boleh saya bantu, pak?"
"oh sure, if you don't mind."
(oh tentu, jika kamu tidak keberatan.)"i don't mind."
(aku tidak keberatan.)Aamon membawa sebagian barang bawaan Natan pada tangannya, aamon melihat bahwa saat ini Natan sedang membawa sebuah barang penelitian.
"mungkin dia sedang mengerjakan sebuah penelitian di laboratorium." pikir aamon saat itu.
dan benar saja, aamon dibawa ke sebuah laboratorium yang khusus untuk tempat penelitian hewan ataupun organ tubuh manusia. selain untuk penelitian, laboratorium itu bisa digunakan untuk uji coba sebuah ramuan atau senyawa kimia.
"terimakasih telah membantuku."
"ah sama-sama, saya juga meminta maaf karena tidak sengaja menabrak anda."
"yeah, that's okay, kamu bisa pergi."
"baik pak, permisi."
aamon lalu berbalik dan berjalan pergi meninggalkan ruangan laboratorium. sebelum itu Aamon sempat melirik ke arah Natan, entah apa di benak aamon saat itu, Natan terlihat cantik dengan pakaian jaz putih yang biasanya digunakan oleh para ilmuan serta sarung tangan khusus.
aamon kemudian menampar pelan pipinya untuk segera sadar dari pikirannya itu. tanpa basa-basi aamon segera pergi meninggalkan ruang laboratorium.
saat aamon pergi tanpa sadar dia menjatuhkan kartu identitas nya saat sedang mengerogoh saku kemejanya saat ingin mengambil uang.
hingga waktu berlalu, sore mulai menjelang malam. Natan perlahan melepaskan jaz nya dan sarung tangan serta masker yang menempel diwajahnya. natan berniat untuk mengakhiri aktivitas nya dan pergi untuk pulang kembali ke rumah.
saat Natan membuka pintu ruangan laboratorium, dia tidak sengaja melihat sebuah kartu identitas yang terjatuh di lantai. Natan kemudian segera mengambil dan mengeceknya.
"kartu milik siapa ini?"
saat Natan mengeceknya dan membaca siapa pemilik kartu identitas ini, Natan langsung mengenalinya yang tidak lain itu adalah aamon, orang yang tidak sengaja menabrak Natan tadi siang.
natan segera menyimpan kartu indentitas tersebut kedalam dompet miliknya dan dia segera kembali kerumah sebelum hari benar-benar malam.
---
disisi lain, aamon yang baru sampai di rumah, langsung merebahkan dirinya diatas kasur. Aamon menatap langit-langit kamarnya dan terbayang-bayang wajah Natan yang terlihat cantik. aamon memejamkan matanya sebentar sambil melepaskan kemeja yang dia pakai.
aamon merasakan ada yang aneh di saku kemejanya, tidak ada apapun selain ada beberapa lembaran kertas uang.
"kartu identitas ku dimana? kok? kok tidak ada?"
Aamon segera membelalakkan matanya dan duduk di tepi kasur mencari-cari kartu indentitas nya.
"gawat, kartuku tidak ada. bagaimana ini. kalau kartuku beneran hilang, aku gabisa parkir sepeda motor di kampus."
aamon segera keluar dari kamarnya dan berjalan keeuanh tamu tempat dimana ayah dan ibunya sedang bersantai sambil menonton televisi.
"pa, papa"
"ada apa aamon?"
"besok anterin aamon kuliah ya."
"tumben kok mau dianterin biasanya gamau, ada apa?"
"sepeda motor aamon tadi lagi mogok, ga enak buat dipakai."
"oh yaudah, sekarang sana belajar. katanya kamu mau jadi ilmuan."
aamon kemudian mengangguk dan kembali ke kamar untuk belajar, untung saja ayahnya tidak memarahinya terkait kartu identitas nya yang hilang entah kemana.
"sepertinya kartuku terjatuh di kampus, aku akan mencarinya besok."
Aamon menghela nafas sedikit kesal, kemudian dia duduk di meja belajar nya dan mulai belajar seperti biasanya. aamon berusaha fokus untuk belajar namun sesekali bayangan tentang Natan melintas di benaknya.
"aamon fokuslah, kenapa aku selalu memikirkan dosen itu." gumam Aamon sambil mengigit penanya.
sebaliknya Natan sedang berada di kamarnya dan berkali kali mengecek kartu identitas milik aamon yang berada di tangannya.
"aamon paxley... nama yang menarik."
natan segera mengecek jadwal nya, rupanya dia besok mendapatkan tugas yaitu mengajar di sebuah kelas fisika untuk menggantikan seorang dosen yang sedang sakit.
"sepertinya besok aku akan mengajar seorang mahasiswa huh."
Natan perlahan menyimpan kembali kartu identitas milik aamon didalam dompetnya dan dia segera menulis materi pembelajaran untuk memudahkan dia dalam mengajar besok.
sedangkan aamon hanya bersandar pada kursinya dan sesekali mencatat ulang materi fisika tadi yang sudah di jelaskan di kelas. hingga tak terasa waktu sudah semakin larut, aamon kemudian menutup bukunya dan menaruhnya dalam tas.
Aamon segera bangkit dari tempat duduknya dan berbaring pada tempat tidur berniat untuk melewati hari yang melelahkan ini.
Aamon perlahan menutup matanya dan berusaha untuk tidur. namun hal itu sia-sia, karena sekali lagi aamon membayangkan wajah Natan didalam pikirannya.
"ada apa dengan ku? i'm crazy because of him."
(aku gila karena dia.)mungkinkah ini cinta pada pandangan pertama yang aamon alami setelah tidak sengaja menabrak? aamon yang kesal hanya menghela nafas berat sambil memejamkan mata berusaha untuk tidur kembali.
"aku harus tidur, besok ada kelas dan aku harus bangun pagi."
to be continued.
---
well cerita baru lagi, karena cerita ku sebelumnya aamon sama Natan rame bener. jadi ya aku bikin cerita baru lagi, mungkin kalian suka, kayaknya...
jangan lupa tinggalkan vote ya sayang, muah.
- zyella
lanjut chap 2 kapan kapan...

KAMU SEDANG MEMBACA
i like the way you kiss me [aamon&natan] - on going
De Todoseorang mahasiswa yang jatuh cinta pada dosennya sendiri? Yap hal itu dialami oleh aamon saat dia tidak sengaja menabrak Natan, dosen yang mengajar dia di bidang fisika. kisah cinta tersebut tentunya memiliki banyak tantangan, namun bagaimana ending...