00. Portal Terra

126 8 7
                                    

Ps: sebelum membaca ini harap kalian baca book sebelah yang judulnya 'Even If The World End Tomorrow' dulu karena book ini adalah spin off sekaligus sequelnya jadi biar nanti gak bingung sama alur + tokoh yang ada.
Kalau ngerasa males baca book sebelah dulu karena di sana partnya udah banyak, kalian bisa langsung lompat ke part 48 atau 51 di mana karakter Jongho dan Yeosang mulai muncul. Tapi kalau kalian rajin boleh deh selesain book sebelah dulu baru lanjut ke sini karena mereka masih satu universe.
#svtxateez

●●●

Jongho berteriak begitu ia dan Yeosang tersedot ke dalam portal yang kini membuat mereka jatuh dari ketinggian lalu menghantam lautan. Sebisa mungkin Jongho bergerak menuju permukaan. Sebuah kapal menukik bebas ke arahnya, cepat-cepat ia berenang ke arah lain untuk menghindari benda yang langsung hancur begitu menabrak ombak.

Dari tempatnya Jongho melihat Yeosang muncul ke permukaan. Pandangan mereka bertemu pada sekeping bagian kapal yang tampak masih kuat mengapung. Itu cukup untuk menahan mereka selama ada di air. Lantas keduanya bergerak ke satu arah guna memperebutkan benda itu.

"Minggir!" seloroh Yeosang, ia mendorong Jongho begitu pria itu telah memegang kepingan kayu.

Tak mau kalah Jongho balik menyerang Yeosang. Ini urusan hidup dan mati, meski ia tak memiliki kekuatan sihir seperti Yeosang setidaknya ia harus bertahan hidup untuk sementara waktu.

Pergulatan terjadi, mereka saling mendorong bahkan mencekik, berupaya menenggelamkan lawan agar bisa berkuasa atas sekeping kayu sebagai tempat pertahanan.

Di tengah perseteruan itu sebuah kapal berlayar mendekat. Jongho dan Yeosang yang sibuk bergulat tak menyadari kehadiran kapal itu sampai mereka yang ada di kapal melempar jala ikan ke arah keduanya, menjadikan mereka terperangkap di dalamnya dan memberontak untuk dilepaskan.

Orang-orang yang berada di atas kapal tertawa begitu hasil tangkapan mereka mulai dinaikkan ke atas kapal. Seorang pria dengan rambut pirang tertawa paling kuat, ia memegang tuas katrol jala.

Terdapat tiga orang lain yang berdiri di atas geladak, memperhatikan ulah rekannya.

"Wah, buruan bagus Mingi," puji pria yang posturnya paling tinggi.

Jala diletakkan di tengah-tengah geladak, dua orang di dalamnya memberontak hendak dilepaskan sedangkan mereka yang ada di luar tertawa dengan upaya orang itu. Percuma.

Kemudian terdengar suara derit dari arah pintu, seseorang dengan topi besar keluar dari sana, auranya menakutkan membuat Jongho tidak lagi mencoba melepaskan diri.

Pria itu melepaskan topinya, terlihatlah dua sisi warna berbeda rambut. Di sisi kanan berwarna hitam sedangkan sisi lainnya berwarna abu-abu terang.

"Portalnya menghilang."

Seorang pria dengan teropong di tangannya berbisik pada orang yang baru saja keluar dari ruangan. Kapten kapal mereka.

"Kami hanya menemukan mereka begitu sampai," kata orang yang dipanggil Mingi, napasnya terengah setelah menarik tuas.

Sang kapten memandang sekitar. Benar kata awaknya jika portal yang tadi ia lihat sudah tidak ada di sini.

"Lepaskan aku sialan, akan kubunuh kalian semua."

Suara gertakan dari Yeosang membuat si kapten berbalik, ia menyeringai dan berjalan mendekati dua orang yang tampak tak berdaya itu. Rekan-rekannya sudah kepalang marah, berani sekali Yeosang berkata seperti itu kepada mereka.

Sementara Jongho ketakutan, apalagi tatapan orang-orang ini menyeramkan. Bisa-bisa malahan ia yang dibunuh nanti.

"Apa kau bilang?" tanya Hongjoong–sang kapten– sembari merunduk, menyamakan tingginya dengan dua korban yang masih terbelenggu, "membunuh kami semua? Haha coba saja. Lepaskan mereka San."

Pria yang dipanggil sebagai San segera menarik jala. Yeosang segera berdiri, mencoba menyerang Hongjoong sedangkan Jongho merangkak berusaha melarikan diri. Yang sok ingin membunuh kan Yeosang bukan dirinya, jadi ia tak mau terlibat perkelahian.

Dengan mudahnya Hongjoong menghindari pukulan Yeosang, tangan Yeosang yang melintang di depan wajahnya ia tarik kuat disusul dengan sebuah tendangan di pinggang yang membuat pria itu jatuh tersungkur.

Hongjoong berdecak sembari meregangkan otot lengan, sudah lama sekali rasanya ia tak bertarung seperti ini.

Sementara itu di sisi lain Jongho yang hendak kabur tertangkap basah oleh Yunho, kerah bajunya ditarik sampai membuatnya mau tak mau berdiri. Seluruh tubuhnya gemetar, ia ketakutan dan menyatukan kedua tangan.

"Ma-maafkan aku, lepaskan aku kumohon. Aku tidak mengenal orang jahat itu, a-aku tidak mau berkelahi, lepaskan aku kumohon."

"Kau pikir aku percaya?" tanya Yunho remeh.

Jongho berteriak setelahnya, Yunho refleks melepaskan cengkramannya saat suara Jongho yang memekakkan telinga membuat telinganya bergedung. Jongho bersimpuh di bawahnya, bahkan sampai bersujud.

"Maafkan aku, maafkan aku, biarkan aku hidup. T-tolong, kumohon."

Pemandangan itu tak membuat Yunho iba, ia malah tertawa dan berkata, "wah kau akan menjadi bahan pertunjukkan yang bagus." Setelahnya ia menarik pakaian belakang Jongho, membawanya ke dekat tiang kapal dan mengikat orang itu.

Hiburan yang tengah seru adalah pergulatan antara Hongjoong dan Yeosang.

Yeosang mendengkus kesal, kekuatannya tak bisa digunakan karena tak ada mahluk mati yang bisa ia deteksi di tempat ini. Darah mengalir dari pelipis setelah wajahnya menghantam lantai kapal, sudahlah di pulau Terra ia berhadapan dengan Seungcheol, sekarang akan dihabisi Hongjoong pula.

Di posisinya Hongjoong menyeringai. Ia agak kecewa karena ia kira Yeosang adalah lawan yang tangguh, ternyata orang itu bukan apa-apa.

Matanya menelisik, jelas Yeosang sudah nyaris tumbang. Satu pukulan darinya saja pasti dia mati. Mungkin keberuntungan ada di pihak Yeosang karena hari ini Hongjoong tidak selera untuk membunuh.

Lalu ia berjalan cepat, Yeosang bersiap dalam posisi kuda-kuda untuk melawan. Tetapi tujuan Hongjoong bukanlah menyerang pria itu, ia memukul tengkuk Yeosang, membuatnya seketika jatuh tak sadarkan diri.

Ia masih berbaik hati dan juga penasaran dengan identitas dua orang ini.

End of The World [ATEEZ × SEVENTEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang