chapter 7

255 35 18
                                    

" Jungkook! ".

Jihoon menghampiri pemuda manis yang baru selesai merapikan buku-buku tugasnya.

Jungkook yang hendak berlalu pun terpaksa berhenti kala mendengar suara panggilan untuknya.

" Ya! ".

" Ayo ke kantin bersama! ".

" Tidak! ".

Jihoon tertegun dengan raut dan nada bicara Jungkook yang terkesan berbeda, sangat irit dan juga datar tak seperti biasanya.

" Eh? Ada apa, Jungkook? ".

Taehyung yang baru saja datang menghampiri kedua pemuda tersebut Menatap yang paling muda dengan intens dan hanya dibalas tatapan datar oleh sang empu.

" Jungkook akan pergi bersama kami! ".

Mingyu menyahut baru saja sampai menyusul sang sahabat yang dihadang oleh sepasang kekasih baru itu.

Taehyung menyerngit tidak suka, menatap datar pada pemuda berkulit serupa dengan nya yang dengan santai merangkulkan tangannya pada pemuda manis yang menjadi sahabat sejak kecil nya itu.

" Oh? Bukan kah kau selalu makan bersama dengan para hyungdeul, Koo? ".

Jihoon kembali menatap heran pemuda Jeon yang jelas nampak berbeda.

" Sudah tidak lagi, itu sudah menjadi tempat mu! ".

" Apa maksudmu, Jungkook! ".

Taehyung menimpal dengan sedikit meninggikan suaranya, ia merasa sangat tak suka dengan kalimat yang terlontar dari bilah sahabatnya itu.

" Sudahlah, lebih baik kita segera pergi ke kantin, waktu makan siang tidak lama! ".

Bambam yang sudah jengah dengan keadaan pun segera menarik Jungkook menjauh dari sana.

Mingyu pun menyeringai kala melihat Taehyung yang hendak mengejar Jungkook namun tertahan oleh keberadaan Ji-hoon.

" Semangat! "

Setelahnya beranjak pergi menyusul kedua sahabatnya yang pergi lebih dulu.

.

.

.

" Dimana Jungkook? ".

Seokjin bertanya setelah mendudukkan dirinya di meja kantin biasanya.

Taehyung dan Ji-hoon saling menatap lalu kembali menoleh pada para Hyung yang sudah berkumpul.

" Dia bersama temannya! ".

Taehyung menjawab dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Kenapa tidak disini saja sekalian! ".

" Mungkin dia ingin suasana baru! ".

Namjoon berujar seolah memberi pengertian.

" Nah, Hyung! Aku sudah memesankan makanan untuk kalian, mari makan! ".

Jihoon dengan tersenyum manis menyodorkan beberapa makanan yang ia pesan kepada yang lain.

Namun para Hyung-deul hanya menatapnya datar.

" Eh? Itu Jungkook! ".

Jimin beranjak lalu dengan riang berlalu begitu saja dan terlihat ikut bergabung dengan Jungkook dan kedua temannya.

" Dasar adik kurang ajar, bisa-bisanya dia lebih memilih bersama kedua teman curutnya itu! Tidak bisa dibiarkan ".

Seokjin pun ikut berlalu menuju tempat yang sama.

Namjoon, hoseok dan suga saling menatap bergantian, lalu tanpa mengucapkan apapun ketiganya ikut beranjak dan berlalu menyusul Seokjin dan Jimin.

" Hyung! ".

Taehyung dengan bingung menatap para Hyung nya yang seperti mengabaikan keberadaannya bersama sang kekasih.

" Maaf Taehyung! Kami harus menyusul! ".

Dengan itu semua para Hyung segera meninggalkan nya.

" Ada apa dengan mereka? ".

Jihoon menatap makanan dimeja tersebut dengan sedih, dan Taehyung dengan pandangan sulit ditebak.

" Ayo menyusul mereka! "

Taehyung berlalu tanpa peduli bagaimana perasaan Ji-hoon saat ini.

" Ada apa dengan kalian? Kenapa kesini? ".

Bambam berujar tak senang kala para antek-antek Seokjin ikut bergabung dengannya.

Sedangkan Jungkook ia seolah tak peduli, dengan santai tetap melanjutkan makannya.

" Maaf, tapi kami hanya ingin bersama dengan adik kami! ".

Bambam mengerti, ia sangat tahu bahwa para senior nya ini begitu menyayangi sahabat nya.

Namun kala melihat Taehyung yang baru saja ikut bergabung membuat suasana hatinya kian memburuk.

" Kenapa kau juga kemari? "

Dengan sinis Bambam berujar pada pemuda Kim yang mana mendapat tatapan datar dari sang empu.

" Mereka Hyung-hyung ku, tidak salah jika aku mengikuti mereka! ".

Suara dalam itu sangat mengintimidasi.

" Pergilah, nikmati saja waktumu bersama kekasih baru mu itu! ".

Para Hyung yang mendengar hal tersebut nampak terkejut.

Mereka belum tahu omong-omong.

" Taehyung? ".

" Oh, apa kalian belum mengetahui sesuatu? "

Mingyu yang sedari tadi hanya diam pun mulai ikut menyahut.

" Kelas kita sangat ramai dengan kabar si pangeran impian sudah menemukan calon ratunya! ".

Kim Seokjin dan yang lain tetap diam, mereka masih belum bisa mencerna apapun.

" Kim taehyung dan Park Jihoon akhirnya BERSATU! ".

Dengan sedikit penekanan Mingyu menjelaskan semuanya, yang mana para senior yang mendengarnya dibuat tertegun.

" Tae, Kau—

Taehyung mengangguk dengan wajah santainya, seolah ia tidak merasa terganggu sama sekali.

Namun jauh dilubuk hatinya ia merasa sangat khawatir, terlebih kala netranya tak sengaja menatap Jungkook yang meremat sumpit ditangannya dengan erat.

" Maaf, aku rasa itu tidak terlalu penting untuk aku ceritakan! ".

Jihoon nampak tak terima dengan pernyataan tersebut, bagaimana bisa Taehyung menganggap nya seperti itu.

Yang lain hanya diam, tanpa berniat melakukan apapun.

Namun jelas dalam tatapan mereka raut kecewa tersemat besar disana.

" Terserah kau saja! ".

Seokjin mencoba abai, perlahan tatapannya mengarah pada yang paling muda.

Nampak Jungkook hanya makan dengan tenang seperti tak merasa terganggu dengan apapun.

" Hyung! Segera lah kalian makan, aku sudah sedari tadi memesan itu untuk kalian! ".

" Uuh~ terimakasih adikku sayang! ".

Jungkook yang mendapatkan hal tersebut merasa hangat, dirinya sangat senang dengan para Hyung nya yang begitu menyayanginya.

Namun hal itu berbeda kala Ji-hoon mengepalkan tangannya dan menatap benci pada simanis yang dipenuhi tatapan kasih sayang dari semua senior nya itu.

Berbeda dengan beberapa saat lalu kala Seokjin dan yang lain dengan terang-terangan menolak apapun yang ia berikan kepada mereka!.

" Aku membenci mu, Jungkook! "

.

.

.

Tbc....

Jawab aku Tuan Kim? Kau sebenarnya tahu kan kalau adek mencintai mu?

owner of all hearts (Taekook-vkook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang